t u j u h

8.3K 721 7
                                    

Audy memutuskan untuk tidur saat selesai makan malam, ia nggak mau ganggu Rama kalau-kalau dia terbangun lagi. Jadi, lebih baik tidur lebih awal supaya kalau terbangun dan tidak bisa tidur lagi, ia tidak akan kesiangan.

Namun, perkiraannya salah. Sekarang pukul jam dua pagi, dan Audy sudah bergadang kira-kira dari dua jam sebelumnya. Audy bangkit dari tempat tidurnya, ia menyibakan gorden dan mengintip keberadaan Rama di kamarnya.

Seperti biasa, kamar Rama remang-remang dan hanya di terangi oleh lampu tidur. Audy menggigit bibirnya, ia tidak bisa tidak tidur hari ini. Besok kan, ada ulangan Kimia. Gimana kalau dia malah ketiduran di kelas?

Audy mengambil ponselnya, ia mengirim sms pada Rama.

Ram, gue udah dua jam nggak tidur-tidur karena mimpi itu.

send.

Audy terus memperhatikan jendela kamar Rama, ia menunggu cowok itu membukanya lalu memberikan senyum khasnya. Namun, nyatanya cowok itu tidak muncul.
Audy menghela napasnya, ia menelepon Rama. Beberapa kali menelepon, akhirnya Rama mengangkatnya.

"Ya, kenapa dy? Maaf gue pules banget tidurnya." kata Rama, terdengar suara yang serak dari sana.

"Gue gabisa tidur lagi Ram, udah berjam-jam."

"Tunggu bentar,"

Audy mengerutkan dahinya saat Rama menbuka gorden kamarnya, ia melihat Rama tersenyum. Lalu, tanpa bisa di duga Audy, Rama mencoba menyebrang dari jendelanya menuju jendela Audy.

"Lo ngapain Ram?!" tanya Audy.

"Mau nemenin lo."

Dream Catcher [ShortStory]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang