Chapter 1: Rumah Baru

1 0 0
                                    

Beberapa perjalanan kemudian, akhirnya keluarga kecil hidrogen menemukan tempat yang mereka akan tinggali. Tempat tersebut memiliki gapura yang besar, dengan di bagain atas terdapat kumpulan huruf yang bertuliskan "Selamat Datang di Perumahan Mendeleev". Hydro, ibu, dan ayah melihat kumpulan hururf yang menggantung di atas gapura tersebut.

"Selamat datang-" Kata si Ibu.
"Di perumahan-" Potong si Ayah.
"Mendeleev!?" Potong lagi dari anaknya.

Wajah mereka mengannga seperti tidak tahu haru bagaimana.

"Apakah kalian adalah keluarga Cavendish?" Suara pria dengna nada yang tenang membuat perhatian ketiga anggota keluarga gas tersebut yang dari tadi menganga beberapa detik. Mereka melihat seorang pria paruh baya dengan kulit abu-abu metalik, dimana kemungkinan besar ia adalah semacam logam, rambutnya penjang bergelombang dan memiliki warna yang sama dengna kulitnya, Matanya agak sayu, memiliki keriput mata, senyumannya tenang dan misterius di waktu yang bersamaan. Ia menganakan kemeja putih yang hampir tertutupi oleh jas coklat dimana tersisa bagian atas kemeja saja yang kelihatan, celama yang berwarna sama dengan jasnya, dan sepatu hitam. Sepertinya pria itu senang dengan kehadiran keluarga hidrogen.

"Uhh, i-iya pak!" Gugup si Ayah yang mulai mejawab. Semuanya agak malu dengan sikap mereka seperti orang ling-lung.

Si pria peruh baya tersebut hanya tertawa kecil saja. Lalu ia lanjut bicara.

"Mohon maaf atas tindakanku tadi, keluarga Cavendish."

"T-tidak apa-apa! Emang itu salah kami." Jawab si ayah yang masih terasa gugup sambil tersenyum malu. Si ibu dan anak yang terdiam juga sama gugupnya dengan si Ayah, mereka juga tersenyum gugup.

"Aku mengerti. Tidak apa-apa." Pria tersebut mencoba untuk menenangkan keluarga gas tersebut. "Aku adalah pemilik perumahan ini, Dimitri Mendeleev. Salam kenal!" Tambah si pria logam itu sambil mengangkat sedikit tangannya ke keluarga Cavendish seperti ingin bersalaman. Si ayah berjabat tangan dengan si pria paruh baya tersebut.

"Selamat datang di Perumahan Mendeleev!" Kata pria yang bernama Dimitri Mendeleev tersebut. Lalu dua pria tersebut menghentikan jabat tangan mereka.

"Aku akan menemani kalian untuk mencari rumah baru kalian." Tambah Pak Mendeleev yang langsung membalikkan bandannya dan diakhiri dengan kepalanya yang berbalik ke arah setelah melihat keluarga Cavendish. Pria itu berjalan meninggalkan mereka. Tanpa basa-basi, keluarga Cavendish pun juga ikut mengikuti si pemilik perumahan tersebut.

Tidak jauh dari gapura, Pak Mendeleev berhenti di tempat. Tiga anggota keluarga gas tersebut juga ikut berhenti. Lalu si pemilik perumahan tersebut membalikkan tubuhnya dan menunjukkan sebuah bangunan dengan bentuk bulat, cat biru, dua jendela di depan, pintu merah muda di depan, dan pagar merah muda.

"Bagaimana dengan rumah ini? Rumah ini sudah dipesan oleh kalian sekeluarga." Kata Pak Mendeleev.

Hydro dan orang tuanya melihat dengan wajah yang cukup takjub.

"Woah, bulat!" Ucap Hydro.

Si Ibu menengok ke tempat Pak Mendeleev berdiri untuk bilang terima kasih. Tetapi si pemilik perumahan itu tidak ada disana lagi. Tetapi di tempat yang tadi pemilik rumah berdiri yang sama, terdapat sebuah kunci yang terjatuh di tanah.

"Ada kunci!" Seru si Ibu dan menghampiri tempat jatuhnya kunci tersebut.

Ia mengambil kunci itu dan terkejut bahwa terdapat nama keluarganya di sebuah papan kecil berwarna biru dengan bertulisan "Keluarga Cavendish". Hydro dan si Ayah menghampiri si Ibu yang baru saja bangkit dari mengambil kunci tadi. Lalu si Ibu menjelaskan tentang kunci yang ia dapat barusan.

Periodicity Adventures (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang