02 : Revenge

227 15 2
                                    

Pagi pagi, sudah terjadi keributan karena sepasang kakak beradik Haitani sudah tiba di sekolahan. Tak biasanya mereka datang lebih awal, atau bahkan bisa seminggu penuh absen.

Alasan mereka memutuskan hadir sekolah hanya karena ingin melihat gadis yang menabrak Ran kemarin di jalan.

Entah mengapa tiba tiba Ran meminta beberapa babu nya mencari siapa gadis itu dan diketahu apabila ia bersekolah di sekolah yang sama dengan mereka.

Dengan sepenuh hati, Ran dan Rindou datang sekolah untuk menagih sesuatu kepadanya.

Vrmmm!!

Atensi Haitani bersaudara langsung teralihkan oleh suara deru motor yang memasuki parkiran sekolah. Nampak seorang siswi turun setelah memarkirkan motor trailnya.

Ketika ia melepas helm, beberapa siswa yang ada di sana tercengang. Mengetahui itu adalah Hikari, gadis pemalu yang selalu berpakaian serba tertutup. Tapi itu tidak lagi terlihat, ia sekarang malah nampak seperti gadis preman.

Lihat saja gaya pakaiannya. Ia mengenakan turtle neck hitam sebagai dalaman, lalu seragam sekolahnya yang dua kancing bagian atas dilepas, dibalut jaket levis hitam, rok sekolah, stocking hitam yang membalut seluruh kakinya dan sepatu hitam pula.

Rambutnya pun tidak lagi dikepang, melainkan digerai dan sengaja agak di buat berantahkan.

"Diam dibully, bergerak menjadi pembully." Gumamnya lalu meletakkan helm di spion motor dan berjalan masuk sembari menenteng tas nya.

Ia berpapasan dengan Haitani bersaudara dan menunduk. "Ohayou, Haitani kyoudai." Sapanya ramah sembari melempar senyum kearah kakak beradik itu.

Ran tersenyum. "Ohayou, mou. Kulihat penampilanmu beda jauh dengan dulu."

"Aku ingin membuat perubahan."

Hikari yang tadinya tersenyum lalu menyeringai sembari melirik sekumpulan gadis di lantai dua yang wajahnya sangat ia kenali.

"Bangkit menjadi pembully sepertinya ide bagus." Ucapnya lagi.

Ran dan Rindou menaikkan alisnya. Antara terkejut atau kagum dengan aura gadis tersebut yang langsung berubah setelah tersenyum miring. Keduanya saling tukar pandang lalu mendengkus sembari tersenyum.

Tanpa permisi, Ran merangkul bahu Hikari. "Maa~ Tonikaku, ayo masuk ke kelas bareng."

"Kamu kelas tiga, Ran-san." Ucap Hikari kaku karena kaget dirangkul tiba tiba.

Rindou menepuk kepala Hikari beberapa kali lalu kembali memasukkan tangannya ke saku. "Panggil nama tidak apa. Mulai sekarang, kau teman kami."

HAH?!
APA?! APA?! APA?!
GIMANA?! GIMANA?!

GUE TEMENNYA HAITANI BERSAUDARA?!

TUHANNN MAKASIH TUHAN!!!

Meanwhile Hikari di luar, ia menunjukkan wajah tersenyum. "Status itu terlalu istimewa untuk orang sepertiku."

"Kau layak mendapatkannya."

---

Brak!!

Hikari dengan wajah tenang, menoleh kearah sekelompok gadis yang membully nya. Mereka nampak kesal, kemungkinan karena tak berhasil mendapat perhatian Haitani bersaudara.

"Hikari! Apa maksudmu menggaet Haitami bersaudara seperti tadi, hah?!" Tanya Akiko, si bos.

"Apa? Kamu iri?" Tanya Hikari balik dengan nada tidak peduli.

MEIAN - 明暗 | TokRev × OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang