"Bunda... Besok Bunda ikut kan ke sekolah Abang...?" Tanya Kala .
"Iya... Pasti dong... besok kan mau ambil Rapor..." Seru Jennie mengacak lembut rambut Kala yang duduk disebelahnya.
"Ayah ikut kan...?" Tanya Kala penuh harap, selama ini Zio memang selalu hadir saat pembagian Rapor di sekolah Kala tapi sepertinya untuk saat ini ia takut ayahnya tidak bisa datang karna akhir-akhir ini Zio begitu sibuk.
"Waah... Gak bisa bang... Ayah ada meeting..." Seru Zio dengan raut sedih.
"Ya udah bang... kalau Ayah gak bica bial Cea aja ya yang gantiin Ayah..." Seru Cea semangat.
"No...!!" Seru Kala tegas, mata Cea mulai berkaca-kaca.
"Huwaaa.... Bunda..." nangis kan akhirnya, Cea memeluk Jennie yang sedang memangkunya.
"Abang gak cayang Cea lagi Bun..." Rengek Balita itu sambil menangis kencang.
"Emang gak sayang... Wlee..." Seru Kala menjulurkan lidahnya.
"Bang... Kasian adeknya di jailin Mulu..." Seru Zio lembut.
"Bunda... Abang benelan gak cayang Adek lagi..." Tangis Cea makin menjadi, Bagaimana dengan Zio dan Jennie? Mereka hanya bisa menahan tawa saat melihat ekspresi Cea, Kalau mereka tertawa bisa saja tangisan Cea semakin jadi.
"Abang... Hiks... Adek cayang... Hiks...banget cama Abang... Hiks... Kok Abang gak cayang... Hiks... Adek cih..." Seru Cea terisak, sebenarnya mereka terharu mendengar ucapan Cea, tapi mereka juga gak bisa menahan tawa melihat wajah Cea yang sangat lucu bagi mereka.
"Tapi Boong... Wlee..." Kala menjulurkan lidahnya sembari mengambil ancang-ancang untuk berlari.
Wajah Cea memerah menahan marah pada Abang jeleknya itu, Iya jelek soalnya Abangnya itu lagi nyebelin banget.
"Abang jelek..." Teriak Cea dengan suara melengking lalu turun dari pangkuan Jennie dan mengejar Kala mengelilingi ruang TV.
"Awas aja ya... Cea tagkep nih..." Seru gadis cilik itu yang terus mengejar Kala tanpa lelah.
"Kenapa teriak-terik sih Oceana..." Tanya Lisa yang baru turun dari kamarnya.
"Abang Jelek jahat Onty..." Teriak Cea melemparkan beberapa mainan yang ada dilantai ke arah Kala.
"Hasil Produksi bapak Vincenzio dan Jennie ya begitu tuh..." Seru Lisa yang turut bergabung dengan Zio dan Jennie untuk menonton acara kejar-kejaran gratis.
"Tapi hasilnya Cakep kan Ly...? Gak diragukan lagi deh hasilnya..." Seru Zio terkekeh pelan.
"Siapa dulu dong Bunda nya..." Seru Jennie bangga.
"Udah deh... Lagi males dengerin orang ke PD an..." Seru Lisa yang alhasil mendapatkan jitakan dikepalanya.
"Awww... Kakak gak ada akhlak..." Gerutu Lisa yang hanya dibalas Jennie dengan menjulurkan lidahnya mengejek.
"Adek... Jangan disana nanti kepentok meja loh..." Teriak Jennie yang sudah kembali memantau anak nya.
Brakkk...
"Adek..." Teriak Zio, Jennie dan Lisa kompak, Kala berhenti berlari dan melihat ke arah adiknya yang sudah jatuh tergeletak di lantai.
"Ya ampun Dek..." Seru Jennie panik saat melihat Cea tidak membuka matanya.
"Dek... Adek... Bangun sayang..." Seru Zio sangat panik.
"Adek kenapa Onty..?" Tanya Kala takut, Lisa merengkuh tubuh Kala ke dalam pelukannya.
"Ayo kita bawa ke Rumah Sakit kak..." Seru Lisa panik.
"Ke Rumah Sakit ngapain..?" Tanya Airin yang datang dengan Jizzy, Danish dan Vale.
"Loh Cea kenapa Nie...?" Tanya Jizzy kaget.
"Kepentok Meja tadi Kak... Memar gitu kepalanya..." Seru Jennie yang sudah menangis.
"Ada ada aja si Cea mah..." Seru Airin ikut khawatir.
"Cepetan deh bawa ke Rumah Sakit..." Seru Jizzy Panik.
"Ayo..." Seru Zio menggendong Cea
"Hahahaha... Celamat kalian cemua kena pleng..." Seru Cea tertawa bengek, dan sepertinya semua orang sedang ngelag karna masih bengong melihat kejadian ini.
"Tapi cebelumnya Cea minta maaf ya... tapi benelan cakit kok ini..." Seru Cea santai sembari mengangkat dua jari nya.
"Oceana Kaizy...!!!!!" Teriak semua orang kompak, Cea menutup kupingnya lalu tertawa.
"Ya Ampun dek... kita udah panik..." Gerutu Zio kesal.
"Untung anak sendiri... kalau bukan udah tak buang ke Jonggol..." Seru Jennie mencubit gemas pipi gembul Cea.
"Bikin orang jantungan tau gak..." Keluh Airin mengelus dada nya.
"Cea... Cea... Mimo gak bisa berkata-kata lagi..." Seru Jizzy geleng kepala.
"Gini amat punya adek... untung sayang..." Gumam Kala.
"Siapa yang ngajarin prank prank an sih Chubby...?" Tanya Danish heran.
"Tau nih... hobi banget buat orang jantungan..." Setelah beberapa menit ngelag akhirnya Lisa membuka suara.
"Ini nih yang ngajalin Cea..." Seru Cea menunjuk Lisa, Yang ditunjuk memasang wajah bingungnya.
"Onty Lyly lagi... Onty Lyly lagi... Onty Lyly lagi..." Seru semua kompak sambil berdecak pinggang.
"Hehehehe... Piisss..." Seru Lisa menunjukkan 2 jarinya dengan senyum paksanya dan langsung berlari ke kamar.
"Dasar si Lilis..." Seru Jizzy terkekeh pelan.
"Ya udah deh Jiz pulang yuk..." Ajak Airin.
"Terus tadi kalian kesini ngapain..?" Tanya Jennie.
"Nggak ada maksud tertentu sih... Mampir doang, tadi habis dari mini market.." jawab Airin.
"Ooh..."
"Kita balik dulu ya...." Pamit Airin.
"Iya..."
"Mama... Mimo... Bang Danish... Bang Vale hati-hati ya... God Night... Muaaaachhhh" Seru Cea melambaikan tangannya lucu juga memberikan kecupan jauh.
"Bye Princess..."
"Bye..."
"Bunda... Adek bobo cama Onty dulu ya... Mimpi indah Bunda... Ayah..." Seru Cea berlari ke kamarnya dan Lisa.
"Sayang... Ayo bobo..." Ajak Zio.
"Jangan bobo dulu ah by..." Seru Zio melas.
"Lah terus mau ngapain..?" Tanya Jennie ngelag.
"Kita bikin adek untuk Cea yuk..." Seru Zio tersenyum sambil menaik turunkan alisnya, Jennie memutar bola matanya malas.
"Ya udah deh.., Ayo... dengan terpaksa..." Seru Jennie malas, tanpa membuang waktu Zio langsung menggendong Jennie ala Bridal Style ke kamar mereka.
***
Jangan lupa voment ya onty onty kecayangan Cea....
Bye bye...