BAB 05

7.1K 676 13
                                    

Jeno, aku memang menyukaimu bahkan sangat menyukai mu. Tapi tadi itu apa?

Hanya lelucon kan?

Aku yakin ada alasan di balik pendekatan mu tadi. Tapi, apa alasan nya?

"Jaemin, kau sakit?" Wali kelas nya yang bernama Wendy itu menatap ke arah Jaemin. Jaemin menggeleng kecil.

"Ahh tidak Bu, aku hanya kurang fokus. Maaf"

Wendy mengangguk sambil tersenyum ke arahnya. "Kalau mau istirahat ke UKS aja"

"Boleh Bu?"

"Boleh" setelah mendengar jawaban itu akhirnya Jaemin pergi ke UKS. Dia juga bingung untuk apa dirinya malah pergi ke UKS, padahal sebelumnya Jaemin tidak pernah masuk kedalam ruangan ini.

Di dalam nya sepi, karena petugas tengah ada urusan lain, mungkin?

Jaemin menyandarkan tubuhnya di sofa yang tersedia disana. Memijat pelipisnya yang sedikit berdenyut, sebelum suara ponsel miliknya membuyarkan kegiatan Jaemin. Pesan dari Jeno.

Lee Jeno :
Kau tak apa?
Perlu ku temani?

Me :
Tidak usah, aku tidak apa-apa kok

Lee Jeno :
Serius? Kau kelihatan pucat.

Jaemin terkekeh kecil, lihat apa yang terjadi sekarang. Kenapa lelaki itu perhatian padanya? Padahal dua tahun yang lalu mereka hanya saling melempar tatapan jika bertemu, tidak ada sapaan atau bahkan obrolan seperti ini. Jaemin jadi sedikit curiga.

Me :
Ya, aku baik" saja
Kau belajar, jangan main ponsel

Dari sebrang Jeno membaca pesan dari Jaemin, dia menarik napas dalam kemudian mematikan ponselnya. Untuk apa dia sok peduli seperti ini? Apa karena taruhan itu?

Ayolah, ini hanya taruhan. Tidak perlu serumit itu.

Jam pelajaran pertama telah selesai, Bu Wendy sudah pergi meninggalkan kelas nya. "Bro" Hyunjin menyahuti.

Jeno menoleh kebelakang. "Apa?"

"Susul Jaemin, biar kayak superhero di Drakor"

"Geli" sungut Jeno kesal.

Guanlin tertawa bersama Hyunjin. "Anak itu terlalu sombong sampai kau mendekati nya pun dia malah menjauh"

"Benar-benar menyebalkan si Jaemin itu" sahut Hyunjin yang sependapat dengan ucapan Guanlin.

Sedangkan yang ada di pikiran Jeno sekarang adalah mengapa setiap kali dia mengajak Jaemin berbicara anak itu selalu menghindar darinya. Apa Jaemin membenci nya di saat orang lain rela mengejarnya mati-matian?

Menarik.

"Lee Jeno!" Dari ambang pintu kelas lelaki bertubuh mungil bernama Seungmin itu menyahut.

Hyunjin menepuk pundak teman nya. "Di panggil pacar tuh"

Alis Jeno menukik tajam membuat Hyunjin menahan suara tawa nya. Jeno menghampiri Seungmin yang berada di depan kelas nya. "Apa?"

"Makan siang bersama yuk"

"Aku nggak lapar"

"Ayolah, aku memaksa. Aku yang tarktir, bagaimana?"

[ ✔ ] senja tak berwarna . nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang