Chapter 03.

90 11 7
                                    

hari ini adalah hari yang kesekian kalinya Jungkook berada di rumah.

hari yang sangat membosankan, dan membuat pikiran stress.

jika orang lain di posisi nya, mungkin dia akan bunuh diri dari awal.

begitupun Jungkook yang selalu berpikir untuk membunuh dirinya.

tapi hari ini juga akan menjadi hari yang menyenangkan baginya.

kenapa?

karena ia akan pergi keluar!!

ia bahagia sekaliii!!

yaa walaupun hanya pergi ke supermarket dan itupun dikawal oleh 5 bodyguard.

mungkin terdengar lebay, tapi itu yang akan kalian rasakan jika diposisi nya.

sekarang Jungkook sudah memakai baju yang simpel: kaos oblong berwarna putih dipadukan dengan sweeter dan celana pendek yang memamerkan kaki jenjang nan putih pucat nya.

ketika ia tiba di supermarket, dirinya menjadi pusat perhatian.

bagaimana tidak, kulitnya putih pucat sekali dan wajahnya yang asing membuat beberapa dari mereka menganggap jika Jungkook orang turis.

karena penasaran, mereka mencoba mendekati dan menyentuhnya.

Jungkook tak suka itu.

memang jika di teliti, wajahnya seperti bule-bule atau orang Eropa campuran Korea.

sayang nya ia murni dari darah Korea saja, tidak ada unsur campur-campuran.

ia berjalan dgn sedikit menunduk, mengingat ia sangat jarang bahkan tak pernah menjadi pusat perhatian orang-orang.

bodyguard sang Appa dengan sigap membuat formasi untuk melindunginya.

dua didepan dan sisanya di belakang.

ia bagaikan pangeran yang dijaga ketat oleh ksatria nya.

tanpa disadari olehnya, ada sepasang mata elang yang menatap nya sedari ia memasuki supermarket.

ada rasa yang tak biasa seseorang itu rasakan.

'apa yang terjadi padaku? kenapa jantungku berdebar..'

"...yung"

"..."

"TAEHYUNG!!!"

sang pemilik nama terkejut mendengar teriakan itu.

yap, dia lah Kim Taehyung. dan sosok yang tadi memanggil nya itu sang sahabat, Park Jimin.

"ck, kenapa bantet?"

dia menatap malas sahabatnya ini, gini jika tak bersama si kulkas ia akan berisik dan tak mau diam.

"yakk!! apa yang kau lihat hah?!"

"apa perlu matamu ku congkel Jimin-ah? jelas-jelas aku sedang memperhatikan seseorang."

"kau becanda? kau sedari tadi melihat manekin stupid!."

"berani nya kau—" ucapan Taehyung terpotong ketika ia melihat kedepan.

tak ada lagi sosok bagaikan mentari itu, melainkan didepan toko supermarket ini ada sebuah manekin yang memakai baju ketat.

'sial.'

"apa hah?! hanya karna kau tak ada yang mau sampai-sampai kau menyukai manekin? ck ck ck, apa perlu aku mencarikan manekin yang bisa memuaskan mu seperti dikota Jepang itu huh?! ayolah bung, kau tampan kenapa kau sampai mencintai sebuah benda tak hidup. haha, begitulah nasib jomblo"

Taehyung tak mendengarkan ocehan tak berfaedah Jimin.

ia lebih sibuk daripada mengurusi bebek kuning itu meng-Kwek kwek

canda kwek Kwek〜⁠(⁠꒪⁠꒳⁠꒪⁠)⁠〜

"kau dengar apa yang kubicarakan huh?!"

Jimin kesal. ia sedang memberi tips n trick bagaimana caranya mendapatkan calon pendamping tapi Taehyung tak mendengarkannya huh😒.

"diamlah lah boncel, tak pegal mulutmu sedari tadi selalu mengoceh hah?!"

Kesel Taehyung tuh, lagi fokus nyari calon bini malah keganggu sama nih anak itik.

itu sebabnya kenapa ia tak mau hanya berdua dengan Jimin saja. itu sama saja membuatnya mati karna darah tinggi.

"apa kau bilang?! hei tunggu akuu!!"

belum sempat memarahi dan mengeluarkan ocehan merdu nya, Taehyung meninggalkan nya tanpa peduli dia akan tersesat.

"beginilah jika berteman dengan harimau"

sabar yah jimin, aku suka melihatmu di bully hiks—

/PLAK!

Goblok! lu mau gue mutilasi hah?! –Suga

ampun tuan:(


















 

 




hallo gess, ada yang masih nungguin cerita ini?

maap yah Ndiyah lama update nya:(

lagi sibuk-sibuknya buat siap-siap ujian.
karna ada kesempatan, makanya Ndyah cuss update hhe.

semoga suka sama chapter ini😚

maap juga pendek yah😓



















12 February 2023✓

Yours.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang