Bab 8 - Aku Lupa

54 5 1
                                    

"Sialan! Apa yang kau lakukan padaku, Kakek tua!"

Nurul berteriak kesal memandang kearah tangan Kakek tua, setelah Kakek tua tiba-tiba melakukan hal buruk padanya.

"Tidak, bukan apa-apa. Hanya saja, aku menempa mentalmu agar tetap kuat, Nak."

Menghiraukan kemarahan Nurul, Kakek tua menjelaskan dengan niat baik sambil menggaet tangannya kepunggungnya.

"Hah?! Menempa mental? Kau sebut ingatan mengerikan itu sebagai sesuatu yang menguatkan mentalku?!"

"Tentu saja, Nak!"

"A-Apa... Tidak. Kalau begitu kenapa tidak memberitahukan padaku, sebelum kamu melakukan hal itu, Kakek tua?"

"Jika aku memberitahumu dulu, kau sudah pasti menolaknya, iya 'kan?"

Nurul tersentak dan perlahan mengalihkan pandangannya kesamping, melirik kekosongan putih.

"Y-Ya, Pastinya..."

Gumam kecil Nurul, sementara dia memainkan jari kedua tangannya dengan malu.

"Yah, mari kita lupakan itu."

Kakek tua berkata untuk menghilangkan suasana yang canggung di antara mereka berdua ini.

"Uh, um, baiklah."

Jawab Nurul dengan mengerti, dan perlahan suasana kembali normal, dan tepat untuk kembali membicarakan topik.

"Ehem. Yah, itu bukan tanpa sebab aku melakukan hal itu padamu, Nak. Selain itu. Ini sangatlah penting bagimu, Nak!"

"Penting? Bagiku?"

"Ya. Karena mental sangat di perlukan olehmu untuk menjadi kuat di dunia Dunglord sana!"

"Oh!"

Saat ini, kedua mata Nurul mengeluarkan cahaya bintang ketika dia mendengar kalimat "menjadi kuat" dari mulut Kakek tua ini.

"Dan selain mental. Ada juga yang tak kalah penting dari mental yaitu, pintar. Dan ini berguna untuk mempengaruhi seluruh nilai kemampuan pribadi. Terutama kemampuan sihir dan suci yang ada di dunia Dunglord."

"Ah, begitu! Aku mengerti!"

Nurul sudah memahami apa itu pintar, dan dia menyamakan itu dengan status "(int)elegen" pada permainan mmorgp.

"...Tapi ada satu hal yang tidak kumengerti, Kakek tua. Apa kemampuan suci itu? Apakah itu adalah sesuatu yang memurnikan suatu hal yang jahat?"

"Benar, Nak. Kurang lebih seperti itu."

Kakek tua tersenyum mengangguk, tidak menjelaskan lebih lanjut.

Akan tetapi.

Pada saat ini, langit putih yang kosong, tiba-tiba muncul retakan yang menyebar kesegala arah secara cepat.

Termasuk ketempat Kakek tua dan Nurul kini berada.

"Oh?"

"Eh?"

Dan sementara itu, terlihat bahwa Nurul sedang bergegas bersembunyi di belakang Kakek tua.

Dia menyadari keanehan di langit, dan dia pun menjadi takut.

Dengan perbedaan 5 cm di bawah Kakek tua, Nurul menjulurkan kepala, dan bertanya dengan nada khawatir.

"Ada apa ini?"

"Hmm."

Di sisi lain, Kakek tua tidak menjawab langsung, melainkan dia mengingat sesuatu.

Namun, itu tidak lama.

Reinkarnasi♀️ Dunia Lain Menjadi Seorang Gadis Penakluk DungeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang