Bab 3

64 12 0
                                    

Mengambil surat berharga dari tempat Duke of Nothingham. Surat rahasia yang pasti disimpan rapat-rapat. Ruang kerja sang Duke begitu luas. Dilengkapi koleksi buku yang diurutkan secara abjad serta beberapa lukisan karya pelukis Prancis. Foto sang Duke dan duchess terpampang nyata seolah melotot ke arah Jack dan kawannya yang mengobrak-abrik laci dan meja.
Partner Jack, sekaligus pria yang membayarnya mengetuk dinding di dekat lukisan sang Duke. Ia diam sejenak, seolah menemukan ruangan kosong. Jack mengerutkan kening tatkala sang kawan mundur lalu mengusap janggut seolah mencari sesuatu. Ia menggeser lukisan dan benar saja di balik lukisan ada lemari kecil yang terbuat dari mahoni. Tak sulit membuka lemari itu tanpa kunci. Jack sudah terbiasa membobol pintu jenis apa pun.

Dan benda yang mereka cari ketemu, kawan Jack tersenyum penuh arti lalu mengambil gulungan itu. Tugas Jack selesai namun semua yang ia kira berjalan mulus, terganggu oleh teriakan seorang pelayan yang berjumpa dengan mereka di koridor depan ruang kerja.

“Pencuri! Ada pencuri! “

Jack memejamkan mata, ia lari tunggang langgang bersama kawannya. Jack lebih lihai memanjat jendela atau berjalan melalui atap namun jarak antara selasar dengan atap terlalu jauh. Mereka juga ada di tengah ruangan, mungkin akan terkepung sebab pelayan serta pengawal sudah bersiap menghadang mereka dari bawah serta segala arah jalan masuk. Hanya ada satu jalan yaitu melalui atap. Namun ia harus berpikir cepat. Jendela mana yang akan ia dobrak dan panjat. Kawannya begitu lihai memainkan pedang melawan beberapa orang sambil bergerak mundur. Kawannya melempar gulungan kertas pada Jack karena tahu jika Jack sudah menemukan jendela yang hendak di terobos.

Jack berhasil membuka paksa salah satu jendela, lalu menemukan kayu pijakan untuk melayang ke atas. Gulungan kertas ia gigit supaya tidak jatuh barulah ketika sampai di atap, gulungan itu selipkan ke ikat pinggang. Jack berlari, untunglah atap Milik Duke of Nothingham cukup kuat menyangga pergerakannya. Namun sialnya ada penjaga di bawah membawa pistol dan menembakinya. Jack berdoa supaya sang penembak bukan salah satu penembak jitu yang dimiliki Inggris Raya.

Jack juga bisa bernafas lega sebab kawannya juga sudah bisa menyelamatkan diri. Sama dengan caranya Naik ke atap. Keduanya masih menjadi buronan pihak berwajib, Jack agaknya bisa berlari lebih cepat karena sudah terbiasa mencuri. Ia dapat turun dari atap lalu melewati gang-gang sempit untuk kabur namun baru hendak menapak jalanan Raya. Sebuah kereta kuda bak terbuka mencegahnya.

“Cepat naik! “perintah seorang wanita yang mengenakan jubah hitam dan tudung serupa. Wajahnya tak terlihat namun dari suaranya Jack tahu siapa itu. Jack langsung naik, dengan nafas ngos-ngosan ia mengambil kemudi yang dikendalikan Francesca.

“Kita mau ke mana? Kau dikejar! “

“ada yang perlu ku selamatkan. “Francesca melotot marah. Jack biasanya mencuri sendirian kali ini membawa partner. Mereka bisa dikatakan terdesak karena bunyi pistol masih berdentum dengan nyaring. Francesca langsung mencari pegangan erat-erat ketika kereta melaju kencang. Jack mengemudi seperti kesetanan. Ia menekan tali kekang dengan kencang ketika bayangan seseorang turun dari pagar lalu berlari ke arah mereka. Demi Tuhan Francesca baru saja membantu para kriminal, para penjahat yang kepalanya berharga ratusan pond. Ada satu lagi pengemudi tambahan yang asing bagi Francesca pria itu mengenakan topeng perak yang menutupi seluruh wajah. Ketiganya Naik kereta dengan kecepatan tinggi membelah jalanan london. Mungkin ada yang mengejar namun mana bisa menyamai payton milik Jack yang rodanya telah pria itu modifikasi.
Kereta membelah kegelapan serta kesunyian malam. Agak sulit menyembunyikan kereta sebesar ini namun bagi Jack ini hal yang sangat mudah. Kereta ini akan ditempatkan di tempat terpisah dengan kudanya. Agar orang tidak ada yang tahu. Mana mungkin orang percaya jika Jack, pria yang tinggal di sudut terkecil bagian London. Kereta itu disembunyikan dengan baik di rumah pamannya yang bekerja sebagai penjagal daging.
Kereta berhenti di tempat sepi, agak jauh dari London malah mendekati hutan belantara. Jack tahu mereka sudah aman. Kegelapan hutan menyembunyikan mereka. “kau tahu jantungku hampir hilang. “

Pria yang memakai topeng tersentak kaget. Yang menyelamatkan mereka adalah seorang wanita yang mengenakan jubah dan penutup wajah. Walau dalam kegelapan malam, ia masih bisa menerka warna mata si wanita. Mata biru segelap lautan yang diterpa mentari.

“Kenapa kau bisa mengendarai keretaku dan menyusulku, Red? “

“Kau tahu bagaimana khawatirnya aku saat Johny bilang kau mencuri? Aku harus menukar gaunku dengan Marry, meminjam jubahmu di rumah lalu mengambil keretamu. Untungnya kudanya sudah terpasang. Harusnya aku tidak menyelamatkanmu, kau terbiasa mencuri dan selalu selamat tapi tidak dari rumah, rumah seorang Duke. “ Jack menatap Francesca dengan jengkel. Apa wanita ini tak sadar telah membahayakan nyawanya. Mungkin menukar reputasinya untuk menolong Jack.

“Ya Tuhan... pekerjaanmu mengalami peningkatan. Mencuri dari rumah seorang Duke, orang yang berpengaruh dan kaya yang hampir melubangi kepalamu dengan senapan! Berhentilah mencuri Jack! “

Sekarang pria bertopeng itu yang mendengus jengkel. Wanita tetap saja wanita walau kemampuan mengendalikan kereta bisa dikatakan mumpuni namun bibir mereka berbisa dan Cuma bisa digunakan mengomel selain berciuman. Dia terjebak di antara pertengkaran sepasang kekasih. Dia harus segera pergi setelah mengambil kertas gulungannya.

“Dan berhentilah melarangku! “

“lalu siapa pria yang bersamamu ini? “Jack tak mungkin menjelaskan siapa karena ia pun tak mengenalnya dengan baik. Pria ini mendatanginya beberapa hari yang lalu, menawarinya pekerjaan dengan nilai uang yang fantastis, yang sekarang sedang mengulurkan tangan meminta gulungannya di serahkan.

Jack mengambil gulungannya lalu memberikannya. Tugasnya selesai, pria bertopeng tak mengatakan apa pun lalu turun dan berjalan pergi di kegelapan. Francesca mendengus jengkel karena menganggap si pria misterius tidak mempunyai sopan santun, tidak menjawab pertanyaannya bahkan mengucapkan sepatah kata pun tidak.

“Dia siapa sombong sekali! “

“Kau mau ku antar ke mana? “

“Keretaku tak jauh dari pinggir hutan."

“kau ceroboh sekali meletakkan kereta lambang keluargamu di pinggir kota London. Kau ingin menimbulkan skandal dan rumor? “

Francesca memukul lengan Jack dengan amat keras. “aku tidak memakai kereta yang ada lambangnya. Aku menyuruh Marry, dan John menjaga keretanya! Lagi pula gara-gara siapa aku sampai bertindak jauh? “

Jack tak menjawab lagi. Ia memilih melajukan kereta dari pada harus kena pukul. Francesca mempunyai kekuatan lebih dari wanita biasa yang dapat membuat tubuhnya lebam-lebam. Gadis ini bahkan menyelamatkan hidupnya, dengan mengambil resiko yang tak Jack perkirakan. Kesetiaannya tak diragukan lagi namun Jack tak terbiasa dipedulikan. Dami Tuhan Francesca itu bukan lagi anak seorang wanita simpanan, ia putri Earl sekarang.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Masked man at thr dance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang