••••
Happy reading!
••••
09.47Mark baru saja bangun dari tidurnya, yang pertama dia cari yaitu ponsel miliknya untuk memeriksa apakah kekasihnya mencari dirinya? Sayang sekali jawabannya tidak.
Pesan yang sempat dikirim olehnya saja sama sekali belum di baca oleh gadis terkasih nya itu.
Akhirnya Mark memutuskan untuk pergi ke dapur dan mencari makan sebab perutnya yang sudah merasakan lapar, biar saja belum mandi.
Saat menuruni tangga, Mark sudah mencium aroma sedap dari dapur.
Makin semangat lah pemuda ini untuk makan.
Namun saat sampai di dapur, dirinya terdiam menatap seseorang yang sedang memasak.
Orang itu memasak sambil memakai earphone dan bersenandung kecil mengikuti nada lagu yang sedang di dengar kan.
Mark hampiri orang tersebut dan dia tatap dari dekat untuk memastikan jika matanya tidaklah salah melihat.
"Minggir." Ucap pemuda yang sedang memasak.
Mark yang masih kebingungan lantas menyingkir dan membiarkan yang lebih muda berjalan menuju meja makan untuk meletakkan makanan yang baru dia masak.
Earphone yang di pakainya kini di lepas kemudian duduk mengambil makanan.
"Mau ikut makan atau ngeliatin doang?" Si pemilik rumah segera menghilangkan semua pertanyaan di pikirannya dan ikut duduk.
"Ngapain lo disini?" Ucapnya dengan ketus.
Hening beberapa saat karena yang di berikan pertanyaan sedang fokus mengunyah.
"Orang tua saya ada tugas di luar negeri jadi saya di titipin disini tiga bulan." Mark melongo, tak percaya dengan apa yang dia dengar.
Bagaimana bisa hal ini terjadi? Dirinya yakin ini pasti hanyalah akal-akalan ayahnya bersama dengan orang tua Haechan untuk membuat mereka tinggal satu atap.
"Lo ya--
"Saya lagi makan, jangan diajak bicara. Kurang sopan." Sungguh perkataan yang keluar dari mulut si cantik ini membuat Mark kesal.
Otaknya mulai memikirkan apa yang akan terjadi nantinya jika mereka akan tinggal bersama. Entah itu keuntungan yang di dapat atau kerugian.
Selesai makan Mark baru menyadari sesuatu. "Ayah gue mana?" Benar sekali, sang raja belum terlihat sejak dia bangun, suaranya saja tak terdengar.
"Sudah ke kantor dari jam enam tadi, kakak disuruh ke kantor juga." Jawabnya sambil menumpuk piring kotor untuk di cuci.
"Duh, lo mau bantu gue aja gak? Biar gak ke kantor." Sayang sekali Haechan mengabaikannya kali ini.
"Woy! Lo denger kagak?!" Haechan tetap tak ingin menggubrisnya, pemuda ini lebih fokus mengurus piring kotor.
Karena terus saja di abaikan akhirnya Mark pergi ke kamarnya sendiri dengan perasaan kesal.
••••
Mark menatap sang ayah yang sedang menandatangani beberapa berkas yang di berikan sekretarisnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Wealth || Markhyuck
FanfictionWe married because of wealth but my love is sincere without valuing any wealth -Markhyuck -bxb Ranking : #2 in romantics 18/12/2022 #1 in wealth 10/01/2023 Start : 03/12/2022