𐔌 . ⋮ 𝗧𝗦𝗨𝗞𝗜𝗖𝗬𝗔 .ᐟ ֹ ₊ ꒱
PLAYLIST : Call Out My Name — The Weeknd
♡☆♡
(name) dan Rindou kini sudah tiba ditempat pertemuan mereka. Sesuai misi, mereka bertingkah seolah-olah mereka saling tidak mengenali satu sama yang lainnya. "Silahkan masuk lewat sini, nona" kata salah satu penjaga tempat itu.
Oh, tempat ini tepatnya adalah sebuah hotel mewah, dan terkenal di jaringan mafia karena kejadian apapun yang terjadi disini itu dijamin aman dan tidak akan tersebar kemana-mana.
(name) menduduki sofa lembut, berhadapan dengan meja yang ada beberapa dokumen tebal. Sepertinya, ini akan membosankan.
♡☆♡
Tidak lama kemudian, Rindou dan pria yang akan membuat perjanjian dengan dirinya menginjakkan kaki kedalam ruangan itu. Selama kedua pria itu berdiskusi, (name) masih seperti seorang amateur, karena mataya masih sering melirik kearah Rindou.
Namun Rindou? Sungguh, pria itu begitu ahli dalam hal ini. Ia tidak sekalipun membuat gerakan yang mencurigakan dan benar-benar tak acuh sama (name).
Walaupun sesungguhnya, ia begitu ingin melihat (name) terus menerus karena cantiknya (name) tiap kali ia menggunakan pakaian yang formal.
ia begitu suka dengan bentuk pinggang (name) yang tercetak akibat baju ketat yang dikenakan (name) dan kaki (name) yang terlihat sangat cocok dengan heels yang sedang ia kenakan sekarang.
Tapi ya begitulah situasi Rindou sekarang, matanya tidak boleh nakal kalau tidak imajinasinya dapat menjadi liar.
Di sisi yang lain, (name) tidak dapat melepaskan matanya dari Rindou yang begitu menawan. Entah dari mana (name) harus menjelaskan tampannya seorang Haitani Rindou.
Mulai dari matanya yang hangat namun sexy, kemudian warna jas hijau gelapnya yang begitu cocok dengan dirinya, hingga pada bentuk badannya yang berotot dan tangannya yang berurat.
"Wah, aku udah gila. Stop mikirin dia." Batin (name), menggelengkan kepalanya dengan pelan.
♡☆♡
"Baik, sudah selesai." Ketiga orang di ruangan tersebut berdiri di waktu yang bersamaan, ssaling menjabat tangan dan bersiap untuk meninggalkan tempat tersebut.
Namun, sebelum mereka melangkahkan kaki untuk beranjak dari sofa, pria yang membuat perjanjian bersama dengan Rindou tertawa. "Kalian kira kami bodoh?" Tanya nya. Seketika, beberapa pria yang bersenjata memasuki ruangan tersebut.
Rindou langsung mendekati (name) dan salah satu tangannya menarik senjatanya dari dalam jasnya, dan tangan satunya untuk melindungi (name). "Kelompok kalian suka bermain kotor, tentu saja dengan cara begini lebih aman." Kata Rindou, yang langsung menyadari maksud dari kata-kata pria itu.
"Anggap saja kami memaafkanmu.." Ucap pria itu, seketika melirik kearah (name) dan berkata, "Apabila kau memberikanku perempuan cantik itu." Lanjutnya dengan senyuman cabul menjijikan.
DOR.
Rindou tidak segan-segan untuk menembaki pria itu, karena emosi. Melihat hal tersebut, pria-pria yang tadi memasuki ruangan itu langsung bersiap untuk menembaki Rindou dan (name),
namun sebelum hal tersebut terjadi, kepala-kepala pria-pria itu ternyata sudah berlobang dan berdarah. Ruangan yang tadinya mewah kini sudah dipenuhi dengan darah dimana-mana.
"A-apa yang terjadi?" Tanya (name). "Sudah ada sniper diluar yang menjaga kita daritadi, sudah kuduga hal seperti ini akan terjadi." Jelas Rindou, sebelum menunduk dan mengambil dompet milik pria yang tadi ia tembak.
"Kau tidak apa-apa kan?" Tanya rindou, melihat kearah (name), membuat (name) menggeleng. "Ayo pergi dari sini." Kata (name).
Namun, setelah mereka berjalan beberapa langka dari ruangan tadi, tiba-tiba alarm berbunyi dan seketika lampu berubah menjadi merah dan redup.
"Lari!" Kata Rindou, memegang tangan (name) dan mulai berlari. Ia baru mengingat bahwa (name) sedang menggunakan heels dan tanpa berpikir dua kali, ia langsung menggendong (name).
Sementara, (name) yang panik tidak sempat malu-malu atau salah tingkah karena sekarang, (name) hanya takut sama yang namanya mati muda.
Rindou menaiki tangga darurat dengan cepat, kemudian membuka pintu ketika mereka sudah sampai di titik jemput helikopter.
Rindou lanjut berlari sembari menggendong (name), namun disaat mereka sudah cukup dekat, tiba-tiba banyak pria lain dibelakang mereka yang mulai menembakkan pistol mereka.
"Lari saja duluan!" Teriak Rindou, menurunkan (name) dan berbalik kearah musuh mereka.
Mendengar hal tersebut, (name) hanya bisa mengangguk dan menuruti perintah Rindou.
Tapi, setelah beberapa langkah, (name) dapat mendengar suara seseorang yang meringis karena tertembak. (name) langsung berbalik dan melihat Rindou yang perlahan terjatuh akibat sakitnya peluru yang tertembak kepada dirinya.
"Rin!" Teriak (name), tidak peduli dengan situasi sekelilingnya, ia berlari kearah Rindou.
Untung saja, beberapa bawahan bonten yang hendak menjemput (name) dan Rindou sudah menembaki musuh mereka hingga musnah.
Namun itu nihil, karena Rindou tertembak berkali-kali. Tangan (name) yang memegang tubuh Rindou kini mulai dipenuhi dengan darah.
˖ ︵ ꕀ 结束 ꕀ ︵ ˖
udahlah gepeng, eh jadi mayat
![](https://img.wattpad.com/cover/301863992-288-k727125.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY YOU, Bonten ✔️
Fanfiction𝗖𝗢𝗠𝗣𝗟𝗘𝗧𝗘𝗗 [ ONLY YOU, Bonten ] 只有你 ONLY YOU, 𝘏𝘈𝘕𝘠𝘈 𝘒𝘈𝘔𝘜 Kira-kira bagaimana kah hari-hari yang dijalani (name) setelah dirinya diculik oleh geng kriminal nomor 1 se-Jepang, Bonten? 𝘄𝗮𝗿𝗻𝗶𝗻𝗴 (18+) non-baku, messy grammar, lemo...