____________
-Terkadang kita memang harus merasakan kehilangan untuk memulai sesuatu yang baik-
Perasaan Chaeyoung rasanya berkecamuk, walaupun begitu dia tetap melaksanakan tugasnya di cafe ini pada saat tidak ada pelanggan, mengelapi meja. Hanya dia dan Mingyu yang ada disini, Jaemin ada kelas sampai nanti sore.
Entah kenapa dia merasakan perasaan ini, ia juga tidak tau penyebabnya. Mingyu yang melihat karyawannya itu melamun sembari mengelap meja membuat helaan napas keluar dari bibirnya.
"Chae jangan melamun," Ujarnya.
Chaeyoung tersadar, dia memberikan senyum konyolnya, "Aku minta maaf." Mingyu hanya mengangguk lalu tersenyum.
"Kak Yu, kenapa aku merasakan sesuatu yang buruk nanti?" tanyanya, Mingyu mengerutkan alisnya.
"Itu hanya perasaanmu kali, berpikir positiflah." Chaeyoung menatap Mingyu lama setelah pria itu mengatakan jawabannya. Ya dia harus berpikir positif, ini mungkin hanya perasaannya.
Chaeyoung mengelap meja lainnya.
"Macchiato!" Ujar seseorang yang baru datang dan duduk di kursi yang mejanya sedang di bersihkan Chaeyoung, wanita itu tersadar dari lamunannya dan langsung menulis pesanan pria tadi, Chaeyoung menatap pria itu.
Jeno? Kesini lagi? Tidak apa-apa sih.
"Silahkan ditunggu," Ucap Chaeyoung lalu pergi dari sana.
Mingyu segera membuatkan pesanan yang Chaeyoung ajukan tadi, setelah jadi langsung memberikannya pada Chaeyoung.
Dia mengantarkannya ke meja pesanan, lalu menyajikannya. "Apa ada dessert favorite disini?" tanya Jeno, Chaeyoung tersenyum tipis.
"Banoffie pie." Jeno mengangguk, Chaeyoung seperti mendapat persetujuan dari Jeno langsung menulis pesanan di buku kecilnya.
Setelah hampir 10 menit menunggu, Jeno langsung menampilkan eyes smile-nya yang tampak sangat menawan, Chaeyoung yang sedang mengantarkan pesanan ke meja Jeno bahkan terpesona sebentar lalu berjalan yakin ke meja. Meletakkan pesanan Jeno.
Jeno tersenyum singkat saat sebuah ide muncul di kepalanya, "Permisi, bukankah aku memesan Macchiato 2 gelas?!" Suaranya agak keras, membuat Mingyu yang berdiri sedikit jauh menatap pelangannya ini.
Chaeyoung menatap kedua manik Jeno, lalu merasa kesal saat Jeno melemparkan senyum mengejek, Chaeyoung meremat nampan di tangannya. "Lo tadi nggak ngomong 2 ya?!" Ujar Chaeyoung yang sudah tersulut emosi.
Mingyu yang melihatnya langsung berlari mendekati kedua manusia itu. "Permisi, maaf jika karyawan saya membuat kesalahan." Mingyu segera menarik tangan Chaeyoung agar menjauh dan mengajaknya masuk ke dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
nobody's home
Teen FictionSekarang gue tau sekuat apa bahu lo kak, maafin gue -Eunchae. _____________