Hari ini adalah hari yang tidak dinantikan oleh Grizel. Ya, hari ini adalah hari dimana dia pindah ke Jakarta. Sebenarnya Grizel sudah kekeh menolak, tapi, dia tidak boleh durhaka dengan orang tua kan. Kalau kata Claudia--Mamanya, mereka akan pindah ke Jakarta karena kerjaannya. Tapi memang bagi Grizel itu masuk akal. Namun, Grizel tidak terlihat senang. Dia sedih? pasti. Namun ya bagaimana lagi...
"Udah semua kan Zel?" tanya Claudia yang sedang duduk diruang tamu sambil memainkan ponselnya.
"Hmm" jawab Grizel malas. Dia mendudukkan dirinya diruang makan.
Grizel memandangi sekeliling rumahnya. Kemudian dia menghela nafas. Dia tidak akan melupakan tempat ini, kenangan disini, dan masa-masa disini. Walaupun singkat namun banyak kenangan yang melekat.
"Ayo Zel kita berangkat" ucap Claudia sedikit berteriak.
Mendengar itu Grizel hanya berdeham dan memasang wajah datarnya. Namun tak selang lama, dia memasukkan ponselnya kedalam tasnya kemudian bergegas membawa kopernya dan berjalan keluar dari rumahnya.
Setelah sudah didepan rumahnya, dia berbalik badan untuk memandangi sebentar bangunan besar yang ada didepannya. Wajahnya terlihat sekali tidak bersemangat. Namun dia tutupi dengan rautnya yang datar.
Kemudian setelah itu Grizel langsung kembali melangkah menuju mobilnya yang sudah disiapkan diluar.
Sebelum menaiki mobilnya, Grizel kembali memandangi bangunan mewah nan megah didepannya. Dia menampakkan wajah tersenyum tipis walau perasaannya masih sangat campur aduk. Tatapan yang dia berikan juga sayu. Dia akan merindukan tempat ini dan segala kenangannya...
Setelah beberapa saat dia memandangi rumahnya, kini Grizel menyerahkan kopernya kepada pak supir dan dia mulai masuk kedalam mobil.
Setelah sudah menutup pintu mobil, Grizel membuka sedikit kacanya dan melihat kembali bangunan didepannya. Sungguh dia tidak rela dan bahkan tidak ingin pergi dari tempat ini.
•••••
Sepanjang perjalanan Grizel hanya menghabiskan waktu dengan melamun dan tidur. Bahkan dia tidak makan apapun. Hanya minum sedikit. Hal itu tentu membuat Claudia sangat khawatir. Masalahnya Grizel mempunyai penyakit maag.
Dan saat ini mereka berdua sedang turun dari mobil dan mengeluarkan koper masing-masing yang dibantu supir mereka.
Grizel menyeret kopernya dan berjalan memasuki area rumahnya dengan lesu. Rumah Grizel yang baru ini tak kalah mewah dengan rumah lamanya. Rumah khas orang kaya 2 tingkat. Cat berwarna putih yang beberapa ada dilapisi warna emas. Disebelah rumahnya ada garasi lumayan besar. Dibelakang rumahnya terdapat kolam renang yang cukup luas, dan ada taman kecil disamping rumah.
Setelah Grizel sudah berdiri diambang pintu, dia menunggu mamanya yang sedang menyeret kopernya menuju Grizel.
Claudia berjalan lebih dekat dengan pintunya. Kemudian Claudia melepas kopernya sebentar dari genggamannya dan membuka tas selempang kecilnya. Dia mengambil kunci disana.
Setelah mendapatkan kunci tersebut, Claudia menutup kembali tasnya. Dengan segera Claudia memasukkan kunci tersebut dan segera memutarnya. Terdengar suara pintu terkunci yang hendak terbuka disana. Setelah berhasil membukanya lebar-lebar pintunya, Claudia meraih kopernya dan kembali menyeretnya dan masuk kedalam meninggalkan Grizel yang masih diluar.
Sebelum Grizel ikut masuk kedalam, dia sempat menghela nafas berat. Namun kemudian dia ikut masuk kedalam dan menutup pintunya. Setelah semua sudah masuk Grizel tak lupa menutup pintunya kembali.
Setelah Grizel masuk, dia langsung melihat ruang tamu yang lumayan luas. Tak jauh dari sana terdapat tangga menuju lantai atas. Disebelah tangga terdapat ruang makan yang bisa dibilang ukurannya tidak terlalu besar. Disana juga terdapat satu kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
GRIZELNA
General FictionFollow dulu sebelum baca mwehehe:) ///// Grizel Ayudia Lovania seorang gadis yang dulunya tinggal dikota dan harus memulai kehidupannya yang baru didesa.Walau sedikit susah menyesuaikan diri Grizel...