Maaf guys baru bisa update 😭
...
..
.Syifa bernafas lega, malam tadi tidak terjadi apa-apa. Ia terselamatkan jadi mangsanya Gus Faqih, untung saja malam tadi ia sedang haid kalau tidak dia pagi ini sudah dibuat tidak bisa berjalan oleh Gus Faqih. Syifa berdelik ngeri saat mendengar ucapan Gus Faqih tadi malam. "Kita buat bayi."
Sepertinya Gus Faqih berkata seperti itu untuk mengalihkan pembicaraan tentang Zahra dan Azzam, Gus Faqih paling tidak mau membahas mereka berdua jadi percuma saja jika dirinya bertanya pa pada suaminya itu.
Hari ini suasana pesantren sedang ramai karena akan ada acara peringatan hari santri, semua santriwan, santriwati dan para pengurus Pesantren di luar sana sedang sibuk mempersiapkan acara itu.
Namun pasutri baru ini masih berada di kamar masih menyiapkan diri, Syifa sedang merapikan hijabnya dan Gus Faqih baru selesai mandi, pagi ini mereka berdua kerepotan mengurus Hamzah entah kenapa Hamzah sangat rewel pagi ini, tidak mau ditinggal sendiri harus selalu ada yang menggendong, itu sebabnya mereka berdua jadi terlambat bersiap.
Tok tok tok
"Faqih Syifa," panggil seseorang dibalik pintu.
Keduanya langsung menengok ke arah pintu. "Gus, tolong bukain pintunya, ini Syifa belum selesai kayaknya itu Umma deh," ucap Syifa.
Gus Faqih yang belum baru saja keluar kamar mandi itu dan hanya menggunakan sarung bawahannya tanpa memakai baju langsung menuju pintu untuk membukanya, ternyata benar itu Umma Fitri entah kenapa saat Gus Faqih membuka pintu Ummanya itu tersenyum aneh.
"Hayoo abis ngapain tuh keramas-keramas?" ucap Umma Fitri, Gus Faqih menyerengitkan dahinya ia tidak mengerti ucapan Ummanya.
"Apa sih Umma."
"Jadi ini sebabnya kalian terlambat keluar, abis anuan ya tadi subuh," ucap Umma Fitri.
Gus Faqih menghela nafasnya, ternyata pikiran Umma nya ini sama saja seperti istrinya itu suka traveling kemana-mana.
"Umma cantik, Faqih keramas karena memang rambutnya kotor bukan karena Faqih sama Syifa ngapa-ngapain, sebenarnya Umma kesini mau apa?"
"Ngapa-ngapain juga ga papa kali udah sah ini, hmm Umma kesini mau ambil Hamzah, mau bawa dia keluar pasti seneng liat rame-rame," ujar Umma Fitri.
Gus Faqih tidak mengatakan apa-apa lagi, ia langsung pergi mengambil Hamzah yang sedang bermain ditempat tidurnya. "Eh Gus Hamzahnya mau dibawa kemana?" tanya Syifa yang melihat Gus Faqih menggendong bayi itu.
"Umma mau bawa dia keluar," jawab Gus Faqih.
Baby Hamzah sepertinya terlihat begitu senang saat Gus Faqih memberikannya pada Hamzah, bayi itu sudah mulai akrab dengan Ummanya. Setelah Umma Fitri pergi Gus Faqih kembali menutup pintu kamarnya.
"Mana baju saya?" tanya Gus Faqih pada Syifa.
"Itu di kasur Gus, udah aku setrika," jawab Syifa.
Syifa sengaja memilihkan baju suaminya berwarna sama dengannya agar terlihat seperti best couple gitu, untungnya Gus Faqih selalu mau memakai pakaian yang dipilihkan Syifa tanpa ada bantahan dan penolakan.
Gus Faqih menyisir rambutnya yang masih basah dihadapan cermin, Syifa yang masih duduk di depan cermin itu langsung terpesona dan menatap suaminya itu melalui cermin. "Maa syaa Allah, ganteng banget suami dudaku," ucapnya dalam hati.
"Kenapa?" ucap Gus Faqih yang melihat Syifa dari cermin terlihat senyum-senyum sendiri.
"Gus ganteng banget sih," celetuk Syifa.
KAMU SEDANG MEMBACA
GUS DUDA IS MY HUSBAND
Spiritual- Zona teka-teki 1 - Kalian baca cerita ini siap-siap jadi detektif "Menikahlah dengan suamiku dan jaga baby Hamzah." Syifa Adzkia Husna, si gadis super aktif itu harus rela menjadi ibu pengganti dan menikah dengan duda pasif yang tak lain adalah s...