***Ku tatap langit yang tidak biru lagi
Yang seolah sedang meluapkan bebannya
Dengan kerasnya menghantam atap
Petir yang bergemuruh seakan marah
Namun, di samping kerasnya hujan menerka tanahAda daun yang menerimanya dengan senang
Rumput yang bergoyang seakan mengerti bahasa hujan
Angin yang menari dengan lembutnya menusuk tulangHujan, dia memupuk berjuta rahasia
Butirannya halus namun keras
Tak peduli betapa keras nan banyak
Alam selalu menyambutnya bagai sahabat
Tapi sayang, hanya manusia yang menolak akan hadirnya***
KAMU SEDANG MEMBACA
puisi cinta || secercah cahaya diksi
PoetryKita adalah dua insan yang gagal dalam mencinta Kau gagal mengerti caraku mencinta, Dan aku gagal dalam mengerti inginmu dicinta Berisi kumpulan-kumpulan puisi cinta, Mungkin dia tak akan bisa menemanimu, tapi semoga bisa menjadi wakilmu bersyair da...