10. Before I Go [G]

396 67 25
                                    

GISELLE POV

Aktifitas pagi gue sebagai putri kerajaan selalu sama..
Bermalas-malasan seperti nggak ada beban..

Kali ini gue duduk di taman bunga dengan segelas teh hangat dan croissant yang gue kira cuma ada di dunia gue tapi ternyata bisa gue temuin lagi disini.
Dan waktu gue tanya ke pembantu istana, namanya croissant juga.

Oke skip nggak penting.

Lagi menikmati moment yang jarang bisa gue lakuin ini, eh tiba-tiba Drystan dan Aeris juga pengawalnya si Orion nyamperin gue. Feeling gue nggak enak nih kalau diliat dari tatapan Drystan. 😩

Ck. Nggak bisa apa biarin gue selesaiin dulu ngetehnya? Gue kan cuma lagi menikmati hari-hari terakhir gue sebagai putri kerajaan ini. 🥲

By the way...
Pada masih inget mereka yang mana?

Yang ini nih :

Taman lagi sepi nih, ada kegiatan penting yang dilakukan Raja dan para tetua di ballroom istana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taman lagi sepi nih, ada kegiatan penting yang dilakukan Raja dan para tetua di ballroom istana. Para pengawal Alana juga di invite seperti biasa.
Entah kenapa gue mendadak merasa terintimidasi, seolah tiga lawan satu gitu.

"Siapa kamu sebenarnya?" Tanya Orion sambil arahin tombaknya tepat di depan jantungku.

Tuh kan, gue bilang juga apa.
Ck. Mentang-mentang gue lagi nggak dikawal.

Gue mencoba ambil hape gue buat hubungin pengawal-pengawal gue tapi Aeris rampas gitu aja.

"Kamu bukan Alana kan?" Kali ini Drystan yang mendekat lalu sentuh telinga gue. Ngapain sih anying?!
Gue nggak mudah geli, tapi kan awkward bangsat.

"Bawa dia ke menara." Perintah Drystan ke Orion dan gue diajak paksa sekarang.
Ada-ada aja ih...
Belum juga abis teh gue. 🥺

Nggak di dunia gue sana, nggak disini.
Minum teh yang tenang aja gue nggak bisa. 😒

.
.
.

Mereka bawa gue ke Menara yang gue nggak pernah masuk kesini sebelumnya.
Cuma ada kita berempat.
Ruangannya kosong, seperti gambaran tempat-tempat orang bersalah yang lagi di introgasi gitu.
Gue juga duduk di kursi dimana tangan kaki gue dikunci, mungkin biar gue nggak kabur. Padahal kalau kabur juga bakal kemana sih gue? Ujung-ujungnya gue pasti nyasar.

"Dimana Alana?!" Rada ngebentak nih si Drystan sekarang.

"Nggak akan aku jawab kalau kalian ngomongnya kasar kaya' gini."

"Okay, tolong kasih tau ke kita ada dimana Alana sekarang?" Drystan merubah nada bicaranya jad lebih datar.

"Dimensi lain." Jawab gue jujur, tapi gue liat Orion malah menekan tombol yang ada ditangannya, tombol yang daritadi bikin gue mikir keras itu apaan dan ternyata ini fungsinya....

Dada gue jadi sesak banget sekarang, seperti ada dentuman yang berulang disana.

"Jangan bercanda." Respon Drystan.

Rêveuse [ Jisoo x 97L ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang