23

35 6 2
                                    

Pulang sekolah tepatnya di area parkiran Kana dan Jerry sengaja mengajak Javas ke rumah oma Kana, untuk membicarakan masalah tadi bertiga

Awalnya Sean meminta untuk diajak, namun ditahan oleh Kana dan dijanjikan opsi lain

"Lo bertiga mau ngapain sih emangnya? Masa gue ikut kumpul doang gak boleh?"

"Ada urusan penting. Lo kalo mau ke rumah kapan-kapan aja gue kasih main sepuasnya, ajak Jopan kalo mau"

Mendengar itu senyum Sean merekah, kapan lagi seorang Kana mau meminjamkan ps kesayangan sepuasnya? Biasanya Sean hanya boleh bermain sebentar, atau harus bergantian dengan Jopan

Karna Kana selalu mengomel untuk tidak terlalu lama bermain ps, nanti kecanduan yang di salahkan malah Kana

Berjalan tanpa pamitan Sean keluar gerbang dengan langkah senang, alasannya besok libur dan ditambah akan bermain di rumah oma Kana meskipun belum tau kapannya, tapi perasaan senangnya tidak bisa Sean sembunyikan



Sesampai dirumah (Oma) Kana, Javas belum tau alasan kenapa kedua temannya mengajak ke rumah Kana. Mengira sedang kumpul main seperti biasanya

"Kopi teh apa aer putih aja?"

"Gue jus mangga deh Na kalo ada"

"Ngelunjak lo Jer"

Jerry cengengesan, menyamankan duduk lesehannya di depan tv dan meletakkan tasnya di atas sofa tepatnya belakang punggungnya. Jerry melirik sekilas ke arah Javas

Dari tadi Javas memegang ponselnya tanpa ada niatan untuk menaruhnya, tasnya diletakkan persis di samping tas Jerry

"Lo Jav? Mau minum apa?"

"Apa aja, biar gampang samain kaya Jerry"

"Sama aja lo berdua"

Keduanya cekikikan, ada keseruan tersendiri dari menaik turunkan mood seorang Kana. Sampai dimana moment santai ketiganya berubah menjadi obrolan serius

Jerry yang memulai karena Kana tidak ingin melukai Javas dengan ucapannya yang bisa saja mengakhiri pertemanan mereka dengan konyol

Ketiganya mengobrol dengan tenang, sedikit memelankan suaranya agar tidak di dengar siapapun termasuk Oma

Satu pertanyaan rupanya menghasilkan jawaban panjang, dengan tenang pula Javas menjelaskan dan sebisa mungkin untuk tidak membuat kesalahpahaman

"Adik kelas yang lo maksud, itu orang yang pernah naksir gue dan naksir lo Na. Sebelum dia naksir gue katanya dia naksir lo duluan, cuman gak lo waro, dan pas dia deketin gue dia ngerasain penolakan sama yang pernah dia terima dari lo"

"Motifnya jelas, dia cemburu sama Aya yang bisa leluasa deket sama lo dan gue padahal kita temenan doang, itupun juga Aya saudaraan sama si kembar makanya kita bisa kenal"

"Sebelum lo denger gue lagi ngobrol sama ketua kelas, gue lebih dulu denger rencana adik kelas yang mau nyamperin Aya buat nyusahin Aya dan bikin kacau"

"Akhirnya gue kerjasama ke ketu buat mantau pergerakan mereka, dan gue yang ambil flashdisk itu meskipun kudu berantem buat ditaruh ke kelas dkv"

Javas menjeda ceritanya dengan meminum air putih segelas sampai tandas

"Aneh lo dibikinin jus yang diminum tetep aer putih" gerutu Kana dan kemudian Javas melanjutkan ceritanya

"Awalnya mau gue taruh ke kelas kita, cuman waktu itu gue gabawa kuncinya jadi gue taruh ke kelas 10 dkv. Gue gatau kenapa lo bisa ngabarin Aya buat cek ke kelas itu"

Jerry menegakan badannya yang awalnya senderan ke sofa "Gue ikutin"

Javas mengangguk paham, masing-masing sudah ada jawaban dan penjelasan tanpa ada kesalah pahaman lagi. Kalau begini kan enak

"Tapi beneran, demi apapun gue gak ada niatan jahat ke Aya" Final Javas

Tanpa perlu adu otot suara, tanpa mengorbankan pertemanannya, kalau obrolan saat kepala sama-sama dingin pasti langsung temu kata pahamnya

"Sekarang lo perlu kasih tau ke Aya"

Javas mengiyakan, benar mungkin setelah dari rumah Kana nanti Javas akan mampir sebentar ke rumah Aya. Tentu saja di temani Jerry sekaligus pulang

"Terus tu hp kenapa kaga lepas-lepas?"

"Lagi nungguin balesan cewe kali Jer"

"Ngawur aja lo berdua, nyokap gue nyuruh mantau hp sewaktu-waktu ngabarin minta jemput dari arisan"

Suara ketiganya kembali normal, Javas memilih cd dan Kana menyiapkan ps nya. Kembali ke mode anak muda yang akan menghabiskan waktu siang sampai sore untuk adu skill di permainan ini

"Eh tadi gue sempet denger di kantin katanya kelas kimia industri di acak-acak orang? Kelasnya Aya bukan sih?"

Jerry memejamkan mata dan menolak untuk bergabung membahasnya. Lain halnya dengan Kana yang menyahuti Javas

"Laptopnya ilang"

"Waduh gawat juga kalo orang asing bisa sampe masuk lingkungan sekolah"

Keduanya yaitu Kana dan Javas mengangguk-angguk setuju

Beralih ke Jerry, Javas melayangkan pukulan pelan karena anaknya sibuk mengemil dan meminum tanpa henti

"Lo kenapa gamau bahas kelas kimia industri?" Tanya Javas

Jerry sudah mengira kalau Javas tidak akan diam dengan rasa penasarannya jadinya dia jawab dengan apa adanya

"Sekolah totalan banyak, kimia industri bakal gak bisa praktek selama kurang lebih setengah tahun alias satu semester"

"Iyasih, alatnya mahal. Tapi lo tau dari mana detail informasi yang bahkan kita aja gak kepikiran kesana?"

Kana menoleh ke Javas dan Jerry bergantian, merasa ada yang aneh dengan keduanya terutama Javas. Bukan rahasia lagi kalau Ayahnya Jerry adalah penyumbang terbesar di Bayangkara

Tapi melihat ekspresi Javas yang benar-benar seperti tidak tau apa-apa membuat Kana mengerutkan keningnya

"Jav lo abis ketimpuk apa?"



Sementara di lain tempat tepatnya dirumah si kembar Gala Gale. Sedari tadi Aya Mondar-mandir enggan mendudukkan dirinya di teras tempat si kembar duduk sekarang

"Kenapa harus ilang? Nggak nggak, kenapa harus laptop gue?"

"Ay duduk!"

"Nggak bisa Gal, laptop gue ilang gue nggak akan  bisa hidup tenang. Dia bakal marah besar ke gue"

Ngeliat Aya yang keras kepala Gala menggeleng tanda menyerah untuk mencoba membujuk dan menenangkan Aya

Gale yang sedari tadi mengamati kembarannya dengan Aya dalam diam, akhirnya bersuara juga

"Duduk! Laptop lo gak bakal temu kalo lo mondar mandir disini!"

Aya langsung diam, menatap si kembar bergantian lalu menjentikkan jarinya dan berjalan menuruti apa kata Gale, namun gerutunya tak berhenti "Bener, dengan gue mondar-mandir doang laptop nggak bakal pulang sendiri"

"Nah itu tau"

Diam kemudian, bener-bener sunyi sampai suara degub jantungnya Gala saja terdengar

"Lo deg-degan banget kenapa sih Gal?"

Aya ikut menoleh ke Gala saat Gale menanyai kembarannya, dengan suara sedikit tertahan dan wajah yang penuh keringat, Gala menjawab

"Gue laper anjir dari pagi belom makan!"

Dengan kompak Gale dan Aya menyauti "NGOMONG DONG!"



[ K A N A ]

jangan lupa makan 🙏

KANA | KJK LOCAL ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang