_______________
-Nyatanya kamu adalah penenang, bukan pemenang.-
Bel pulang sudah berbunyi sejak beberapa menit lalu, murid-murid pun sudah keluar untuk pulang ke rumahnya masing-masing, menemui keluarga dan mengistirahatkan tubuh serta pikiran. Namun bagaimana dengan gadis yang sedang menyibukkan dirinya di dalam perpustakaan.
Membaca buku, itulah yang dilakukannya.
Suatu hal yang sangat menyenangkan apabila kamu kecanduan dengan membaca buku. Selain mendapatkan segudang ilmu, kamu pun akan mendapatkan sensasi dan juga pengalaman yang baru setelah membaca setiap lembaran buku. Dan juga dengan membaca buku pun, akan mengarahkanmu ke arah kesuksesan nantinya.
Park Eunchae memiliki mimpi yang tinggi, yaitu menjadi Psikolog, faktor yang menyebabkannya adalah karena dia pernah merasakan bagaimana rasanya berada di titik terbawah pada keadaannya.
Putus asa, sedih, pasrah, itulah yang dirasakan olehnya.
"Eunchae."
Seseorang membuat atensinya teralihkan, Eunchae mendongak, melihat Jisung yang berdiri di hadapannya. "Nggak pulang?" tanyanya.
"Nanti," Ujarnya.
"Yok pulang, gue anterin." Eunchae terdiam, ia tidak mau membuat isu tentang dirinya dan Jisung yang dikira pacaran dan diketahui seluruh warga sekolah.
"Nggak usah," Ucapnya menolak tawaran dari Jisung.
"Udah ayo." Jisung langsung menarik tangan Eunchae, langsung saja Eunchae mengambil bukunya dan membiarkan Jisung menarik tangannya.
Dia menatap tangannya yang masih di gandeng Jisung, dengan pelan ia menarik tangannya, Jisung langsung meliriknya. Jisung yang mengerti hanya tersenyum kecil, Eunchae berjalan di sampingnya, memang terlihat seperti sepasang kekasih.
Saat sudah sampai di depan gerbang, Jisung menatapnya. "Lo digangguin Yunjin lagi nggak?" tanyanya, Eunchae mendongak.
"Nggak kok." Bohong, Eunchae hanya tidak mau membuat seseorang membenci orang yang membullynya itu, bagaimanapun Yunjin tetaplah manusia yang kurang perhatian dari kedua orang tuanya, Eunchae tidak ingin Yunjin kekurangan perhatian dari orang sekitar karena masalahnya.
Jisung mengangguk-anggukan kepalanya, dia merasa canggung sekarang. "Kalo dia gangguin lagi bilang aja sama gue," Ucapnya.
Selanjutnya Jisung memberikan senyumnya pada Eunchae, tanpa sadar Eunchae menarik bibirnya membentuk senyuman, Jisung tanpa sadar mengacak rambut Eunchae.
Jisung yang menyadarinya langsung terdiam dan canggung lagi, padahal tadi dia berusaha menghidupkan suasana senang diantaranya dan Eunchae.
Mereka berdua sampai di halte, bus datang. Jisung naik dan membayarnya untuk 2 orang, Eunchae yang hendak membayar langsung berterima kasih pada Jisung.
KAMU SEDANG MEMBACA
nobody's home
Teen FictionSekarang gue tau sekuat apa bahu lo kak, maafin gue -Eunchae. _____________