_ºz0zº_Jam istirahat sudah berbunyi sejak tadi, tapi Fara masih asik memainkan ponselnya. Viona yang tadi merengek, ingin ke kantin sudah tidak di dengarkan oleh Fara.
Akhirnya Viona memutuskan untuk pergi bersama Raqiel dan juga Celsi. Teman yang dia dan Fara temui pada awal masuk ke sekolah ini.
Kruuuk ...
"Yaelah, lagi seru-seru baca. Malah bunyi nih perut" Fara mengeluh, kemudian dia beranjak dari duduknya, menuju pintu kelas.
Kakinya melangkah menuju lorong kelas anak MIPA, untuk pergi ke kantin menyusul teman-temannya. Tak lupa dengan ponsel yang masih dalam genggamannya. Saking Fokusnya membaca novel, Fara tidak mempedulikan teriakan para siswa yang entah menyoraki siapa.
Hingga pada saat dia akan berbelok ke arah kantin, kepalanya bertubrukan dengan seseorang hingga membuatnya mendongakkan kepala, menatap jakun seorang pria di hadapannya. Tanpa melihat siapa pria itu.
"Anjir menggoda banget" ucapnya membatin. "Seandainya ini calon suami gue. Beh beruntung banget deh gue" sambungnya.
Pergerakannya seakan terhipnotis dengan jakun dan leher putih mulus itu. Hingga tanpa sadar tangannya terulur menyentuh jakun pria itu yang naik turun. Tidak peduli dengan tatapan semua orang kepadanya.
Sedangkan yang di perlakukan seperti itu sudah menelan ludah sendiri karena ngeri, dan merinding.
Saat sedang asik mengamati jakun pria itu, sebuah deheman keras menyadarkannya dan menghentikan aktifitasnya.
"Ekhem!"
"E-eh gue kenapa di sini?" Tanya Fara pada dirinya sendiri, seperti orang baru bangun dari koma.
"Ngapain?" Tanya pria itu dengan wajah datar.
Sedangkan Fara hanya menatap tangannya yang masih menempel di jakun pria itu. "Anjir" Fara memekik kaget. Kemudian menjauhkan tangannya, dan menatap pria itu kagum.
"Apa?" Tanyanya lagi, masih dengan wajah datarnya.
"Ehhhm gak ada" jawabnya cepat, kemudian saat ingin melangkah untuk pergi dari manusia ini, tangannya di cekal lalu di tarik ke tempat semula.
Fara yang kaget, hanya melongo menatap pria di hadapannya yang tampannya bukan maen. Sesaat pria itu, mengeluarkan smirk yang membuat Fara kaget.
"Paan!?" Tanya Fara dengan nada sedikit keras.
"Cantik" gumamnya kecil, namun masih bisa di dengar oleh telinga Fara.
"Iya, dari lahir emang gini" Fara dengan nada angkuhnya, kemudian berjalan melewati pria aneh yang terang-terangan memujinya.
Pria yang di ketahui ber name tag Azka itu kemudian tersenyum kecil, tapi sebelum pergi dia mengubah ekspresinya menjadi datar kembali.
"L-lo liat dia senyum tadi?!"
"Hiks manis banget sumpah"
"Gue di duain gak papa kok, asalkan bisa sama dia"
"Aaa gue mimisan"
Ucap para siswi yang kagum ketika melihat sekilas senyum Azka tadi.
_ºz0zº_
"Far pelan-pelan napa ish. Belepotan itu" ucap Raqiel, ketika melihat Fara yang menyantap bakso miliknya dengan rakus.
"Gue Laper"
"Iya gue tau lo laper, tapi santai aja kali" usul Celsi sambil meminum jusnya.
"Ati-ati ntar kesedak tu tenggorok-" ucapan Viona terputus kala Fara langsung tersedak karena ulahnya sendiri.
"Uhuk! Uhuk!"
"Tuh kan belum juga gue selesai ngomong" ucap Viona, menggelengkan kepalanya menatap Fara yang sedang memukul-mukul dadanya.
"Akkh! Ekhem! Bacot lo" jawab Fara acuh.
"Dah lah emang kepala batu lo" tutup Viona, kemudian mengambil ponselnya untuk membuka berita trending di sekolahnya.
Dan betapa terkejutnya dia, ketika melihat vidio sahabatnya yang sedang berduaan dengan murid tampan yang menjadi pusat perhatian semua orang hari ini.
Belum lagi ketika Fara yang memegang jakun pria itu.
"Far ini lo?"
Fara yang dipanggil pun menoleh dan menatap layar yang di suguhkan kepadanya. Sedetik kemudian dia mengangguk, membuat mata Viona langsung melebar.
"Seriously?!" Pekik Celsi dan juga Raqiel bersamaan.
"Iya, serius" jawab Fara sambil menganggukkan kepalanya.
"Tolol lo. Kenapa gak ngajak-ngajak?" Tanya Raqiel menoyor kening Fara. Namun Fara hanya menggeram, karena dia sedang melahap bongkahan bakso.
Tak lama, suara ricuh di kantin memenuhi telinga Fara. Karena penasaran Fara ikut menatap meja yang ada di belakangnya.
_ºz0zº_
KAMU SEDANG MEMBACA
FARAZKA
Random"Pliss jangan laporin gue ke BK" mohon Fara, dengan wajah sememelas mungkin. Sedangkan Azka hanya diam menatap Fara yang sedang memohon di hadapannya. Tiba-tiba muncul ide bagus untuk membuat Fara selalu tunduk di hadapannya, dan menuruti perintahny...