Sang matahari mulai bersinar. Di kamar liona sedang mengenakan seragam sekolah ia bahkan sudah siap sejak pukul jam 05:30. Terbiasa olahraga pagi di kediaman sang kakek masih terbawa sampai sekarang.
Ketika sudah merasa selesai ia keluar kamar untuk menemui sang kakak di kamarnya.
Tok tok tok
"Masuk" liona lantas masuk ke dalam saat masuk ia disuguhkan dengan beberapa medali dan piagam penghargaan yang terpajang di atas meja khusus. Tembok yang berwarna grey dan aroma maskulin khas Alex mulai memasuki penciuman liona.
Terakhir kali ia memasuki kamar ini adalah 8 tahun lalu namun kamar ini tidak berubah hanya ada beberapa bagian saja yang berubah seperti medali dan piagam penghargaan jika dulu masih belum ada kini sudah terpajang rapi.
Cklek
Alex muncul dari walk in closed menggunakan Hoodie berwarna putih.
"Kak Alex hari ini ada kuliah pagi ya?"
"Iya kakak ada kuliah pagi, kenapa? kamu mau kakak antar?"
Liona menggelengkan kepalanya
"Aku cuman pengen liat kamar kakak aja"
"Nanti kakak ada latihan di Dojo kamu mau ikut gak?"
"Dojo?"
Alex menganggukkan kepalanya
"Jam berapa kak? Kalau agak sore gak papa kan soalnya aku ada ekskul"
"Jam 3 sih tapi nanti kalau emang ada ekskul kakak tunggu gapapa kok"
"Kakak gak perlu tunggu nanti aku Dateng sendiri aja kakak tinggal share lock aja tempatnya"
"Ok. Ayo kita sarapan dulu"
Mereka pun keluar menuju meja makan kali ini meja makan hanya ada kai entah kemana yang lainnya pergi. Mereka makan dengan hening.
***
Kelas XI IPA 1 kini mulai terlihat ramai tapi ada yang aneh dengan salah satu dari mereka. Liona sejak pertama masuk ke kelasnya ia melihat ke arah aura yang duduk di bangku pojok sedang melamun."Aura kenapa Chik?" Chika yang awalnya fokus melihat hpnya kini menoleh ke arah yang dimaksud liona.
"Entah udah dari tadi dia kayak gitu. Pas ditanya dia gak mau jawab jadi kita biarin aja dulu siapa tau dia butuh waktu buat cerita masalahnya." Liona menganggukkan kepalanya
Tak lama pelajaran dimulai guru pun masuk dan menjelaskan materi pelajaran. Tak lama terlihat aura izin pergi ke toilet.
Sudah sekitar 20 menit aura pergi namun tak kunjung kembali. Liona mulai merasa resah walaupun hanya beberapa Minggu ia ada disini tak dipungkiri ia sudah merasa nyaman dengan semua sifat teman sekelasnya.
"Bu saya izin ke toilet" liona pergi begitu saja. Ia ingin mencari aura yang tak kunjung kembali ke kelasnya.
Sampai di toilet ia langsung mengecek satu persatu bilik kamar mandi dan saat sampai di ujung kakinya tak sengaja menginjak cairan berwarna merah yang mengalir dari dalam.
"Aura lo ada di dalam kan" liona mulai mengendor pintu namun tak ada jawaban. Liona semakin panik ia mulai masuk ke bilik sebelah ia menaiki closed duduk hingga terlihat aura yang sudah tergeletak dengan darah yang mengucur deras dari pergelangan tangannya.
Ia melompat dengan aman ke dalam bilik aura.
Tut Tut Tut
"Angkat dong Bim"
"Halo"
"Bim cepat ke toilet cewek darurat please" suara liona terdengar panik
Liona tak menunggu Bima merespons ia langsung mematikan teleponnya.
Tak lama ia mulai menelpon ambulans karena aura terlihat sangat pucat."Please bertahan ra" liona mulai membuka seragam dan merobeknya untuk menghentikan pendarahan aura.
"Na lo dimana?" Teriakan Bima terdengar
"Di pojok Bim"
"Astaga na aura kenapa?"
"Mending lo bawa aura ke depan Bim, gue yakin ambulans nya udah sampai"
Bima mengangkat aura dan liona mengikuti dari belakang. Koridor terlihat hanya ada beberapa siswa yang berkeliaran yang lain mungkin sudah ada di kantin.
Benar saja ambulans sudah sampai mereka langsung membawa aura ke rumah sakit terdekat.
Liona pergi begitu saja dengan mengeluarkan aura gelap seperti sedang menahan amarah sejak tadi.
"Na tungguin woy" Bima mengejar liona yang kini berada didepannya
"Na kalau mau makan ajak ajak lah" Bima berhenti tepat di sebelah liona yang kini mengedarkan pandangannya.
Ia melangkah dengan tatapan mata tajamnya saat orang yang ia cari sedang menikmati makanannya.
Plak!!
Suara tamparan menggema membuat keadaan kantin yang semula ramai kini menjadi hening.
"Bangsat! Maksud lo apa tampar gue?" rahang cowok itu mengeras ia emosi, bagaimana tidak emosi ia sedang makan dengan temannya lalu tiba-tiba saja ada yang menamparnya.
Plak!! Kini tamparan kedua terdengar lebih keras lagi dari yang sebelumnya.
"Lo!" Danu tak bisa membendung emosinya kali ini.
Buk!!
Ponsel dengan percikan darah liona lempar kearah Danu."Jelasin ke gue apa maksud lo ngancam aura dengan itu?" Saat mendengar nama aura disebut kelas XI IPA 1 mulai sadar akan keterkejutan nya dan mendekatkan diri.
"Ra maksudnya apa?" Tanya Andre
"Jawab gue bang**t!!!" Liona sudah tak bisa mengontrol emosinya saat melihat Danu terkekeh geli melihat isi ponsel tersebut.
"Oh apa dia bunuh diri setelah melihat pesan ini? Tapi bagus sih hahahaha"
Bugh! Liona menendang kaki kanan Danu
Bugh! Prang! Begitu Danu terduduk liona langsung menghantam kepala Danu ke mangkuk yang berisi kuah bakso milik Danu berkali-kali.
Mereka semua tak menyangka liona akan secepat dan senekat itu menghajar Danu. Bima yang posisinya berada didekat liona memegangnya agar Danu tidak mati meskipun ia juga emosi namun ia tak mau temannya menjadi kriminal.
"Woy Vin bantuin nih anak kuat banget" Bima mulai kewalahan menahan liona seorang diri.
"Udah na Danu udah sekarat tuh" devin membantu Bima menahan liona
"Tenang ok"
Liona berhenti memberontak nafasnya kini masih memburu.
"Na tarik nafas tahan"
"Bim kalau gak dikeluarin liona bisa mati"
"Hehehe maaf na khilaf"
Danu sudah dibawa oleh temannya."Bubar woy!" Andre membubarkan semua kerumunan siswa.
"Ayo ke kelas na kita butuh penjelasan lo" Alena menuntun liona ke arah kelas diikuti oleh temannya.
Sesampainya dikelas mereka semua mengelilingi liona yang kini tengah duduk.
"Jadi..." Mereka semua menunggu liona menjelaskan
"Hufftt sebenarnya gue khawatir tadi aura gak balik balik jadi gue nyusul pas nyampe dia udah terkapar didalam toilet.."
"Gue panik jadi gue telpon Bima buat angkat aura tapi sebelum Bima Dateng gue liat hpnya masih nyala dan kalian tau apa yang gue liat?.." mereka menggelengkan kepalanya.
"Itu pesan dari cowok brengsek tadi yang berisi foto setengah bugil aura gak cuman itu bahkan disitu ada videonya juga"
"Dia di ancam kalau gak nurut tuh foto dan video bakalan ke sebar"
Para cowok IPA 1 mengeram marah
"Kita urus Danu belakangan sekarang kita pikirkan kondisi aura dulu karena gue yakin dia pasti tertekan gue takutnya nanti dia trauma" ucap Alena******
LIONA YORA DAMIAN
18 April 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
dark night (On Going)
AléatoireLiona Yora Damian seorang gadis yang kembali ke Indonesia untuk membalas apa yang keluarganya perbuat pada dirinya dan ibunya. Ia ingin membalas dendam atas pembunuhan yang di alami ibunya Ia ingin tau kebenarannya dan mengapa ia dikirim keluar neg...