_ºz0zº_
Seketika keadaan menjadi hening, namun sedetik kemudian menjadi rusuh ketika sebagian pria tadi pergi dengan tergesa-gesa menggunakan motornya masing-masing.
"Lo siapa?" Tanya seorang pria yang hampir saja menjadi korban tadi. Kini dia malah mendekati Fara dengan tatapan aneh. Fara tidak mengenalinya karna dia menggunakan penutup wajah.
"Ya gue manusia lah, Lo kira gue setan?"
"Gak, bukan itu maksud gue"
"Terus apa!" Tanya Fara dengan nada tidak santai, kemudian menatap tajam ke arah pria itu.
'Oh jadi dia cewek yang tadi. Pantesan gak asing' batin pria itu menatap Fara dari atas ke bawah.
"Lo kenapa bisa ada di sini?" Tanya pria itu dingin.
"Gue tadi ga sengaja lewat sini, karna gak di jemput sama supir. Tapi tiba-tiba gue denger suara ribut dari arah gang ini jadi gue kepoin deh" jawab Fara panjang kali lebar.
"Gue anter lo pulang" ajaknya.
'Siapa sih ni cowok, ngeselin banget jadi orang' batinnya, menatap sinis pria itu.
"Gak usah gue bisa pulang sendiri" ucapnya, kemudian melangkahkan kakinya hendak pergi meninggalkan pria itu.
Namun tangannya tiba-tiba di cekal oleh pria tadi, lalu bertanya. "Nama lo siapa?"
"Nih baca sendiri, masa lo gak bisa baca" ucap Fara menunjuk name tag di bagian atas dadanya yang datar seperti papan.
"Fara Ledisa Quenza" gumam pria itu, namun terdengar jelas oleh Fara.
'Oh ternyata adeknya Refan? Pantes aja sifatnya sama' ucap pria tadi membatin.
"Udah tau kan? Yaudah sekarang lepasin tangan gue" pinta Fara kemudian melirik ke arah tangannya yang masih setia di genggam, oleh pria yang ternyata adalah kakak kelasnya.
Tadi saat pria itu menanyakan namanya, pandangan Fara malah jatuh pada name tag yang di gunakan cowok itu. Dan ternyata dia adalah orang yang sama, yang ia pegang jakunnya.
Awalnya dia kaget, tapi secepat mungkin dia merubah ekspresinya. Fara takut, jika pria di depannya ini malah mengenali wajahnya dan mengingat kejadian tadi siang. Mau di taruh ke mana mukanya yang cantik ini.
"Lo adeknya Refan?" Tanya pria itu mengangkat sebelah alisnya.
"Kok tau, dukun ya" goda Fara namun langsung mendapat tatapan tajam dari Azka. Membuat nyalinya langsung hilang seketika, di gantikan wajah ternistakan.
"Gue anter lo pulang" ucapnya lagi tanpa bisa di bantah, lalu menarik pergelangan tangan Fara menuju motornya.
"Gue bisa jalan sendiri, lepasin!" Kesal Fara karena tubuhnya yang kurus ini, dengan seenaknya di tarik.
"Diem!" Ucap Azka penuh penekanan, dan menatap tajam Fara.
Mendengar tekanan batin yang di lakukan Azka. Fara langsung kicep, dan mengikuti pria di depannya ini dengan kesal.
Sebenarnya siapa pria ini? Kenapa tiba-tiba mau mengantarnya pulang. Dia saja tidak kenal dengannya tapi kenapa terasa akrab sekali? Apa jangan-jangan pria ini ingin membunuhnya? Karena dia telah mengacaukan aksi adu mekaniknya? Tapi bukankah Fara sudah menolongnya, apa begini caranya untuk membalas budi?
Banyak pertanyaan yang muncul di kepala sempit Fara. Hingga tiba-tiba Azka menoleh, seakan tau apa yang di pikirkan oleh gadis di depannya ini.
"Gue sahabat abang lo, jadi lo gak perlu takut"
Seketika Fara terdiam, kemudian mengangguk kecil lalu melihat Azka yang menaiki motornya.
"Naik" ucapnya.
Fara mengernyit, kemudian mengikuti intruksi dari pria yang mengaku sebagai sahabat kakaknya. Dia pikir Fara sebodoh itu apa? Dari sejak kakaknya pulang dri luar Negri, dia tidak ada melihat pria ini.
Lihat saja kalau pria ini berani macam-macam, masa depannya akan langsung musnah detik itu juga, pikirnya.
_ºz0zº_
Ketemu lagi tau depan guyss...
Becanda neng
KAMU SEDANG MEMBACA
FARAZKA
Random"Pliss jangan laporin gue ke BK" mohon Fara, dengan wajah sememelas mungkin. Sedangkan Azka hanya diam menatap Fara yang sedang memohon di hadapannya. Tiba-tiba muncul ide bagus untuk membuat Fara selalu tunduk di hadapannya, dan menuruti perintahny...