"lo basah semua, yakali masuk kelas."
Suara berisik Claire, yang tak henti nya mengomeli Rafael. Ini jam terakhir dan kebetulan kelas mereka jam kosong. Dan hampir sekelas mandi hujan, karena sedang hujan deras, dan mereka tidak melewatkan kesempatan emas itu."Yaudah, gue juga, cuman mau ngajak lo."
"Ngajak apaan?"
"Ngajak mandi hujan lah."
"Gak."
Claire malas mandi hujan, takutnya kena hukum oleh guru. Jadi dia lebih memilih menonton teman sekelas nya mandi hujan. Ya walaupun lengan Claire sudah basah, karena ulah Rafael yang menarik nya untuk mandi hujan.
"Yaelah, sekali-sekali coba jadi murid nakal dikit." Tanpa aba-aba Rafael langsung menarik Claire ke tengah lapangan. Yang membuat Claire sangat kaget.
"RAFAEL, LO GILA?"
"Yaudahlah, terlanjur basah kan lo." Ucap Rafael dengan raut tanpa dosa.
"Nanti kita kena hukum, terus nanti gue kena marah bunda,pulang-pulang basah kuyup." Bagi Claire, amarah seseorang itu sangat mengerikan. Dia sangat takut dengan amarah seseorang, karena ketika seseorang sudah marah omongan nya sangat menyakitkan.
"Santai, jangan dipikirin. Sekarang lo, harus have un, kalo misal bunda nanya, bilang aja hujan." Jelas Rafael dengan nada lembut. Dan Rafael mengajak Claire bermain lari-larian, kapan-kapan lagi Rafael bisa melihat Claire tertawa bebas seperti sekarang.
"RAFAEL, ADA GURU DIKELAS.."
Teriak, salah satu teman sekelas mereka, dan membuat mereka berdua panik setengah mati. Mereka langsung cepat-cepat masuk kelas."Bagus ya, kalian. Malah mandi hujan, mentang-mentang pelajaran terakhir. Ibu tau semua ini dari Eyla. Harusnya kalian mencontoh dia, sudah rangking 1, taat pada aturan. Lah kalian? Dan kamu Claire se tau ibu, kamu itu taat aturan, dan rangking 3 kan? Tidak patut dicontoh. Seharusnya kamu menjadi contoh yang baik. Dan kalian beruntung, karena kali ini semuanya ibu maafkan." Ucap guru itu dengan tegas. Yang membuat semua murid dikelas hanya diam, tanpa suara.
"Iya bu, mereka semua gak bisa dibilangin. Padahal kan Eyla udah nasihatin, eh malah Eyla yang kena marah bu.." dengan nada memelas, Eyla mencoba mengompori guru itu.
"Kalian ini, sangat susah diatur. Kalau misal ibu mendengar ada masalah lagi, kalian semua ibu hukum." Setelah mengatakan itu, guru itu pergi meninggalkan kelas, dan seisi kelas langsung berdebat dengan Eyla. Eyla memang murid yang paling tidak disukai dikelas mereka. Dia bisa melakukan apapun demi nilai nya.
"Gue, seburuk itu ya?" Ucap Claire
"Maaf, Cla. Semua nya salah gue. Kalau aja tadi gue gak maksa lo, pasti sekarang lo gak gini." Maaf Rafael dengan rasa sangat bersalah. Menurutnya kata-kata guru tadi tidak seharusnya diucapkan. Apakah pantas guru berkata seperti itu ke murid.
"Gak. Bukan salah lo, salah gue emang." Setelah mengatakan itu, bel pulang sekolah berbunyi. Claire langsung pulang dengan raut seperti ingin menangis.
"Cla, lo gak papa? Gak usah didengerin ya." Ucap Barsha mencoba menenangkan Claire. Barsha memang selalu pulang dan pergi sekolah bersama Claire karena mereka searah.
"Ya, i'm okay." Dengan suara rapuh, dan baju Claire yang basah kuyup, Claire sangat kedinginan.
"CLAIRE.."
Suara Bariton dari belakang itu membuat Claire menoleh. Ia sedikit kaget melihat Rafael yang memanggil nya. Cowok itu membawakan jaket hitam kesayangan nya dengan niatan, ingin meminjamkan Claire.
Claire hanya diam, ia menunggu kenapa Rafael tiba-tiba memanggil nya."Nih, pakai jaket gue." Ucap Rafael, dengan menyodorkan Jaket yang sedari tadi ia pegang.
"Nggak usah, itu jaket kesayangan lo kan. Lo lebih butuh, rumah lo lumayan jauh, jadi pasti kedinginan."
"Dih, lo kira gue cowo apaan? Yakali seorang Kenzo rafael helga, takut kedinginan. Pake aja apa susah nya. Ini semua salah gue, jadi tolong dipake biar gue gak ngerasa bersalah." Ucap Rafael, dari tadi ia merasa sangat tidak enak kepada Claire, karena ulahnya, Claire mengalami kejadian yang sangat buruk.
"Yaudah, gue pake. Besok gue balikin." Setelah mengatakan itu, Rafael langsung memasangkan jaket nya tanpa Claire suruh. Yang membuat Claire hanya terdiam.
"Ehh, jangan bucin depan gue. Gak baik bucin depan orang jomblo." Sahut Barsha, sedari tadi, ia seperti dianggap tidak ada. Dan membuat Barsha jengkel.
"Dih, yaudah, Thanks pael." Dengan cepat Claire merangkul lengan Barsha, dan cepat-cepat pergi dari hadapan Rafael.
"Ciee, cepet banget sih temen gue gede nya. Perasaan baru kemarin nolak beberapa cowo yang ganteng, baik, pinter lagi." Ya Claire tidak pernah pacaran sekalipun, ia selalu menolak jika ada seseorang yang mengajak nya pacaran. Dan rata-rata cowok yang pernah mengajak Claire pacaran itu sangat baik, tampan, pintar, dan kaya.
"Gue gak ada apa-apa sama Rafael."
"Iyain deh."
~~~~
"Pusing banget gue." Adu Rafael ke Claire. Rafael dari tadi tiada henti nya mengadu ke Claire kalau kepala nya sakit. Claire tidak terlalu mendengarkan tadi karena sibuk mengerjakan tugas.
"Coba sini, kening nya gue cek." Rafael langsung mendekatkan kening nya, dan badan Rafael ternyata hangat.
"Lo demam. Kemarin langsung mandi gak?" Tanya Claire
"Enggak. Gue kemarin diajak balapan sampai sore, pas pulang cuman ganti baju, langsung tidur." Jelas Rafael dengan lemas. Setelah memberikan jaket nya ke Claire, ia diajak teman-teman nya balapan seperti biasa. Dan karena kelelahan saat sampai rumah, ia cuma Mengganti pakaian nya dan langsung tidur.
"Udah makan?"
"Belum. Dari kemarin malah." Ucap Rafael. Claire langsung geleng-geleng kepala, ia langsung mengeluarkan kotak bekal nya dari tas.
"Nih, kebetulan tadi gue masak nasi goreng." Claire menyodorkan bekal nya ke Rafael.
"Serius? Terus, lo makan apa?"
"Aelah, gue ada duit jajan, lagian gue lagi kepengen bakso. Yaudah deh makan aja." Mendengar Claire berbicara seperti itu, tanpa banyak basa-basi Rafael membuka kotak bekal Claire, yang disana terdapat, nasi goreng yang warna nya lumayan coklat dan sangat wangi, ada telur, dan ada nuget.
"Tunggu bentar, lo makan aja." Claire berdiri, dan ternyata bertanya kepada teman sekelas nya, apakah ada yang membawa minyak angin.
"Nih, minyak angin. Kali aja jadi mendingan, atau mau ke uks?" Tanya Claire, dan menyodorkan minyak angin nya.
"Gak usah Cla, makasih lo udah ngasih gue bekal lo, dan minyak angin nya."
~~Haloo, makasiii yang udah baca, sampai sini dulu ya part 5 nya, ditunggu part selanjutnya!
![](https://img.wattpad.com/cover/317803122-288-k725976.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mover Heart
Teen Fiction"sekali ini aja ya" "gak." "lo kan baik, mau ya" "gak ya, kapan bisa nya lo kalo nyontek mulu." tegas Claire kepada Rafael yang memaksa nya memberikan contekan.