FARAZKA 07

2 1 1
                                    


_ºz0zº_

Setelah sampai di rumah nya, gadis itu langsung turun diikuti dengan pria yang mengantarkannya pulang. Saat akan memasuki rumahnya, pria itu malah mengikutinya dari belakang.

"Mau kemana lo?" Tanya Fara.

"Ke dalem" jawabnya singkat, kemudian berjalan mendahului Fara ke dalam rumah.

"Ini yang punya rumah gue apa dia ya? Seharusnya kan tamu di belakang, terus yang punya rumah di depan buat nunjuk jalan" ucapnya, kemudian melangkah mengikuti azka dari belakang.

Sesampainya di dalam Fara langsung masuk ke dalam kamarnya, kemudian bergegas untuk mandi. Sedangkan Azka, sibuk mengobrol dengan papanya. Awalnya Fara sempat heran kenapa bisa seakrab itu, kemudian dia berfikir mungkin karena dia adalah teman Refan, namun pemikirannya salah.

Karena Fara baru mengetahui bahwa orang tuanya ternyata bersahabat dengan orang tua dari Azka, bahkan mereka membangun perusahaan bersama dari nol hingga terkenal seperti saat ini.

Dan satu lagi, bahwa ternyata Azka adalah anak dari kepala sekolah dari SMA DRAXION.

Tapi dia tidak terlalu peduli dengan itu, yang penting orang tuanya tidak menjodohkannya dengan lelaki menyebalkan itu, seperti pada novel-novel yang sering dia baca di dunia oren kesayangannya.

_ºz0zº_

"Far, kantin yuk" ajak Viona, pada Fara yang masih sibuk menyalin catatan di papan tulis.

"Bentar, lo duluan aja nanti gue nyusul" ucap Fara tanpa menoleh pada Viona.

"Oke. Kita duluan ya Far" setelah mengucapkan itu Raqiel langsung menggandeng lengan Viona dan juga Celsi, meninggalkan kelas.

Beberapa menit setelah ketiga sahabatnya keluar kelas, gadis itu sudah selesai dengan catatan nya kemudian memasukkan buku-buku yang berserakan di meja ke dalam tas nya.

Baru saja dia melangkahkan kakinya keluar dari kelas, seseorang malah menabrak dirinya dengan sangat keras sehingga membuat gadis itu terjatuh.

Grep..

Sebuah tangan kekar melingkar di pinggangnya sehingga bokong nya tidak jadi menyentuh lantai.

"Lo gapapa?" Tanya pemuda itu dengan raut wajah panik.

"Iya gue gapapa, lain kali hati-hati. Liat kanan kiri baru gas" tegur gadis itu, sambil melepaskan tangan pemuda yang masih menempel dengan tubuhnya.

"Cantik banget" batinnya

"Iya, gue minta maaf. Btw nama lo siapa?"

"Panggil Fara aja"

"Oke, gue Alfano. Sekali lagi gue minta maaf" ucap pemuda itu sedikit membungkukkan badannya.

"Santai aja, yaudah gue duluan ya" Fara kemudian pergi meninggalkan Alfano yang masih berdiri di tempatnya.

"Sikapnya tenang banget, jadi adem perasaan gue" batin pemuda itu. Baru saja melangkahkan kakinya untuk pergi ke lapangan. Namun langkahnya terhenti karena getaran ponselnya, setelah melihat siapa sang penelpon pemuda itu langsung saja mengangkatnya.

FARAZKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang