NAZATEN

87 7 0
                                    


-+-+-+-+-+-+-+-+-+-03+-+-+-+-+-+-+-+-+

-+-+-+-+-+-+-+-+-+-03+-+-+-+-+-+-+-+-+

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jake menatap bayi manisnya heran. Ia tidak mengerti dengan maksud Jungwon yang malah menyuruhnya supaya segera duduk di meja makan. Bukankah seharusnya mereka pergi untuk mencari kedua orang yang dengan sangat mistisnya bisa tidak ditemukan wujud mereka?

Jake hanya tidak mengerti mengapa Jungkook dan Jongseong bisa menghilang dengan begitu lembutnya bagai ditelan angin.

"Apa maksud perkataan mu itu?? Bukankah memang benar Jay yang menjadi dalang atas kehilangannya, Tim?! Jelas-jelas kau bilang dia datang bersama denganmu, dan sekarang buktinya ia yang semula datang kemari bersamamu juga turut menghilang diwaktu yang sama dengan hilangnya Timothy!" Jungwon mengomeli Jake yang anehnya Jungwon malah menyuguhinya sebuah cangkir demitasse berisi setengah cangkir espresso. Bukannya segera mencari kedua pria ambis itu terlebih dahulu Jungwon justru tetap menjamu tamunya sesuai dengan niatnya diawal jika saja tamunya datang berkunjung ke kastilnya.

"Hey, Lieve Schat... Dengarkan aku.. Jangan gegabah.. Berhenti beranggapan bahwa Jay lah yang menjadi dalang hilangnya *Oudste Tim tadi. Mungkin saja pengawal pribadiku itu turut menghilang sebab ia menolong Oudste yang bisa saja diculik oleh seseorang yang memiliki dendam dengannya."

*Oudste: Senior.

Jake menarik tubuh ramping Jungwon supaya duduk diatas pangkuannya. Jungwon yang menurut saja atas tindakan sahabat kesayangan sejak kecilnya itu menggembungkan pipinya. Ia tampak tidak terima dengan pendapat konyol Jake barusan.

"Darimana pikiran kolotmu itu muncul?? Bagaimana kau bisa menyimpulkan bahwa si papan triplek itu malah menolong Tim yang kau bilang mungkin saja diculik oleh seseorang yang memiliki dendam dengannya??!"

Jungwon sangat tidak terima dengan pembelaan Jake terhadap pengawal pribadi sahabatnya itu.

"Itu hanya tebakanku saja, Lieve.. Mana mungkin pengawal pribadiku itu berbuat jahat terhadap guru kesayanganmu itu?? Aku tidak akan mungkin merekrut Jay sebagai pengawal pribadiku jika ternyata dia adalah orang yang jahat, hmm??" Jake mengendus perlahan leher jenjang sahabatnya. Tangan beruratnya mengelus pipi merona alami Jungwon lembut.

Jungwon menghela nafas panjang. Tangan kanannya menahan tangan Jake supaya menghentikan aktivitas di pipinya. "Kau berani beropini seperti itu karena si papan triplek itu adalah pengawal pribadimu sendiri!!"

Jungwon bangun dari pangkuan sahabatnya dan memilih menarik kursi lainnya dan duduk disebelah pemuda yang kini tengah menikmati espresso yang sudah menghangat dengan sekali tegukan.

"Jay tidak mungkin seperti itu.. Dia adalah pengawal yang setia, untuk apa dirinya menculik guru dari sahabatku kalau tujuannya kemari adal-" Jungwon mencubit mulut sexy Jake cepat sebelum sahabatnya itu melanjutkan alasan yang menurut Jungwon terdengar sangat absurd.

CIRC 4J: A Legacy of Moeder | JAYWON/JENGYANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang