GURU KIMIA

46 7 0
                                    

"Ras, gimana yah, gugup banget hari ini, enak banget jadi kamu, seola kebal dengan suasana, apalagi si Gilang, tuh anak aneh  "

Saya membeli makan di kantin, sekalian survei, makanan apa yang bakal jadi favorit.
Saya masih ingat, dulu mie ayam Bu Jum adalah makanan terlezat, dan terbilang cukup murah pada masa itu .

Lalu kami melanjutkan obrolan santai, sambil mengenal satu sama lain. Suasana di kantin sekola ramai sekali.

Saya memili duduk di kursi kayu panjang, bercat biru tua , bersama Rasya di sebelah kiri dan gilang di depan saya.

" Sejak kapan yah, alien datang buat ngancurin  bumi, dan sejak kapan juga  Albert Einstein bilang begitu "

Seperti nya memang benar, orang orang yang percaya diri dan aneh seperti Rasya dan gilang ini, memiliki kapasitas otak yang tidak besar juga seperti ke PD an nya

"Hahahaha "

" Aku perna baca si Ras, memang bener kata Gilang, alien akan datang menaklukan bumi "

Mimik yang di tunjukkan Rasya seola menangapi dengan serius

" Anjir gini amat, kalo lahir cuman percaya diri doang " lalu kami tertawa
" Hahahaha"

Saya sudah terbiasa dengan mereka, membuat suasana sedikit terbuka, lalu saya mencoba membuat analogi jail tentang Albert Einstein

" Ras, tau gak Albert Einstein adalah orang hebat. Tau Albert Einstein kan ?"
Saya bertanya , lalu melanjutkan

" Gatau , emang dia siapa? Super Hero Dit?"

Nah benar kan, jawaban macam apa yang dia lontarkan , saya  tertawa cukup kencang, serasa kegugupan tadi mulai hilang . Sepertinya Rasya adalah dewa penyelamat, dia berusaha tidak tau, saya tau dia pura pura, tapi itu membuat obrolan kami menjadi seru.

Saya masih mengingat moment itu, bercanda dengan mereka, tawa lepas menjadi tanda kita sudah berteman cukup baik

Sambil tertawa terbahak bahak saya berusaha  menjelaskan teori ketidak beneran itu, menjadi lebih tidak benar lagi.

" Jadi Albert Einstein adalah ilmuan hebat, dia perna bicara lewat telepon dengan alien, kebayang gak hebatnya seperti apa"

Dia menikmati cerita itu, dengan mencermati penuh penasaran
" Terus gimana kata alien ?"

"Waktu itu dia tanya sama Alien, sudah makan belum ? , Terus Alien jawab sudah "

Saya tertawa keras sekali , tidak peduli kanan dan kiri intinya puas sekali, balas dendam, yang tadinya gugup akan keadaan sekarang mulai terbiasa, berkat alien yang di ciptakan Gilang.

"Beneran Dit?"

", Anjir bohong kan , sialan orang udah serius juga, aku  sudah nyiapin senjata rahasia , lah ternyata cuman tanya sudah makan apa belum "
Sudah pasti siapa yang bisa nahan tertawa, dia yang begitu aneh memikirkan Alien datang ke bumi , dia kira ini Boboiboy apa.

Obrolan kami berlanjut sedikit, yah beberapa siswa laki-laki pun mulai bergabung dengan kami, aku mulai mengenal Bintang, satria, Bagas , dan Udin , dia dari SMP yang berbeda
Cuman saya terllau diam waktu itu, saya juga tidak tau harus berkata apa saat diskusi

" Jam istirahat telah selesai , Ting tung "
Aku heran dengan pengisi suara itu, gak capek apa lembur setiap hari ngingetin siswa. Semisal kalo dia ada dan mau berkenalan dengan ku. Aku bakal bawain dia minum, atau mungkin nasi bungkus Mak Jum, pasti dia bakal bahagia, kasian dia tidak ada hari liburnya

Kami pun masuk dan duduk di bangku masing masing , 10 menit kami menunggu, datanglah guru separuh tua, laki laki

Apa ini Albert Einstein yang datang buat ngasih tau alien itu ada yah, mirip sekali soalnya ,
Dia berjalan menghampiri meja bertaplak bunga Mera batik, dia duduk lalu mulutnya terbuka, aku hitung dia udah bernapas 5 kali waktu itu
" Assalamualaikum, selamat pagi anak anak , saya adalah guru kimia di SMA NEGERI   ini "
Jawaban salam yang harus dan wajib di jawab

"Waalaikun salam"

" Perkenalkan nama bapak adalah "

Seperti biasa mengambil spidol hitam, lalu menuliskan namanya
SUHARTO , yah, benar jelas O nya tidak panjang, benar itu nama?
Apaka kalian berpikir sama dengan SAYA,
Saya  kira dia bakal menulis namanya SUHARTO O²(oksigen) , atau SUHARTO HCL ( alkohol ),

ternyata tidak Semua nama tergantung profesi dia sebagai apa, nama di berikan orang tua untuk kita, dan nama adalah doa, jadi kalian harus bersyukur apapun nama kalian, entah seperti nama saya  ADIT aja gausa panjang panjang, yang penting punya nama.

Berlanjut, dia menjelaskan beberapa hal yang harus di patuhi di sekola ini, yah tidak perlu di tunjukan, semuanya standar sekola negri.

"Bapak di sini sudah lama anak anak , sebelum ada kalian di sini bapak sudah mengajar, yah memang benar itu semua benar gasalah, dan gapapa gausa terlalu di pikirkan "

Kocak kan ? Iya memang dia sangat kocak, guru yang pertama kali datang, mengocok perut kami, sepertinya masuk sekola ini tidak ada salahnya.

Sukurlah suasana di kelas sudah beruba, tidak seburuk yang di pikirkan, banyak orang orang penyelamat di dalam ruangan ini. Tuhan memang baik.

Waktu itu Moment yang tidak bisa saya  lupakan. Kipas yang sedari pagi memutar ke kanan dan ke kiri di kelas kami, ingin bicara , "aku tau itu aku melihat matanya, menatap dengan anggun, dia ingin pijat, katanya dia lelah oh sungguh kasian " yang sabar kipas ".
Tidak terasa hari mulai siang, suhu di kelas mulai berubah, saya yang sudah bosan berada di kelas mendengar pak Suharto ini menjelaskan banyak hal.

Dan sampai dimana dia menyelesaikan tugasnya sebagai abdi negara itu, dia pun berpisah dengan kami, kumis tipis bewarna putih, senyum menawan menunjukan laki laki yang keras berjuang.

Kita pun istirahat lagi sampai bel pulang, hari itu  banyak hal yang   saya peroleh, saya  sudah mulai terbiasa dengan suasana SMA , saya juga sudah mulai mengenal banyak orang yang berbeda

Tuhan tunjukan jalan yang baik, hal yang baik semuanya baik, meski saya  jahat yah tetep aja kasih yang baik saya  memaksa.
"Ting tung, waktunya para Siwa pulang " pasti semua sekola SMA di negara kita punya bel cirikhas masing masing, seperti itulah alat yang selalu ada dan berjasa, yang selalu patuh setiap jam selesai pelajaran,speaker itu yang selalu mengingat kan.

Ramai gemuruh siswa yang berjumlah ratusan berbarengan keluar dari sekola, parkiran di penuhi suara motor murid murid, seperti scan di film dilan 1990

"Ras, gimana SMA ? "
" Biasa aja "
apa yang di pikiran dia semuanya terbiasa
"Yauda deh, ati ati jangan ngebut nanti nabrak semut gak berdosa gimana, terus kita di hukum mati?, Gak takut ? "
"Iya aman, kau lupa siapa yang menang motor GP ?"
Kami pun tertawa , berjalan menuju parkiran sepeda motor, juga saling menyapa  dengan siswa SE angkatan kami.

" Terima Kasih hari ini, anda teman yang baik "

Matahari mengikuti kami di atas motor, bel berbunyi kanan dan kiri, kami melaju dengan kecepatan standard, motor matic ini berjasa sekali, mungkin di kemudian hari. Angin berhembus melewati kuping, seolah membisik, memberi petunjuk untuk esok hari

"Aku harus berubah ".
Sekian motor kami sampai di tempat tujuan saya turun lalu bersalaman.
" Duluan rasy"
"Yoi dit " klakson dua kali di bunyikan dia melaju lalu menghilang

"Hari ini , cerita tentang mejah dan kursi, aku tau SMA sangatlah indah, tapi guru kimia tetap manusia "

DARI AKU UNTUK CANDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang