Periodicity Adventures (Bahasa Indonesia)

Chapter 2: Di dalam Rumah Baru

"Kunci kita!?" Tanya si Ayah dan Anak secara ambigu.

"Iya." Jawab si Ibu "Kemungkinan si pemilik perumahan meninggalkan kunci yang sekarang punya kita di tanah sebelum ia pergi meninggalkan kita." Lanjut si Ibu.

"Bukannya itu terlalu ceroboh? Gimana jika ada pencuri yang mengambil kunci itu sebelum kita sadari?" Tanya Hydro yang kebingungan dengan insiden terebut.

"Hydro ada benarnya juga sih...." Ucap si Ayah sambil menggarukkan kepala.

"Ibu juga tidak tahu."  Kata Ibu. "Kita hanya bisa berpikir positif saja." Tambah ucapan si Ibu lagi.

"Ayo kita masuk dan cek rumah baru kita, yuk!" Seru ibu yang tiba-tiba ganti topik dan terbang menuju rumah baru berbentuk bulat tersebut. Si Ayah dan Anak melayang mengikuti si Ibu.

Di Ibu memasukkan kunci ke lubang kunci yang tersedia dan terbukalah pintu rumah tersebut. Si Ibu kemudian memegang ganggang pintu yang berwarna kuning itu dan membuka luas. Ruangannya gelap. Lalu Ibu mencari saklarnya dengna meraba bagian dinding didekatnya dan akhirnya dia menemukannya dan menghidupkan lampu di ruangan gelap tersebut.

Tiga anggota keluarga Cavendish masuk ke tampat itu dan melihat disekeliling mereka. Dinding ruang yang mereka pertama masuk berwarna kuning dengna lampu menyinari bagian tengah langit-langit rumah berwarna putih.

"Sederhana, tapi cukup megah untuk ayah." Jawab si Ayah.

"Aku suka dengan desainnya." Ucap Hydro dengan nada senang.

Merek mengecek ruang tamu, lalu ruang makan, dapur, kamar mandi, dan dua kamar tidur. Satu kamar dalah kamar untuk hydro dengan perabutan sekolah dan poster Astroman kesukaannya. Satunya lagi adalah kamar untuk orang tuanya. Lalu setelah dicek semuanya si Ibu merasakan ada yang aneh.

"Tunggu dulu!" Lalu karena gak enakkan, si Ibu langsung keluar menuju halaman rumah. Ia sangat terkejut karena mobil mereka sudah berada di halaman rumah. Ia melayang mendekati bagian belakang mobil. Ia membuka bagian belakang dan betapa terkejutnya ia. Ia melihat semua perabotan yang saharusnya berada di mobil ternyata hilang.

Lalu ia masuk ke dalam dan mendekati keluarganya yang baru saja berdiri melayang di kamar tamu. Ia terlihat kebanyakan pikiran tentang perabotan dan barang mereka.

"Sejak kapan kita memindahkan perabotan kita kesini!?"

"Lho!? Bukannya para pemindah barang sudah memindahkan barang-barang berat ke sini sebelum kita!?"

"Aku tahu itu, tapi maksudku siapa yang membuka pintu belakang mobil sebelum diriku?"

"Aku tidak tahu, sayang. Aku bahkan tidak membawa perabotan ke sini saat mengecek dan aku juga terkejut."

"Apa!? Kau terkejut tapi kau tidak peduli jika barang kita tiba-tiba pindah kesini?"

Saat orang tuanya bercakap dengan campurahn panik dan kebingungan, Hudro tiba-tiba merasakan sesuatu yang aneh di kepalanya. Ia lalu menggelengkan dan menggaruk kepalanya.

'Nukleus pada diriku merasakan sesuatu yang aneh.' Pikir si anak hidrogen tersebut.

Di tengah percakapan terjadi sebuah penghancuran dinding ruang tamu mereka dan diikuti oleh suara alat berat. Mereka terdian dan melihat ke salah saru tembok dinding rumah yang sudah di hancurkan oleh suatu benda yang kemungkinan benda yang berat. Mereka terdiam dengan wajah ketakutan yang tahu kenapa.

"Apa apa ini!?" Tanya mereka bertiga dengna ambigu.

Lalu mereka melihat ke luar dari bagian dinding yang sudah jebol tersebut dan ada kelompok yang terdiri dari dua logam yang sedang berkelahi mulut. Satunya seorang wanita bertubuh tinggi sedang, satunya pria bertubuh tinggi dan berbadan besar dengan rambut atas menyerupai serigala dan ekor serigala di bagian belakang.

"Kau menghancurkan rumah yang seharusnya ditinggali oleh tetangga baru. Seharunya kamu malu pada dirimu sendiri."

"Aku minta maaf, nyonya...."

"Aku akan memanggil tuan Mendeleev dan para tukang perbaikan untuk memperbaiki kehancuran pada rumah baru itu." Jawab wanita itu sembil emngangkat teleponnya.

Keluarga Cavendish hanya bisa terdiam tanpa mengungkapkan satupun di mulut mereka.