_ºz0zº_Tak lama, suara ricuh di kantin memenuhi telinga Fara. Hingga teman-temannya juga ikut heboh karena pemandangan di belakang Fara. Karena penasaran Fara ikut menatap meja yang ada di belakangnya, dan terlihatlah wajah kakaknya dan juga teman-temannya.
'Dih sok ganteng' cibirnya dalam hati.
Di belakangnya terdapat lima cogan yang sedang asik bencengkrama dan salah satu dari mereka adalah kakaknya.
Salah satu pria itu sempat bertatap mata dengan Fara dan ternyata pria itu adalah orang yang sama, yang sempat dia pegang jakunnanya. Fara yang menyadari hal itu, langsung mengalihkan pandanganya pada Viona.
"Gimana Far. Ganteng kan?" Tanya Viona dengan wajah berseri-seri.
"B aja"
"Ck, lo mah gak tau yang ganteng sama yang burik. Muka lo tiap hari ketemu cogan datar mulu, kek triplek!" Kesal Celsi, kemudian melahap habis makanannya.
Fara yang melihatnya hanya memutar bola matanya malas, meladeni sikap teman-temannya yang tergila-gila dengan cogan sama saja meladeni orang yang tengah bucin.
Fara pernah menasehati mereka bahwa yang tampan belum tentu baik, bisa saja kan mereka hanya bersiap manis di depan saja?
Tapi yang namanya pecinta cogan mah gitu, si cowok lagi berantem di bilang 'berdemeg' lagi buat maslah di bilang 'keren' beda lagi kalo yang burik, pasti di bilang 'udah jelek banyak tingkah lagi'
Haahhh~
Fara menghela napas berat, kemudian berdiri dari duduknya dan pergi begitu saja tanpa sepatah kata pun. Teman-temannya yang melihatnya pergi, langsung berteriak menyuruhnya untuk menunggu mereka.
****
Setelah pulang sekolah tadi, Fara sempat pergi ke ruang guru sebentar dan menyuruh Viona pulang duluan. Sekarang Fara tengah menunggu jemputan di gerbang sekolah. Beberapa menit lalu dia sempat di tawarkan oleh Refan untuk pulang bersama, namun dia malah menolak mentah-mentah ajakan itu. Hingga berakhirlah dia menunggu sendiri.
Fara sempat berpesan pada Refan untuk menyuruh supir menjemputnya. Sedangkan Refan hanya manggut-manggut saja kemudian berlalu meninggalkan Fara.
Gadis ini menghela napas panjang, karena sudah satu jam lebih dia berdiri di sini, tapi tidak ada tanda-tanda kedatangan supirnya.
Dia sempat menelpon supirnya tadi, namun malah oprator yang menjawab. Memang sial sekali nasibnya punya kakak tidak berpersaan. Dengan perasaan jengkel Fara kemudian berjalan meninggalkan pekarangan sekolah.
Mungkin dia akan jalan kaki saja sampai rumah, sepertinya akan menyenangkan sambil menikmati jalan ibu kota pikirnya.
Lama dia berjalan, menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya. Fara memejamkan mata sejenak, namun tiba-tiba dia langsung membuka matanya kembaki kala mendengar suara keributan di samping jalan yang dia lewati.
"Afaan tuh?" Tanya Fara, dangan jiwanya yang terlampau kepo, ia mendekati pohon besar yang terletak di samping jalan yang ia lewati.
Di sana terdapat sebuah gang yang lumayan lebar untuk di masuki satu mobil. Lalu, terlihat sekumpulan anak geng motor yang tengah adu jotos dengan sengit.
Gadis cantik yang melihat kejadian itu, hanya diam. Kemudian dia membuka tasnya dan mengambil sesuatu, yang ternyata adalah cemilan.
"Untung jajannya si Viona gue bawa pulang" ujarnya, yang notabenya memang suka ngemil.
Dengan santainya dia berjalan mendekat ke arah gang tersebut bersandar di dinding, kemudian memakan cemilanya sambil mendengarkan musik.
Namun matanya tidak sengaja menangkap pria yang akan menusuk salah satu dari mereka menggunakan pisau lipat dari arah belakang. Sedangkan pria yang akan menjadi korban masih asik adu jotos dengan lawannya.
"Weh di belakang lo!" Teriaknya. Kemudian pria tadi menoleh ke arah belakang dan membalikkan keadaan.
Huff~ tidak sia-sia dia berteriak, hingga makanan yang sempat ia kunyah mucrat bagai air terjun.
Tanpa sadar dia sudah mengalihkan pandangan semua pria itu ke arahnya. Kemudian dia dengan santai berkata. "Mmm tadi gue liat mobil polisi lagi patroli di sekitar sini." Ucapnya.
Seketika keadaan menjadi hening, namun sedetik kemudian menjadi rusuh ketika sebagian pria tadi pergi dengan tergesa-gesa menggunakan motornya masing-masing.
_ºz0zº_
KAMU SEDANG MEMBACA
FARAZKA
Random"Pliss jangan laporin gue ke BK" mohon Fara, dengan wajah sememelas mungkin. Sedangkan Azka hanya diam menatap Fara yang sedang memohon di hadapannya. Tiba-tiba muncul ide bagus untuk membuat Fara selalu tunduk di hadapannya, dan menuruti perintahny...