Chapter 02.

111 16 13
                                    

Happy reading\⁠(⁠๑⁠╹⁠◡⁠╹⁠๑⁠)⁠ノ




























"Selamat pagi Kookie"

Terdengar suara lembut yang menenangkan di telinga Jungkook pagi ini.

Dengan matahari yang sudah mengenai Jungkook yang masih betah menutup mata indahnya.

"Pagi bi~"

Jungkook menguap, ia masih mengantuk.

Tadi malam ia hanya bisa tertidur setelah meminum obat itu.

"Tidur mu nyenyak Kookie?"

Apa yang bisa Jungkook lakukan selain berbohong? yap, mengiyakan ucapan itu.

Ia tak ingin sang bibi yang sudah ia anggap ibu sendiri khawatir.

"Baiklah Kookie mandi yah, bibi sudah menyiapkan air hangat untuk Kookie"

"hm"

Jungkook berdiri, berjalan gontai ke arah kamar mandi yang berada di kamarnya.

Bibi Choi hanya bisa menggelengkan kepala nya gemas.

Ia menyiapkan baju untuk Jungkook dan keluar setelahnya.

Tak sampai 30 menit, Jungkook keluar dari kamar mandi dengan jubah handuk putih di tubuh nya.

Tak lupa juga handuk kecil untuk mengeringkan rambut nya.

Setelah memakai pakaian nya, ia mengambil hair dryer di meja rias nya dan mengeringkan rambutnya.

Setelah selesai mengeringkan nya, ia duduk termenung di kasur King size nya.

Ia melihat ke arah balkon nya dimana terlihat indah sekali dunia ini.

Ia ingin mengenal dunia yang fana ini meski hanya satu hari untuk melihat keindahan nya.

Tak bosan-bosan nya ia berharap kepada-Nya agar ia bisa menikmati ciptaan-Nya.

Namun seakan ia kelinci yang buruk rupa, ia tak di perbolehkan untuk keluar dari kandang.

Ia selalu membayangkan, bagaimana dunia ini walau hanya lewat imajinasi.

Ia memang tau apa saja yang ada didunia, namun ia tak diizinkan untuk sekedar melihat nya secara real.

Bisakah Jungkook menuntut kebebasan nya?

Ia hanya ingin bebas, tanpa syarat, tanpa kekangan, dan tanpa protes.

Ia ingin kabur dari sini, namun ia tak mengenal ini dimana, bagaimana dan siapa yang akan bertemu dengan nya kelak.

Maka dari itu, ia akan belajar lebih giat untuk mengenal dunia. Walaupun hanya lewat gambar dan tulisan.

"Kookie"

Jungkook terlonjak pelan, ia terlalu lama melamun ternyata.

"Iya bi, masuk lah"

Cleck.

Bibi Choi masuk dengan membawa nampan makanan Jungkook.

"Ini Kookie sarapan mu, di habiskan yah"

Ada bubur dimsum dan susu pisang kesukaan nya.

Makanan sederhana namun mengenyangkan.

"Den, tidak mau keluar kamar?"

Pertanyaan bibi Choi membuat aktivitas makan nya terhenti.

"Den, kau sudah terlalu lama mengurung dirimu. Kasian nyonya Luhan Kookie. Dia terlihat begitu sedih melihat mu semakin menjauh darinya. Hati ibu mana yang tak sakit sayang, bibi tau mungkin kau merasa kesal pada keluarga mu, bibi mengerti perasaan mu. Tapi tolong setidak nya keluar Kookie.."

Yours.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang