NIKAH?!

Peluk

Zrashhhhhhh!

Rintikan hujan yg semakin deras dan sama halnya dengan perasaan (name) yg semakin panik. Pasalnya, halilintar mengirim pesan sedang otw pulang kerumah.

Lantas apa yang membuat (name) cemas? (Name) cemas dikarenakan suaminya pergi kerja hari ini menggunakan motor entah ada gledek apa yang membuat si beliau memilih menggunakan motor.

'Atau jangan-jangan halilintar pengen tebar pesona pas jaman dia lagi bujang?' (Name) pun langsung menggelengkan kepala dan berusaha untuk tetap berpositif thinking.

Tak lama kemudian terdengar suara motor halilintar yang baru sampai. (Name) bergegas keteras rumah, benar dugaanya halilintar basah kuyup. Ditambah kemejanya jadi tembus pandang.

(Name) seketika naik darah bagaimana jika dijalan banyak cewek cewek yang liat suaminya basah begini. Pasti para cewek cewek itu mendapatkan kesempatan cuci mata.

"NAHKAN!" satu kalimat andalan wanita yang membuat seorang halilintar merinding disko.

"Lihat basah semua mana jaket kamu hali tak biasanya kamu tidak memakainya!" (Name) berkacak pinggang karena masih emosi gegara pikiran negatife nya tadi.

"Hachi!"
Baru saja halilintar ingin bicara. Tapi keburuan bersin sudah fix hali bakalan demam.

(Name) pun tak jadi untuk mengomeli halilintar karena rasa tak teganya melihat suaminya bakalan jatuh sakit lebih penting.

Setelah membersihkan diri halilintar menuju ke tempat istrinya sedang bersantai di depan tv yang sedang menikmati sinetron azab dimalam hari.

Halilintar langsung merebahkan dirinya dan menjadikan paha (name) untuk hadi bantalnya.

"Kamu kenapa hali, kepalamu pusing?" (Name) bertanya sambil mengelus rambut hali yang masih setengah basah.

"Iya kepalaku pusing. Sayang, aku juga kedinginan." (Name) mengerti kode dari hali langsung mengarahkan hali untuk duduk lalu memeluknya.

Halilintar menenggelamkan kepalanya di bahu (name) sungguh hangat memeluk istri saat sedang sakit.

"Sayang aku juga mau bantal guling."