"Horeee! Mas Wisnu menang!" Budhe Jum bersorak gembira sembari bertepuk tangan dengan semangatnya. Sedangkan aku hanya memberikan tepuk tangan biasa dengan malas, saat ini aku benar-benar sudah merasa sangat bosan.Dengan santai Wisnu naik dari permukaan kolam renang dengan keadaan basah. Jangan lupa kalau dia masih bertelanjang dada dan hanya memakai celana pendek selutut. Aku langsung memalingkan wajahku saat dia berjalan ke arahku. Semoga saja aku tidak melihat apa yang seharusnya tidak diperlihatkan.
"Mas Wisnu mau minum?" Tanya Budhe Jum. Wisnu belum juga menjawab tapi Budhe Jum langsung mengambilkan botol air yang ternyata sudah disiapkan di sampingnya.
"Mbak Ayumi, tolong kasihkan ke Mas Wisnu ya?" Budhe Jum memberikanku botol minum yang masih tersegel rapat.
"Eh, iya, Budhe." Kemudian aku menyodorkan botol itu pada Wisnu, tanpa menoleh ke arahnya.
"Terimakasih, Ay."
Bukannya pergi Wisnu malah memilih duduk disampingku. Sepertinya dia memang sengaja ingin pamer tubuhnya yang ada kotak-kotak di perutnya itu. Astaga, aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana sekarang.
"Kamu kenapa, Ay? Kamu lagi ngeliat apa sih?"
"Pengen ngeliat pohon aja. Nu, gue mau ke kamar dulu ya." Tanpa menunggu jawaban darinya aku cepat-cepat beranjak berdiri dan kabur meninggalkan Wisnu.
Hingga diluar dugaan saat aku ingin belok ternyata disana ada Bagas yang membuat aku mau tidak mau menabrak tubuhnya. Untung saja aku bisa mengimbangi tubuhku agar tidak jatuh ke arahnya.
"Maaf ya, Gas. Gue gak sengaja," ucapku tanpa menatap ke arahnya. Aku tidak berani menatapnya. Dalam hati aku rasanya ingin pergi dari sini.
"Iya, gapapa."
"Oke," aku kembali berjalan kembali.
"Ay," panggilnya lagi.
Langkahku terhenti. Aku membalikkan badan. "Ada apa, Gas? Nyari Kayla ya? Kayla ada di bawah noh."
"Aku..."
"Mbak Ayumi!" Panggil Budhe Jum yang tiba-tiba saja datang.
"Ada apa, Budhe?" Tanyaku penasaran.
Budhe Jum senyum."Mas Wisnu, Mbak."
"Emang Wisnu.. eh, maksudku Mas Wisnu kenapa?" Tanyaku bingung.
"Katanya minta dibikinin jus jeruk."
"Oh, ya sudah. Bikinin aja, Budhe. Saya gak ngelarang kok. Budhe bikin jus jeruk satu galon buat Mas Wisnu juga gak masalah kok."
"Maksud Budhe bukan itu. Katanya Mas Wisnu maunya dibuatin sama Mbak Ayumi. Duh, romantisnya. Aw, Budhe gak sanggup. Budhe ke dapur dulu kalo gitu." Sambil tertawa cekikikan Budhe Jum pergi begitu saja. Tanpa sepatah katapun aku langsung kembali menemui Wisnu yang masih duduk santai di pinggir kolam.
Aku langsung menepuk pundaknya yang masih telanjang itu. Dia bahkan belum ganti baju. Dia menoleh padaku. "Lo bisa gak sih biarin gue hidup tenang sehari aja. Capek gue ngeladenin lo."
"Kalo kamu gak mau ya sudah. Saya tinggal bilang ke Kakek," ucapnya santai.
Ingin sekali aku memukul wajahnya itu, namun ku tahan. Aku berusaha untuk bersabar kemudian pergi menuju dapur. Dengan malas dan terpaksa aku membuatkan jus jeruk untuk Wisnu. Pria itu sangatlah menyusahkan.
"Nih," aku langsung menaruh gelas itu dan langsung pergi.
Hingga malam tiba saat aku ingin duduk di taman tanpa sengaja aku mendapati Kayla yang seperti sedang memarahi Bagas di taman belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akan Kukejar Mbahmu
Teen FictionGenre : Romance dan Comedy Kisah tentang perempuan bernama Ayumi yang pergi ke rumah Kakeknya demi untuk melupakan sang pujaan hati yang nyatanya justru melamar sepupunya sendiri. Tak disangka di rumah Kakeknya, dirinya bertemu dengan Wisnu, pria y...