THE DARK EULENRITTER

57 7 0
                                    



-+-+-+-+-+-+-+-+-+-05+-+-+-+-+-+-+-+-+-

-+-+-+-+-+-+-+-+-+-05+-+-+-+-+-+-+-+-+-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SRESSSSSSHHHH.....

Gemericik tetesan suara air terjun mengalir, bergemuruh. Airnya yang bening meluncur cepat menyusuri bebatuan berpasir yang terbentuk alami dari alam.

Burung-burung malam yang berkelompok terbang beriringan, mengitari air terjun disela tumbuhan paku homospora yang sudah seperti perhiasan alam itu.

Disamping pesona air terjun yang sedang sibuk bergemuruh tersebut, tampak seorang pria berjubah hitam dengan Jawline setajam silet yang mengintip dari balik tudung jubahnya itu tengah salto menyelinap masuk lewat salah satu jendela kastil yang terletak di tanah pucuk air terjun berada.

"Apa yang menghalangimu gagal memenuhi panggilanku pekan lalu, Gerrard?"

"Degggg...."

Jongseong yang baru saja sukses menyelinap ke dalam kastil setelah salto dari luar jendela membeku seketika. Ia membalikkan badannya perlahan ke arah suara yang amat familiar baginya itu muncul.

"Tolong ma'afkan kegagalanku pekan lalu, Ayah..." Desis Jongseong pelan. Kepalanya tertunduk segan sebab kehadiran pria dihadapannya.

 Kepalanya tertunduk segan sebab kehadiran pria dihadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayah hanya butuh jawaban atas pertanyaan Ayah padamu tadi." Sahut pria awet muda dengan kancing baju terbuka itu datar dengan tatapan matanya yang tajam. Junhui benar-benar cuek dengan permintaan ma'af putra tunggalnya.

Jongseong menelan ludahnya kasar. Masih sama. Sedari kecil, ia sangat takut dengan sosok Ayahnya.

"Pekan lalu... A-aku... Aku sedang mengintai Timothy yang berada di Bukit Tijd.." Jujur jongseong sedikit gagap.

Junhui tersentak sejenak. Tatapannya yang semula tajam kini berubah lebih menyendu. "Bocah itu... Apakah dia masih suka mengganggumu?" Tanya Junhui penasaran. Ia sungguh kesal jika sudah mendengar nama guru Jungwon itu.

Kepala Jongseong yang semula tertunduk kini terangkat sempurna. Ia ingat betul atas perhatian Ayah nya sejak Jongseong masih kecil hingga umurnya sudah berkepala dua seperti sekarang ini.

CIRC 4J: A Legacy of Moeder | JAYWON/JENGYANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang