20

926 91 5
                                    

-- Typo's --

---

Bintang hilang, pun dengan anak Never.

Udah hampir dua hari Langit uring uringan nyari keberadaan anak Never terutama Bintang, hasilnya masih belum keliatan. Bahkan udah ngirim polisi buat nyari, mereka tetap ngga ketemu.

Kabar terakhir di dapat dari Iyan lewat Tasya, ke daerah puncak cuman bablas antara ke Bandung juga Sumedang. Jejak mereka hilang disana, ngga ada saksi mata karena kejadian hilang pukul 2 pagi.

GPS Luke yang biasa nyala pun tiba tiba mati, terakhir keberadaan mereka ya di atas puncaknya, ngopi di salah satu kedai sebelum mereka pergi lagi entah kemana.

Mahen yang biasanya on sosmed 24/7 mendadak ngga ada kabar, ada sekita 19 anggota Never juga Bintang sebagai ketua yang hilang, tanpa jejak.

"TENANG DULU MAKANYA TENANG?! LO KIRA KITA JUGA TAU DIMANA MEREKA?! NGGA ANJING, NGGA!" Riki muak tentang emosi Langit yang ngga bisa di kontrol.

Beberapa anak Never yang tersisa pun nyari mereka bahkan sampai ke hutan hutan, tapi jejak mereka sama sekali ngga ada. Polisi juga tim pencarian udah semaksimal mungkin nyari Never, tapi sampai saat ini belum ditemukan.

Berita kehilangan ini dengan cepat menyebar, bahkan sampai ke telinga Jamal yang notabenya pindah pindah tempat kek hewan dari kota A ke Kota berikutnya.

"Terakhir mereka ngopi di kedai Belokan, itupun pukul satu dini hari dan mereka pergi pukul dua dini hari. Menurut saksi terakhir, mereka pergi ke jalanan arah Bandung. Tapi ketika disusuri, jejak mereka berhenti sampai sana." Langit hela nafas denger penjelasan Yusuf.

Yusuf noleh ke Riki, Riki sendiri ngasih kode buat Yusuf ngelanjutinnya ucapannya. "Seperti yang lo tau, udah disusuri bahkan sampai ke kota Bandung jejak mereka ngga ditemukan. Disekitaran sana pun sama sekali ngga ada, nah makanya hari ini mau disusuri sekitaran hutan atau jurangnya."

Yusuf nelen ludah kasar waktu Langit natap dia setajam samurai Basara Heroes, "Kemungkinan, mereka jatoh disana dan t-tew-"

"BINTANG NGGA TEWAS, DAN BINTANG NGGA JATOH KE DALAM JURANG SANA." Langit ditahan sama Fatur, Yusuf yang hampir ke tinjuan Langit ditarik sama Rafa.

Suasana kelihatan mencekam, Langit emosi Langit campur aduk, sangat amat campur aduk sebab kehilangan Bintang juga anggota Never lain tanpa jejak bahkan alasan.

"Ngit, ditemuin puing puing motor anggota Never di sekitaran jurang."

Dengan itu, tanpa kata Langit lari buat nyamperin tempat dimana jadi objek pencarian pacarnya.

----

Ada banyak orang yang penasaran sama kegiatan para tim SAR juga polisi nyari satu geng yang lumayan terkenal, yaitu Never. Apalagi ketuanya pun sampai ikutan hilang, dan itu bener bener berita yang bukan lagi kecil.

Puing-puing motor merah mix hitam ciri khas Never ditemukan meskipun hanya sedikit, tapi itu cukup bikin beberapa persepsi muncul.

"Mungkin mereka emang jatoh ke jurang? Tapi posisinya mereka lagi ngebut, jadi jatuhnya jauh." Masuk akal, tapi ngga masuk akal.

Belum 48 jam, tapi Langit takutnya udah setengah mati. Mereka sama sekali belum ditemukan, tapi Langit faham kalau pencarian ngga akan secepat itu.

Tapi Langit takut.

P

encarian masih terus berlanjut, sekitar jurang sana benar benar disusuri tanpa ada niatan di lewatin. Dan benar aja, saru persatu puing-puing motor Never ditemukan.

Pertanyaannya, dimana orang orangnya?!

"Makan dulu, Langit."

"Gimana gua mau makan sedangkan mungkin aja Bintang lagi kelaparan sebab belum makan?!" Langit kacau, Riki prihatin.

Langit yang biasanya kayak gembel, sekarang beneran lebih keliatan aura gembelnya.

"Lo mau pas ketemu Bintang lo nya malah sakit? Bintang bukannya semangat ketemu lo, malah ogah soalnya lo kek gembel perempatan."

"Anjing bengeut sia, gelud lah anjing."

"Hayu, tahan tur tahan." Riki nyerahin tangan kanannya ke Fatur, sedangkan Langit nyerahin tangannya ke Yusuf bikin seakan akan mereka mau ribut tapi ditahan.

Wes, sakarep mereka lah.

"Ada satu orang ditemuin, Iyan ditemuin." Suara Rafa kedenger nyaring, semuanya bangkit dari acara duduk tidak santui mereka.

Iyan masih hidup, sujud syukur Langit disana buat ngegali informasi siapa tau Iyan tau dimana keberadaan Bintang. Iyan sempet ditangani di posko darurat, lukanya lumayan parah tapi masih layak hidup.

Sebelum Iyan dibawa ke rumah sakit terdekat, dan beberapa jam kemudian ada sekitar 8 anggota Never yang ditemukan dan 3 diantaranya tewas.

----

Selama hampir 24 jam pencarian di sekitaran jurang setelah Iyan ditemukan, banyak puing puing motor Never yang ditemuin, termasuk puing motor kesayangannya Bintang.

Enam anggota Never yang masih selamat, empat diantaranya mengalami cidera serius bahkan sekarang koma. Wajar, jurang tersebut belasan meter dan itu cukup bisa bikin manusia tewas ditempat.

Dan syukurnya, kebanyakan anak Never ini baja semua, makanya masih ada beberapa yang tersisa. Termasuk Hafiz yang beberapa saat lalu baru aja sadar, anaknya lagi tidur tiduran di ranjang pesakitannya.

Langit beraniin buat masuk, sendirian.

"Gimana keadaan lo?" Dan mulai percakapan duluan, pertanyaan yang lumayan basi sebagai pembukaan.

Hafiz buka mata dan natap Langit dengan mata yang lumayan berkaca kaca, "Selain badan gua remuk, hati gua juga ikutan remuk ngit." Gumamnya disana.

Yeah, bisa diliat kaki juga tangan Hafiz yang digantung macam boneka santet, tanpa dijelaskan pun Langit tau kalau Hafiz lagi fase hancur hancurnya.

"Gua mau ceritain malam itu, gua mau ngasih kesaksian."

----

Bersambung...

Langit dan Bintang.Where stories live. Discover now