Rasa nyaman memang sering kali membuat seseorang terbuai. Itulah yang terjadi pada Karamel pagi ini.
Gadis itu merasa terlalu nyaman hingga kedua kelopak matanya enggan terbuka. Entah itu karena ranjang seharga puluhan juta yang sangat nyaman ini ataukah karena aroma maskulin yang menguar dari tubuh seseorang.
Aroma itu begitu lembut dan memabukkan. Sebuah aroma khusus yang tercium spesial. Karena parfum seharga mobil Porsche itu hanya dimiliki oleh 1 orang saja di dunia ini. Dia adalah Zhong Chenle, pria yang tidur di sampingnya semalaman.
Ingatan akan dirinya yang tidur satu ranjang bersama Chenle membuat Karamel akhirnya membuka mata. Mengerjap beberapa kali sampai kesadarannya terisi penuh.
Zhong Chenle masih berada di sisinya. Lelaki itu tidur tengkurap dengan wajah yang menghadap Karamel.
Dia mengagumkan... Ahh.. tidak !!
Dia menggemaskan !Bagaimana bisa seorang duda beranak satu memiliki wajah yang masih seperti bocah begini?
Karamel tersenyum lalu menguap satu kali sebelum melirik jam digital raksasa yang menempel di dinding kamar Chenle.
Karamel berkedip sekali... Dua kali... Dan di kedipan ketiga akhirnya gadis itu melotot. Mengingat kembali hal penting yang telah dia lupakan.
"Zhong Chenle... Zhong Chenle..." Karamel menggoyang-goyangkan tubuh Chenle dengan brutal.
"Hentikaaan..." Keluh Chenle.
Lelaki itu berbalik terlentang dengan mata yang masih diliputi kantuk.
"Chenle, kita terlambat." Pekik Karamel.
Gadis itu bangun dengan panik dan mondar-mandir sembari memegangi kepalanya.
"Terlambat kenapa??"
"Hey, jangan bilang kau lupa? Pagi ini ada acara Family gathering perusahaan."
"Hm.. oh iya."
Respon Chenle benar-benar tak sesuai ekspektasinya. Lelaki itu sadar kalau dia terlambat tapi dia masih bisa menguap dengan santainya.
"Ayo cepat siap-siap."
"Santai saja Mel, kau lupa aku bos nya? Mereka tidak akan berani meninggalkan kita. "
Hari ini seluruh karyawan King Head company akan mengadakan Family gathering. Mereka akan melakukan perjalanan ke tempat wisata alam yang terkenal di Shanghai.
"Lagipula kita pakai mobil pribadi kan. Biarkan saja mereka berangkat duluan pakai bus."
Berbeda dengan Karamel yang tetap panik. Chenle melakukan segala sesuatunya dengan lebih santai. Mandi tidak buru-buru, memilih pakaiannya dengan tenang bahkan dia masih sempat menikmati roti lapis yang Karamel siapkan secara dadakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly We Got Married | Zhong Chenle
FanfictionPernikahan itu bukan permainan, Karamel tau itu. Tapi tidak begitu dengan Zhong Chenle. Seorang duda kaya raya beranak satu yang secara sembarangan meminta Karamel untuk menggantikan pengantin wanitanya yang kabur. "Mel... kau saja yang jadi pengan...