Hari minggu. Hari yang ditunggu tunggu oleh Misya.
Setelah sarapan, ia dan Reynard duduk di ruang keluarga sambil menonton televisi.
"Rey.. Boleh gk nanti kita menjenguk ibuku?" tanya Misya
"Boleh saja. Jam berapa?"
"Siang, sekitar jam 1 an ya Rey.."
Reynard mengangguk dan mereka lanjut menonton televisi.
***
Siang sudah tiba, dan sekarang Misya dan Reynard sudah siap pergi ke rumah sakit. Sebelum ke rumah sakit, mereka membeli buah tangan di toko terdekat.Sesampainya mereka di depan pintu ruangan ibunya, Misya mengetuk beberapa kali lalu membukanya.
Di dalam ruangan ada beberapa orang yakni ada ibunya Misya, adiknya, dan ada neneknya.
"Assalamualaikum.."
"Waalaikumsallam"
Misya langsung menghampiri brankar tempat ibunya berbaring dan menyaliminya. Sedangkan Reynard menunggu di luar ruangan.
"Boleh kalian keluar dulu? Aku ingin berbicara 4 mata dengan Misya"
Setelahnya mereka keluar ruangan dengan gumaman kekesalan.
"Bagaimana keadaan Ibu sekarang? Sudah lebih membaikkan?" tanya Misya
"Iya.. Ibu sudah lebih baik dari sebelumnya. Terima kasih sudah mengkhawatirkan ibu.." jawab Ibu
"Ibu ini bicara apasih! Ya jelas aku khawatir lah sama keadaan ibu, nggak mungkin ada anak yang nggak khawatir melihat ibunya terluka."
"Maafin ibu ya Misya.."
"Gara gara ibu sakit, malah kamu yang menanggung bebannya. Dan rela mengorbankan masa depan kamu sendiri.." lanjut ibu"Ibu yang berlalu biarlah berlalu.."
"Misya.. Sebenarnya kamu dipaksa menikah kan sama keluarga besar kita? Kamu jujur saja gapapa. Ibu janji, setelah sembuh ibu akan berusaha agar kamu lepas dari laki laki itu."
"Dan membiarkanku stress kembali ibu? Lagian aku sudah nyaman dengan kehidupanku yang sekarang ibu." sanggah Misya
"Orang orang yang ada di dalam rumah Reynard membuatku bagaikan ratu. Dan Reynard yang selalu menjagaku dan melindungiku. Tidak seperti keluarga besar ibu." lanjutnya
"Maafkan Ibu yang selalu acuh saat kamu diperlakukan buruk oleh mereka nak.. Maafkan ibu.."
"Soal memaafkan memang mudah ibu, tapi untuk soal melupakan itu sangat sulit."
"Katakan.. Katakan.. Apa yang harus ibu perbuat agar ibu bisa mendapatkan maafmu nak.. Ibu sangat menyesal sekarang.." suara ibu lirih
"Aku sudah memaafkan ibu jauh jauh hari. Tapi maaf, untuk melupakan kejadian kejadian itu, aku tidak akan pernah bisa ibu.."
"Dan yang perlu ibu lakukan sekarang adalah, hanya harus fokus dengan kesehatan ibu saja. Ibu sehat, aku senang." lanjut Misya
Melihat ibunya menangis, Misya tidak tega dan segera memeluknya.
"Tenanglah ibu.. Aku baik baik saja. Aku kan anak strong!!"
Setelah beberapa saat, ibu sudah berhenti menangis dan Misya pun akan segera pamit pulang.
"Ibu.. Aku pamit pulang dulu.. Ibu cepat sehat ya.." pamit Misya
"Iya.. Kamu juga harus menjaga kesehatan ya.."
"Assalamualaikum.."
"Waalaikumsallam"
Misya membuka pintu dan segera mengajak Reynard pulang, tanpa menoleh ke arah keluarga besarnya.
***
Vote & comment guys..
Tencu.. ❣️[19-12-2022]
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR
Teen FictionKisah seorang perempuan yang takdir hidupnya seperti Boneka Marionette. Mengapa demikian? Karena ia merasa hidupnya digerakkan oleh benang benang tak kasat mata yang selalu membawanya dalam kehampaan nan kesunyian. Start : 10-12-2022