43. Kesalahan Yang Sama

429 33 10
                                    

Chenle menemani Shuhua sampai di depan ruang bersalin. Dia menatap khawatir pada gadis itu sebelum pintu ruang bersalin tertutup.

Yangyang datang tidak lama kemudian dan menghampiri Chenle dengan wajah lebih panik.

"Kau meninggalkan ponselmu??"

Chenle menatapnya datar lalu mulai mengecek isi tasnya.

"Sepertinya iya."

"Bodoh!!! Istrimu mau melahirkan kenapa kau malah disini???"

Kedua mata Chenle langsung membulat. Lelaki itu berdiri dengan panik sekaligus bingung.

"APA?? BENARKAH? "

Yangyang mengangguk dan menunjukkan isi chat nya dengan Mark.

Chenle tidak bertanya apapun lagi dan langsung saja berlari pergi, namun detik berikutnya dia kembali menghampiri Yangyang dengan wajah bodoh.

"Di rumah sakit mana dia sekarang??"

Chenle merasa sangat bodoh dan menyesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chenle merasa sangat bodoh dan menyesal. Harusnya dia menemani Karamel di kehamilan tua nya, harusnya dia tidak meninggalkan gadis itu saat dia butuh.

Harusnya....Harusnya.. Chenle tidak mengulangi kesalahan yang sama seperti yang dia lakukan kepada Melisa.

'Mel... Kumohon bertahanlah..'

4 tahun lalu saat Melisa hamil tua, gadis itu meminta Chenle tetap di rumah dan menemaninya. Permintaannya itu sama seperti permintaan Karamel. Saat itu Chenle mendapat panggilan darurat bahwa clientnya ingin mengadakan meeting mendadak untuk menyelamatkan perusahaannya dan akhirnya Chenle harus pergi meninggalkan Melisa.

Ini bukan sekali dua kali, Chenle bahkan jarang mengantar Melisa cek kehamilan karena kesibukannya di kantor. Itulah kenapa gadis itu bisa sampai terkena pre-eklamsia dan pergi dengan menyedihkan.

Chenle berlari tergopoh-gopoh saat melewati lorong. Lorong ini adalah lorong yang sama yang dia lewati 4 tahun  lalu. Chenle tidak bisa berpikir apapun selain hanya harapannya agar Karamel tetap bertahan hidup.

"Tuan Zhong?" Seorang perawat tua menahannya di depan ruang bersalin.

Mark juga ada disana, dia menatap tajam ke arah Chenle.

"Iya, aku suami Karamel Suh." Kata Chenle dengan panik. Lelaki itu hendak menerobos tapi perawat tua itu menahannya.

"Bayinya sudah lahir, dia perempuan dan sehat."

"Bagaimana istriku?"

Perawat tua itu menghela nafas dan menatapnya galak.

"Dia menangis sedih karena suaminya tidak ada, dia kesakitan, dia mendapat robekan di vaginanya dan harus di jahit luar dalam, dia menderita selama berjam-jam sendirian dan kau sebut dirimu seorang suami??"

Suddenly We Got Married | Zhong ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang