Gadis aktif itu kini sedang bolak-balik seperti gosokan di depan pintu ndalem, dirinya takut jika nanti Gus Faqih memarahinya dan akan meintrogasinya, sebab ia telah terlambat selama 1 jam setengah karena tadi ia terkena macet di perjalanan.
"Masuk ga ya? Syifa takut Gus Faqih marah-marah lagi, masuknya lewat belakang aja deh," ucap Syifa.
Saat Syifa akan melangkah, ada seseorang yang memegang pundaknya. "Mau kemana lagi kamu," ucap seserang dengan suara beratnya. Dia Gus Faqih yang sejak tadi memperhatikan Syifa yang bolak-balik di depan Ndalem.
Syifa membalikan tubuhnya menghadap seseorang yang berucap tadi, melihat mata tajam suaminya itu, Syifa menyengir tak berdosa. "Eh Gus Faqih, kok masih di Rumah? katanya mau ke kampus," ucap Syifa.
"Tidak jadi, dan itu semua gara-gara kamu! ikut saya!" ucap Gus Faqih dengan tatapan tajamnya.
"Kemana Gus?" tanya Syifa sambil melangkah masuk.
"Ke kamar," jawab Gus Faqih yang sudah melangkah ke arah kamar dan diikuti oleh Syifa.
"Mau ngapain Gus," tanya Syifa lagi, kini mereka berdua sudah berada di kamar.
"Mau makan kamu."
Syifa langsung menelan ludahnya, maksud Gus Faqih apa? ia jadi takut. "Kunci pintunya!" titah Faqih, dan Syifa hanya menurutinya, ia dibuat terkejut lagi matanya membulat sempurna ketika melihat Gus Faqih membuka kaos dihadapannya dan bawahannya masih memakai sarung.
"Gus ngapain buka baju? masa kita mau anuan di siang bolong gini."
"Pikiran kamu selalu traveling, saya mau minta kerokin Syifa! saya masuk angin karena semalam tidak tidur, ditambah tadi harus jaga bayi itu," ujar Gus Faqih.
"Oh mau dikerokin toh, ngomong dari tadi kek jangan tiba-tiba buka baju kayak gitu, pikiran Syifa kan jadi kemana-mana."
"Kamu saja yang pikirannya kotor, ayo cepet! mumpung Hamzah lagi tidur."
"Bentar Gus, Syifa mau ganti baju dulu."
Syifa rasa bajunya sudah kotor dan bau keringat karena tadi dia habis dari luar setengah hari, ia juga ingin mencuci mukanya yang terasa lengket dan berminyak.
"Yaudah saya tunggu, jangan lama-lama!"
Syifa mengambil pakaiannya di lemari lalu pergi ke kamar mandi untuk berganti pakaian. 2 menit kemudian Syifa sudah berganti pakaian dan keluar kamar mandi.
"Astaghfirullah, kenapa kamu pake baju seperti itu Syifa," ucap Gus Faqih terkejut saat melihat Syifa memakai baju kaos lengan pendek dan celana pendek diatas lutut.
"Gerah Gus, lagian lagi di kamar ini kita juga udah sah jadi ga dosa dong pake baju kayak gini diliat Gusnya," jawab Syifa.
Di Rumahnya dulu Syifa memang terbiasa memakai baju seperti itu saat dikamarnya, saat tidur pun seperti itu cuma saat pertama tidur dengan Gus Faqih merasa canggung dan malu jadi saat itu ia memakai gamis saat tidur.
Sekarang ia sudah terbiasa untuk membuka hijabnya di depan suaminya itu, lagipula suaminya itu kaku dan pasif jadi pasti tidak akan macam-macam kalau dirinya memakai baju seksi sekalipun.
"Terserah kamu saja, ayo cepat kerokin saya!"
"Iya iya."
Syifa mendekat pada Gus Faqih yang berada di atas ranjang, setelah mengambil minyak telon dan uang koin lalu mulai mengerik punggung suaminya itu.
"Saya boleh nanya sesuatu?" ucap Gus Faqih.
"Affaan tuh?"
"Sebenarnya kamu dulu punya hubungan apa dulu sama Andre? Kayaknya deket banget, saya tau tadi kamu pulang bareng dia kan?" tanya Gus Faqih.
KAMU SEDANG MEMBACA
GUS DUDA IS MY HUSBAND
Spiritual- Zona teka-teki 1 - Kalian baca cerita ini siap-siap jadi detektif "Menikahlah dengan suamiku dan jaga baby Hamzah." Syifa Adzkia Husna, si gadis super aktif itu harus rela menjadi ibu pengganti dan menikah dengan duda pasif yang tak lain adalah s...