11 :: Training

153 17 1
                                    

Ujian sekolah sudah berlalu beberapa hari yang lalu. Sekarang event sekolah tengah diadakan dan setelahnya tinggal menunggu rapot keluar.

Barulah malam natal dan tahun baru. Rencananya, malam tahun baru nanti akan diadakam club party di club milik Haitani. Selaku pengelola, baik Ran maupun Rindou tidak keberatan.

Mereka pun mengkhususkan malam tahun baru di club mereka hanya akan diisi oleh tan temannya.

Rencana inipun sampai ke telinga Hikari duluan dan itupun karena dibocori informasi oleh Rindou.

"Pihak sekolah bayar berapa, kok sampai kalian berani ngisi club sama anak anak SMA kita?" Tanga Hikari kepo.

Rindou mengedikkan bahunya. "Pastinya puluhan juta yen sih."

Di dalam hati, Hikari menghela nafas. Masi muda udah sekaya ini. Ga heran gedenya jadi Sugar Daddy --- Batinnya.

"Tumben gak nanya nanya soal kakak?" Tanya Rindou ketika sadar Hikari diam setelah bertanya soal club nya.

Hikari hanya mengedikkan bahunya lalu pamitan untuk pergi kembali ke kelas. Di perjalanan, ia bertemu dengan kakak kelas yang ia hajar. Atau tepatnya, yang sekarang sedang dia peras uangnya.

Ketika salah satu gadis menyadari itu adalah Hikari, dia pun terbawa emosi dan siap untuk menghajarnya. Segera temannya yang lain menghadangnya dariada urusannya semakin sulit.

"Adik kelas tak tau diri! Aku akan menghajarmu, sialan!!" Teriak gadis itu sembari meronta ronta untuk lepas dari cengkeraman teman temannya.

"Tenanglah!" --- "Kalau kau membuat masalah, urusan kita akan semakin sulit!"

Gadis itu menatap teman temannya tak percaya. "Tapi--!"

"Bagaimana rasanya digilir oleh mereka? Enak?" Tanya Hikari dengan senyum mengejek.

Tak ada jawaban, hingga seorang gadis lain mendekatinya. "Sampai kapan kamu akan memeras kami?"

"Who knows? Maybe if i had a enough money?" Balas Hikari asal.

Kepalan gadis yang baru saja mendekatinya itu menguat. Ia menahan hasrat untuk tidak menghantam wajah ayu Hikari dengan kepalan tangannya atau tamparannya.

"... Did you this is a game?" --- "Did you think we're like a marionette for you?"

Pertanyaan itu membuat Hikari diam sesaat sebelum tersenyum manis. "I have a bad life before, so i want to revenge."

"Specially, you, Kaede-senpai!" Sentak Hikari sembari menunjuk wajah seniornya itu.

Seketika, ingatan pemilik tubuh ini sebelumnya terputar begitu saja.

---

Aku ingat jelas apa yang kulihat dalam mimpi itu. Aku bisa melihat Hikari yang menangis tiada henti di sebuah gudang selama disetubuhi banyak lelaki.

Kulihat tubuhnya dipenuhi bekas tamparan, cairan putih kental berbau amis bahkan darah dari kewanitaannya. Ia tak mampu melawan sama sekali.

Bahkan ia tak berani membantah sepatah katapun. Ia menuruti nafsu gila para bajingan itu, berharap semuanya selesai. Tapi sayang sekali, justru ketika ia pingsan, tubuh telanjangnya di potret dan dijual oleh kakak kelas yang menjebaknya bersama para bajingan itu.

Nama yang kuingat dalam mimpi itu... adalah Kaede.

Kaede dengan santainya memotret tubuh Hikari, dan menyebarkannya di semacam situs prostitusi. Setelah kejadiam itu, hidup Hikari sama sekali tidak tenang disekolah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MEIAN - 明暗 | TokRev × OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang