________
-Teori Dilan itu salah, yang berat bukan rindu, tapi melepas-
____
Dia dipaksa bersimpuh berhadapan dengan kaki jenjang putih mulus, selanjutnya kepala miliknya disiram menggunakan seliter air, gadis berseragam itu menangis bercampur dengan guyuran air yang semakin dijatuhkan di atas kepalanya, tawa mereka terdengar puas.
Tangannya mengepal kuat menggenggam tanah, tidak ada yang bisa dilakukannya selain pasrah, lalu rambutnya ditarik hingga ke belakang, menghadap dengan wajah bengis dan mengejek itu, gadis lainnya siap untuk menjatuhkan tepung di atas kepala gadis malang itu.
"Hai Nona Chaeyoung! Kita bertemu lagi." Chaeyoung menahan napasnya sebentar lalu menjatuhkan air matanya lagi.
"Sayangnya skors itu bagus buat gue semakin benci dan pengin lo pergi dari sekolah ini."
Chaeyoung memberanikan melempar tatapan tajam matanya pada gadis pengecut di depan wajahnya ini, "Kenapa lo perlakukan gue kayak gini? lo pikir lo jadi keren kalo kayak gini?" Semuanya terdiam sampai Chaeyoung mengatakan balasannya lagi, "Orang tua lo pasti malu punya akan nggak berpendidikan dan problematik kayak lo!"
Plak! Tamparan itu membuat telinganya berdenging, bahkan kepalanya sampai menoleh sangking kuat tamparan itu.
"Gara-gara lo kakak gue pergi selamanya!"
"Gue nggak akan diem aja, kalo aja pas itu lo terima cinta dia, pasti dia masih ada di dunia ini!," Ucap gadis itu seru, Chaeyoung merasa ini bukan salahnya.
Kakak dari gadis ini problematik, gemar buat onar, sering kali masuk ke kantor polisi karna kasus tawurannya, karena masih pelajar, polisi membebaskannya dan hanya diberikan bimbingan orang tua.
Nyatanya, kelakuan semakin menjadi, sayang seribu sayang kakak laki-laki ini memiliki rasa padanya, memaksa dirinya untuk menerima cinta, jika tidak akan mengikuti tawuran antara pelajar lainnya.
Chaeyoung tidak peduli itu, saat itu dia masih belum mengerti apa itu pacaran, bahkan tidak pernah sekalipun terpikir untuk berpacaran.
Padahal ini bukan sepenuhnya salahnya.
Setelah itu dia semakin dibully dan dibenci oleh adik kelasnya ini, berani merundung orang yang umurnya lebih tua.
_____
Semakin dilawan, lawannya semakin ganas.
Jika api disiram bensin, Semakin besar api hidup, tidak padam.
Begitu juga dengan rasa dendam yang dimiliki gadis tukang merundung itu, semakin dilawan olehnya, semakin ganas dan semakin gencar merundungnya.
Mengejeknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
nobody's home
Teen FictionSekarang gue tau sekuat apa bahu lo kak, maafin gue -Eunchae. _____________