10.skorsing

0 0 0
                                    

"Aku pikir gak akan butuh sandaran ternyata aku salah"Ucap liona yang kini tengah bersandar di bahu sang tunangan.

"Kamu juga manusia sayang jadi wajar jika merasa lelah akan semua hal yang terjadi"
Kini keduanya sudah berada di salah satu apartemen milik tunangan liona.

"Hari ini aku tidur disini ya aku males pulang"

"Lagian juga aku libur gak sekolah" lanjut liona

"Itu bukan libur tapi di skor" sanggah tunangannya

"Hehehe sama aja tau"

"Beda sayang"

"Terserah lah. Oh iya saham perusahaan aku gimana?"

"Semua aman sayang aku juga udah beli beberapa saham di perusahaan itu"

"Butuh berapa persen agar kita bisa menjadi pemegang saham terbesar?"

"20%, kita akan ambil alih perusahaan secara perlahan-lahan"

"Ya kita mulai dengan bagian cabang perusahaan"

"Hm kita bisa mulai besok sayang"

"""

Seperti yang telah liona diskusikan, hari ini ia dan tunangannya akan bertemu salah satu pemilik saham di restoran.
Dengan mengenakan pakaian formal liona terlihat lebih dewasa.

"Sayang pasangin dasi aku dong" ucap tunangannya yang kini berada di depan pintu kamar.

"Sini" terlihat tunangannya memandangi liona dengan tatapan memuja.
Tangannya tak tinggal diam ia memeluk pinggang liona dengan erat.

"Tangannya bisa diem gak sih"

"Gak bisa lagian suruh siapa pulang gak gak ngasih kabar hm"

"Surprise dong lagian kamu juga gak pernah ke sana sih"

"Oh ya? Bukannya kamu yang larang aku hm"

"Emang iya? Perasaan enggak deh"

Cup
Ia mengecup kening liona gemas. Bisa-bisanya liona tak mengingat perkataannya sendiri.

"Waktu itu aku ke sana pas kamu jadi model salah satu brand dan keesokan harinya kamu ngusir aku buat gak Dateng lagi. Dan kamu juga suruh aku buat fokus sama kuliah dan rencana kita. Masih gak ingat hm?"

"Hehehe aku ingat maaf. Lagian kamu sih.."
Cup
"Kamu kenapa hm?"

"Ish jangan cium terus belum halal"

"Ya udah ayo nikah"

"Heh gak ingat kan kita nunggu dia lagian aku juga masih sekolah. Kamu juga masih kuliah sok sok an ngajak nikah"

"Kita selesaikan semuanya secepatnya"

***
Disalah satu ruangan VIP restoran kini terdapat empat orang yang tengah berdiskusi.

"So, kenapa bapak mau menjual saham bapak pada kami?" Tanya liona

"Sebenarnya saya kaget ada yang ingin membeli saham ini karena sebelumnya beberapa orang yang ingin mendapatkan  saham ini lebih dulu ditekan oleh pak Erick sebelum bertemu dengan saya"

"Why?"

"Karena ia ingin saham itu jatuh ke tangan ia sendiri. Dia tau jika saya tidak akan menyerahkan saham itu ke tangannya. Maka dari itu ia selalu menggagalkan semuanya"

"Bukannya jika saham itu jatuh ke tangan orang lain ia bisa membelinya kembali? Jadi kenapa ia menghalangi?" Liona dan tunangannya bingung dengan jalan pikiran Erick.

"Betul ia bisa membelinya. Namun kau mungkin tidak tau ia sangat perhitungan dalam masalah uang. Ia tidak akan mengeluarkan uang lebih dari Harga yang saya jual"

"Baiklah jadi bapak setuju dengan harganya kan?" Tanya liona

"Ya ini sangat setara dengan apa yang saya punya"

"Baik bapak bisa tanda-tangan ini"

Mereka menandatangani surat pengalihan saham.

"Senang bisa berkerja sama dengan anda nona liona"

Kini hanya tersisa liona dengan tunangannya saja dalam ruangan itu.

"Selanjutnya mungkin tidak akan mudah" ucap liona

"Hm tapi setidaknya kita sudah hampir selesai hanya tinggal 10% lagi untuk menjadi pemegang saham terbesar di perusahaan itu" kata tunangannya menenangkan liona.

"Ya setidaknya kita mencapai titik ini dengan baik"

"Sekarang kita berhenti dulu bicara tentang itu lebih baik kita kencan aja, soalnya aku kangen kamu sayang"
Ucapnya dengan tangan yang sudah melingkar di pinggang liona bahkan kepalanya sudah berada dileher dan mengendusnya.

"Manja banget sih"

"Biarin lagian kamu susah kalau di ajak romantis sih"

"Oke, tapi kita Pelang dulu aku pengen tidur"

"Hm tapi berdua ya?"

"No yang ada kamu macem macem" tolak liona.

"Enggak sayang kali ini janji cuma peluk kamu aja please" ucapnya tak lupa dengan tatapan puppy eyes nya.
Liona pasrah ia hanya bisa mengangguk saja. Jika sudah begini ia harus mengalah pada tunangannya.

***
Mansion Damian

Alex kini tengah mengerjakan tugas kuliahnya diruang tamu sambil menunggu temannya. Tak lama terdengar suara langkah kaki mendekat dan terlihat lah papanya. Dahi Alex mengkerut heran. Bukannya tadi Erick sudah pergi kekantor? Lalu kenapa sekarang ia disini padahal jam masih pukul 10:30 wib.

"Papa kok disini bukannya tadi sudah berangkat?" Tanya Alex saat Erick sudah berada di depannya.

"Hm papa lupa dengan berkas papa"

"Kan papa bisa nyuruh sekertaris papa buat ambil?"

"Papa pulang sekalian mau liat liona apakah dia sudah pulang atau tidak?"

"Liona menginap di rumah temannya pa"

"Dari mana kamu tau?"

"Tadi dia yang chat aku"

"Oh kalau gitu papa pergi dulu" begitu papanya pergi Alex melanjutkan tugasnya yang tertunda tadi.

Ting 
Suara notifikasi hp membuat Alex menoleh. Ia membuka chat dari seseorang yang tidak ia ketahui.

+628576xxxxxxxx
Mereka sama namun berbeda.
Terkadang apa yang kita lihat belum tentu itu sama dengan yang aslinya.
Berhati-hatilah dengan sekitarmu.
¹⁰•³⁵

Siapa?
¹⁰•³⁶ ✓✓

Pesan Alex tak mendapat balasan. Alex menaruhnya hp nya ia berpikir mungkin saja itu orang iseng.

*******

LIONA YORA DAMIAN

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

dark night (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang