Yoongi bangun dari tidurnya dengan rasa berat di dada, seolah semalam ia belum sepenuhnya terlelap. Matanya yang masih sayu melirik jam dinding yang terpasang di sudut kamar. Jarum detiknya bergerak lambat, terhenti sejenak sebelum kembali berputar, tanda baterainya harus diganti. Saat melihat ke arah jam, ia terkejut mengetahui bahwa sudah pukul 6 pagi. Hari ini akan turun hujan, tampak dari langit yang mendung dan kelabu bahkan meski ia berada di dalam kamarnya yang tertutup rapat.
Semalam, saat ia terlelap, mimpi yang semula ia duga akan menjadi indah justru menyisakan kepedihan. Ia bermimpi tentang kebahagiaan yang tidak pernah ia rasakan, namun mimpi itu berujung pada harapan semu yang hancur berantakan, mengingatkan akan kenyataan pahit yang harus ia hadapi. Ketika matanya terfokus pada gaun maroon yang tergantung di belakang pintu kamarnya, semua ingatan malam itu kembali menyeruak. Dia tersentak; semalam bukanlah mimpi, tetapi kenyataan yang harus ia terima.
Dengan langkah yang masih lesu, Yoongi berdiri dan beranjak menuju cermin. Refleksinya di sana menunjukkan wajahnya yang bengkak, tanda air mata yang tidak bisa ia tahan semalaman. Ia menutup matanya sejenak, berusaha pasrah dengan apa pun yang akan terjadi setelah ini.
Suara rintik hujan mulai terdengar di luar jendela, menambah suasana kelam di dalam hati Yoongi. Ia bergegas menuju kamar mandi, merasakan setiap langkahnya penuh beban. Hari ini ia harus menghadapi kenyataan pahit lainnya, entah itu terkait Jungkook atau memori Suga yang masih menghantuinya. Air dingin dari keran menyentuh kulitnya, membawa sedikit ketenangan, namun sekejap itu pun segera sirna saat ingatan akan malam kemarin kembali menerpa.
Setelah memastikan dirinya siap, Yoongi segera meraih tasnya dan menyiapkan diri untuk pergi. Meskipun jadwalnya baru dimulai pukul 8 pagi, rasa gelisah dalam dirinya membuatnya ingin segera melangkah keluar. Ia membuka pintu kamar, dan seketika aroma masakan yang lezat menyambutnya, menembus ke dalam pikirannya yang masih bergejolak.
Dengan langkah ringan, ia menghampiri dapur, di mana ibunya sedang sibuk memasak. Melihat sosok ibunya yang tengah asyik dengan tugasnya, Yoongi merasakan kasih sayang yang mendalam. Ia memeluk tubuh rentanya dari belakang, menghangatkan hatinya yang dingin oleh pikiran-pikiran tentang malam sebelumnya.
"Sudah bangun? Bagaimana semalam, sayang?" tanya ibunya sambil tersenyum, mata penuh harapan dan perhatian.
Yoongi tersenyum tipis di balik punggung ibunya. "Sangat menyenangkan," jawabnya, meski hatinya merasa berat.
Ibunya mengangguk dengan senyuman tulus. Ia berbalik dan menatap Yoongi dengan penuh kasih. "Ibu senang kau mulai akrab dengan tuan. Kau harus selalu menjaga hubungan baik ini. Hanya dengan ini lah kita bisa berterima kasih pada tuan," ujarnya, nada suaranya lembut namun mengandung harapan yang dalam.
Yoongi hanya mengangguk, merasakan campur aduk antara rasa syukur dan rasa bersalah. "Aku lapar, Ibu," ucapnya, berusaha mengalihkan pikirannya dari segala hal yang menyakitkan.
Ibunya tertawa kecil, menampilkan senyuman yang seakan bisa menularkan keceriaan kepada siapa pun yang melihatnya. "Baiklah, duduklah. Ibu akan menyiapkan makanan untukmu sebelum Tuan bangun," katanya seraya menunjukkan tangan yang masih berlumuran adonan, mengisyaratkan bahwa tugasnya belum selesai.
Yoongi mengambil tempat duduk di meja makan, menatap ibunya dengan rasa kagum. Ia menyaksikan ibunya bergerak lincah di dapur, setiap gerakan penuh dengan ketekunan dan cinta. Aroma masakan yang menggugah selera semakin mengisi ruang, menenangkan hati Yoongi sejenak.
Saat ibunya menghidangkan makanan, Yoongi merasakan kenyamanan yang mungkin hanya bisa didapatkan di rumah. Momen-momen sederhana seperti ini mengingatkan Yoongi betapa berartinya hubungan keluarga di tengah segala kesulitan yang ia hadapi. Meskipun dunia di luar sana tampak rumit, di sinilah ia menemukan tempat perlindungan yang aman.

KAMU SEDANG MEMBACA
Blue and Grey
Short Story[genderswitch] Cerita fiksi tentang seorang pembantu dan majikannya. Tidak ada salahnya menginginkan kehidupan seperti di dongeng. Yoongi gs Jungkook x Yoongi gs