Audy melirik jendela kamarnya, baru saja ia pulang sekolah dan ingin sekali melihat Rama. Audy tidak menemukan Rama di kamarnya, mungkin cowok itu belum pulang sekolah atau ada eskul.
Entah kenapa, semalam saat Rama menemaninya walau lewat telepon rasanya Audy tertidur sangat pulas hingga hampir kesiangan.
Audy tidak mengerti, apa itu efek dari dreamcatcher pemberian Rama atau bukan.
"Kamu semalem enggak mimpi lagi dy?"
Ucapan Diandra membuyarkan lamunannya, "Mimpi kak, tapi aku tidur lagi." jawab Audy.
"Di anter sama Kak Angga kan kak, tadi?" tanya Audy, Diandra mengangguk.
"Liat Rama nggak kak? Biasanya kan Angga sama Rama suka pulang bareng juga."
"Kata Angga sih, Rama lagi sibuk praktikum. Nggak tau juga."
Audy hanya menganggukan kepalanya, ia mulai mencoba menghilangkan rasa benci orang itu pada dirinya. Mengingat Audy juga sudah bisa melihat ketulusan Rama, karena semalam Audy bermimpi...Rama berkata,
"Lo bagai matahari yang bersinar terus setiap pagi gue ngeliat lo tidur, rasanya gue pengen cepet-cepet ketemu sama lo."
"Semenjak lo pindah ke sini, gue seneng dy."
"Tapi gue enggak nyangka lo segitu ketusnya sama gue."
"Tapi yang perlu lo inget dy, gue akan selalu nyoba buat ada saat lo butuh. Senang maupun sedih."
"Gue sayang lo dy."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Catcher [ShortStory]
Short StoryDia, ngasih gue Dream Catcher buat ngusir mimpi buruk gue. Tapi nyatanya, tanpa sadar dia lah pengusir mimpi buruk gue. Iya dia, cowok yang sama sekali gabisa di bilang cowok -banget- karena percaya sama dongeng ataupun sihir ataupun segala tetek be...