bab 3

28.9K 55 1
                                    

Pagi harinya...

Dengan muka ngantuk aku turun dari tempat tidurku, mengambil handuk dan bersegera mandi untuk siap-siap sekolah. Aku masih rada kesal karena kemarin kak Ochi hanya bercanda saja ngajak mandi bareng, padahal aku ngarep banget. Malam tadi aku juga lagi-lagi tidur sendiri, setidaknya diganti tidur bareng kek gitu.

Saat ku keluar kamar ternyata kak Ochi juga baru keluar dari kamarnya, dia juga sedang menenteng handuknya yang menandakan dia juga mau mandi. Kami saling pandang, sepertinya kami memikirkan hal yang sama saat itu. Kamar mandi cuma satu dan kami sama-sama ingin mandi saat ini. Yang cepat dia menang!

Segera ku berlari menuju kamar mandi secepat kilat. Dia juga tidak mau kalah dan ikut berlari mengejarku. Tentu saja aku yang menang.
"Adeeeeeekkkkk! Kakak dulu yang mau mandiiii! Ngalah dong sama cewek!" teriaknya kesal karena aku yang duluan sampai di kamar mandi.

"Reseeeeeeeeeeee!" Hore... puas rasanya bikin dia kesal, dia kira cuma dia yang bisa bikin kesal. Aku tertawa puas penuh kemenangan di dalam sini.

"Deeeeekk! Kakak mau kuliah iniiii... ntar telat! Adekkk!" teriaknya tidak henti-hentinya sambil terus menggedor-gedor pintu. Aku sih cuek saja dan mulai menanggalkan bajuku, dia kira dia doang yang takut telat.

"Cepetan deh kalau gitu kamunya.. dasar" katanya akhirnya pasrah dan mengalah. Dia memang kakak yang baik. Kasihan juga sih sebenarnya, tapi biarlah.

"Cepetan... jangan pake acara coli segala kamu..." teriaknya lagi beberapa saat kemudian, cerewet amat kakakku ini. Godain ah...
"Kak...." Panggilku, ekor matanya melirik ke arahku. Sepertinya dia masih kesal.
"Ya? Apa?"

"Kalau mau masuk, masuk aja kak.. Kan udah lama gak mandi berdua.. hehe.." kataku untung-untungan.
"Hehe.. Gak kok kak... Janji deh gak macam-macam. Ntar kakak telat lho... Aku masih lama lho mandinya" kataku cari-cari alasan dengan niat cabul terselubung. Dia melirikku dengan curiga sambil mengangkat alisnya, sepertinya dia tahu kalau aku memang berniat berbuat mesum padanya.
"Gak!" jawabnya jutek. Wah, dia masih kesal aja. Baru juga nyelonong masuk ke kamar mandi, gimana kalau sampai nyelonong masuk ke vaginanya. Ya sudahlah gak berhasil ternyata, ku tutup lagi pintu kamar mandi dan melanjutkan mandiku.

"Napa kamu dek? senyum-senyum gitu liat kakak?" tanyanya heran.
"Hehe.. gak ada kok kak" Dia juga balas senyum padaku, manisnya.
"Dasar kamu" dengan gemas dia acak-acak rambutku sampai kusut.

"Kaaaakkkk... kusut lagi ini rambutku!"

......

Sore menjelang malam, aku bersiap untuk mandi sore. Entah kebetulan atau memang takdir, lagi-lagi kami berpapasan saat akan mandi.
"Nah... sekarang kakak yang duluan" ujarnya padaku.
"Ngalah dong kak sama yang lebih kecil" balasku.
"Kamu tuh yang harusnya ngalah sama cewek!" balas Kak Ochi tidak mau kalah.
"Gak ah, kakak mandinya lama... aku mau pergi main sama teman-teman nih bentar lagi..." kataku beralasan. Rencananya memang aku mau pergi main malam mingguan bareng teman-temanku.
"Kakak mandi lama? Kamu kaleee.... Yang tiap mandi ngocok mulu! Sampai cepat gitu habis sabun.. hihihi" katanya membuka aibku.
"Apa! Ngajak mandi bareng lagi?" potongnya, tahu saja dia isi pikiranku.

"Gak!"

"Yah... mau dong kak... ntar aku cucuin lagi deh baju-bajunya kakak..." bujukku.
"Janji"
"Sumpah?"
"Suer suer suer"

"Hihihi... dasar... Ya udah bareng, untung aja kamu adek kakak sendiri, kalau orang lain gak bakal kakak kasih"
Yuhuuu... Dia mau juga! \:v/
"Senang kamu dek? Nih... Kakak turuti lagi fantasimu... Biar puas kamu gak cuma bisa ngayal doang mandi bareng sama kakak, tapi inget... jangan macem-macem!" sambungnya lagi.
"Eh, i-iya kak... janji... gak bakal macam-macam kok" Yes, fantasi mesumku akan terwujud satu lagi. Mandi bareng dengan kakak kandungku yang super cantik. Sudah lama rasanya tidak mandi bareng dengannya, terakhir kali waktu kami masih sd kalau gak salah.
"Trus kita juga bakal basah-basahan.... Di dalam juga sempit kan? kuat gak kamu?" sambungnya lagi, membuat aku menelan ludahku berkali-kali. Gila, belum masuk aja aku udah tegang bukan main karenanya. Ku tarik juga dia masuk ke dalam, lama amat sih, keburu muncrat duluan aku kalau kelamaan.

Maafkan Aku KakakkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang