"sekali ini aja ya"
"gak."
"lo kan baik, mau ya"
"gak ya, kapan bisa nya lo kalo nyontek mulu." tegas Claire kepada Rafael yang memaksa nya memberikan contekan.
"Cla, mana cat nya?" Hari ini mereka ada kelas seni, diperintahkan membuat lukisan dan membawa alat sendiri. Rafael seperti biasa tidak peduli sekali dengan sekolah nya.
"Lagian, lo mah kemarin gue chat, kata nya mau bawa kotak rokok buat objek, kenapa sekarang mau pinjem yang gue?"
"Yakali, pinjem ya, Cla yang baik" itu merupakan kalimat andalan Rafael setiap ingin sesuatu.
Biarpun malas dan tidak peduli dengan pendidikan, Rafael itu tergolong siswa yang tidak pernah bolong tugas nya.
Claire sebenarnya sudah selesai dengan lukisan nya, tapi dia masih memainkan cat akrilik nya, dia mengoleskan cat nya, di tiga jari nya, dan mengecap dikertas. Dan itu menarik perhatian Rafael.
"Kek bocil lo, jadi kotor semua tuh tangan" celoteh Rafael, tapi tiba-tiba dia juga ikut-ikutan seperti apa yang dilakukan Claire dan mengecap jari nya tepat disebelah cap jari Claire.
"Katanya kotor, tapi malah ikutan, tapi lucu deh, coba tanda tangan lo diatas cap jari nya."
Dengan cepat Rafael mengikuti perintah Claire dan Claire juga pasti nya tanda tangan.
~~~~
"Ciee, yang buat cap tiga jari" goda, Melody, yang sedari tadi heboh dengan kejadian tadi, seingat nya Claire itu anti romantis. Walaupun dia sangat menyukai drama atau novel genre romantis, dia jarang mengalami hal yang romantis. Setiap ada cowok yang mengajak nya jadian saja, selalu ditolak.
"Kaget gue, itu orang bisa-bisa nya bikin gue hampir gila." Sahut Claire tak kalah heboh.
"Eh, tapi ya Cla, lo tau, temen kita satu lagi sedang klepek-klepek tuh sama kakak kelas." Celetuk barsha, yang membuat bola mata Melody membulat.
"Kakak kelas mana tuh dy, kok gak cerita sama gue?"
"Ehehe, itu lho kak ethan, pasti Rafael kenal, sumpah kak ethan ganteng banget, mana tadi senyum ke gue" heboh Melody, yang membuat Claire tak kalah senang, Claire jadi penasaran siapa sosok ethan yang dimaksud Melody itu.
Ethan, cowo ganteng, yang cukup terkenal dikalangan siswa disekolah mereka, dia kapten basket dan juga bagian dari osis. Walaupun bagian dari osis, dia juga brandalan.
"Dan juga, kemarin dia ngechat gue Cla, minta save doang tapi."
"Keknya, ada apa-apa deh, kayak kok tiba-tiba ngechat ya kan." Sahut Barsha.
Barsha, dan melody itu lebih dekat, jadi pasti nya Barsha tau tentang Melody, karena memang sebelum Claire tau, Barsha pasti sudah tau duluan.
"Ciee, temen gue sedang berbunga-bunga hati nya." Goda Claire, tentu dia ikut senang.
~~~ "Panas banget."
Rafael tiada henti nya mengeluh dari tadi, semenjak masuk setelah istirahat. Kebetulan Kelas mereka sedang mati lampu, dan Rafael sibuk mengipasi diri nya dengan buku tulis.
"Ya, lo ngipas nya pakai buku, pakai kertas lah, nih pakai kertas gue aja." Claire menawarkan kertas cap jari mereka tadi, kertas itu kertas karton, jadi lebih ada angin nya.
"Kipasin gue juga." Tambah Claire, yang hanya dibalas anggukan Rafael.
Rafael ternyata tidak sebaik itu, terukir senyuman nakal di bibir nya.
"RAFAEL, KOK DILAP KERINGET SIH!" Dengan cepat Claire merebut kertas nya, tetapi Rafael sangat jahil, dia memegang kertas itu dengan kuat agar Claire tidak bisa mengambil nya, dan Claire mencoba merebut nya tapi hasil nya nihil, Rafael dengan sengaja menyembunyikan kertas dibalik badan nya.
"Tau lah, males gue." Claire berhenti merebut kertas itu.
"Dih, ngambek, nih kertas nya." Rafael mengembalikan kertas yang tadi diambil nya, tapi tetap saja Claire diam. Karena tidak ingin didiamkan Rafael kembali dengan sifat jahil nya.
"IH, RAFAEL JOROK." Rafael mengelap keringat nya ditangan Claire, dan itu membuat Claire sangat marah, dan mengoceh tidak jelas.
"Udah dong, jangan bawel, sini gue buatin lo kipas." Dengan telaten Rafael, membuat kipas dari kertas untuk Claire. Claire yang melihat itu sangat gembira hingga membuat senyum terukir dibibirnya.
"Woahh, Makasih pael." Claire menerima kipas sederhana itu dengan senyum lebar nya, tidak pernah ada orang yang memberi nya kipas seperti ini.
"Hm." Rafael memalingkan wajah nya, menurut nya sikap Claire tadi sangat lucu.
"Eh, kok pael?" Tambah nya.
"Bagus itu, kan nama lo Rafael, yaudah gue kasih nama panggilan aja, jadi nya pael."
"Ya, terserah lo aja, eh iya coba pinjem tangan lo." Pinta Rafael tiba-tiba dan langsung memegang tangan Claire, yang membuat Claire mematung.
"M-mau, ngapain lo?"
Rafael hanya diam, dan menulis huruf S yang sangat bagus. Rafael memang sangat suka coret-coret tangan. Apalagi coretan nya cukup bagus.
"Rafael." Tiba-tiba Cia memanggil Rafael berulang kali. Tapi tidak ada respon dari Rafael nya sendiri, dia tetap fokus menyoret tangan Claire. Dan karena Cia lelah memanggil Rafael yang sama sekali tidak ada respon, dia pergi begitu saja.
"Taraa, jadi. Baguskan?" Claire segera melihat hasil coretan Rafael, hanya huruf S yang dimodif tapi menurutnya lucu.
"Btw, tangan lo kecil banget." Rafael langsung membandingkan tangan nya dengan tangan Claire, yang kalau dilihat tangan Claire memang sangat mungil.
"Kan gue cewek, yakali tangan nya besar banget."
"Ya, maka nya gak usah jadi cewek."
"Dih, ngatur."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ethan arion
Halloo, sampai sini dlu ya part 4 nya, semoga suka, makasiii buat yang udah baca! Ditunggu yang selanjutnya!