chapter 2

19 0 0
                                    

5 tahun lalu

Hari ini merupakan hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang, hari ini juga semester ke-dua sekolah dimulai.

Aku berjalan perlahan di lorong yang kosong ini, tiba-tiba nadin sudah berjalan sampingku

"liburannya kurang" ucapnya

"pas libur katanya liburnya kelamaan sekarang kurang gimana sih"

"perasaan manusia emang rumit kan naura" ucapnya sambil tersenyum

Sesampainya di kelas aku langsung duduk dan merapikan meja nadin juga melakukan hal yang sama karena dia duduk di sampingku, kita duduk di bangku ketiga dari depan, barisan paling dekat dengan jendela kebetulan kelas ini dan dua kelas di sampingnya berada di samping taman di sebrang taman adalah kantin jadi ini tempat dengan view paling sempurna untuk memanjakan mata dan untuk tidur.

Aku dan nadin berada di kelas yang sama sedangkan raka di kelas sebelah, setiap istirahat kita makan bersama di kantin bukan berarti raka tidak punya teman lain selain aku dan nadin, justru dia manusia paling mudah bersosialisasi mulai dari teman seangkatan senior hingga junior banyak kenalannya.

Jam pelajaran sudah dimulai tapi guru mapel ada urusan jadi hanya memberi tugas.

"oii ada yang berantem" teriak salah satu murid di kelasku sambil berjalan ke dekat jendela, sontak semua orang mendekat ke jendela memenuhi meja ku, aku dan nadin mencoba mengintip tapi tidak terlibat jelas karena tertutup kerumunan orang.

"eh din kayanya itu kakak si naura deh" ucap seseorang di samping nadin

"hah mana? Yang berantem? Tanya nadin

Mendengar ucapannya sontak aku berlari keluar kelas menghampiri kerumunan orang di dekat taman, dari belakang nadin mengejar, saat itu aku tidak berpikir panjang aku hanya memikirkan a radika jika dia terlibat masalah itu akan membuat mamah khawatir.

Aku terus mencoba menerobos masuk kedalam kerumunan orang, tiba-tiba seseorang menarik tanganku menjauhi kerumunan orang ini

"ngapain? Mau ikut berantem?" ucapnya

Saat melihatnya aku merasa sangat lega ternyata bukan a radika yang bertengkar.

"aku kira kamu yang berantem"

"cepet masuk kelas" ucapnya

Kemudian seseorang berlari datang menghampiri a radika dan mengobrol entah apa yang mereka bicarakan, tak lama a radika dan temannya ini pergi meninggalkan lapangan aku juga pergi masuk kelas.

Orang-orang yang bertengkar di lapangan sepertinya di bawa ke ruang kesiswaan, beberapa hari setelah kejadian itu rasanya sekolah menjadi sedikit lebih tenang, tidak banyak murid yang membuat onar, aku suka suasana sekolah yang damai seperti ini karena aku jadi bisa tidur nyenyak di kelas tanpa banyak gangguan.

Hari sabtu ini aku harus mengikuti ekstrakurikuler, aku bergabung dengan klub seni, awalnya aku bergabung dengan klub berkebun, alasanku bergabung dengan klub ini karena anggotanya bisa dihitung jari dan kegiatannya 'tidak ada' klub ini hanya dibuat untuk malas-malasan, lagi pula tanaman di sekolah sudah ada petugas yang mengurus jadi klub ini tidak memiliki fungsi apapun, meskipun begitu anehnya klub ini tidak dibubarkan karena itu aku masuk klub ini agar tidak merasa terbebani tapi aku malah dipaksa bergabung klub seni karena ada salah satu senior yang tidak sengaja melihat gambar yang ku buat, aku memang senang menggambar tapi aku merasa tidak berbakat dalam hal itu, akhirnya aku bergabung dengan 2 klub.

"nadin tolong bawa aku kabur" ucapku sambil menarik tangan nadin

"apaan sih naura" ucapnya ketus

Hari ini aku benar-benar malas ikut klub seni, aku baru bergabung di klub ini 2 bulan lalu dan tidak banyak orang
Yang aku kenal

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

zean nauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang