Gk nyangka kalian menunggu dengan sabar untuk update buku ini. Maaf ya, baru update dan makasih yang sudah baca. Tanpa berlama-lama saya mulai lanjutan ceritanya.
========================================================
"Ok..., ok..., Wyatt..., tenangkan dirimu. Kami tidak apa-apakan adikmu." Ucap Saber yang berusaha menenangkan Wyatt.Matthew masih menahan senjatanya.
"Matthew, turunkan senjatamu sekarang." Ucap Marius.
Matthew akhirnya menurunkan senjatanya.
"Aamber, Wyatt, dan Lilian, kami meminta maaf atas perilaku penjaga kami." Ucap Marius sambil membungkukkan badan dihadapan tiga saudara itu.
"Tidak apa-apa, mungkin karena mantan tentara jadi tingkat kewaspadaan juga tinggi terutama dalam ancaman." Ucap Aamber sambil beristirahat, "Karena Lilian disini, bagaimana keadaanmu?"
"Maaf, aku tidak kenal siapa kalian." Ucap Lilian kesal.
"Lilian, tidak boleh begitu." Ucap Wyatt.
"Kalian beruntung Kak Wyatt yang menyanggah saya. Saya baik dan saya sedang belajar sihir." Ucap Lilian.
"Maaf kak saat perang berlangsung, kami berdua diungsikan di hutan dan belajar sihir serta pengobatan. Namun, sebenarnya kami berdua membuat janji supaya kami berdua selalu bersama dan keadaan kami tidak boleh diberitahu siapa-siapa. Itu karena..." Cerita Wyatt sempat tergantung.
"Karena?" Tanya Saber.
Tiba-tiba seekor gagak berbunyi sambil terbang berputar di atas langit tanda Wyatt dan Lilian harus kembali lagi pula langit sudah sore.
"Ingat, jangan sampai ketahuan!" Ucap Wyatt menegaskan sebelum pergi.
Setelah Wyatt dan Lilian pergi ke rumah Irene, Marius ingin menyelidiki Lilian dan Wyatt.
"Dari kalimat Wyatt sepertinya ada yang mengganjal. Saber, sebagai adik yang baik dan soleha, kamu aku tugaskan untuk menyelidiki mereka. Saya dan Aamber akan berkeliling hutan sambil eksplorasi." Ucap Marius, "Jacc, aku yakin kamu bisa mempelajari pengobatan lewat hutan ini dan dari sudut pandangku, Wyatt belajar ilmu pengobatan karena cara bicara yang sangat yakin. Kamu bisa belajar darinya."
"Marius, aku merasa Lilian dan Wyatt masih belum terbiasa dengan kehadiran kita. Padahal saya adalah kakak mereka." Ucap Aamber kecewa.
Marius teringat kejadian masa lalu saat Albert bercerita tentang William. Mungkinkah ini adalah trik yang sama dapat dilakukan diera ini?
"Mungkin, sebaiknya kita temukan akar permasalahan mereka dan buktikan kalau kita bisa bantu mereka." Ucap Marius.
"Jangan bilang..." Saber mulai menyadari sesuatu dari Marius.
"Benar, pengorbanan." Ucap Marius.
============================================================To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tale of 2 Kingdoms
RomanceDua kerajaan yang terpisahkan oleh spesies dan satu tembok di mana kisah cinta timbul yang membuat perperangan. Apakah mereka berhasil menemukan kebenarannya ? Rating 18+ dan 21+ dimana anda tahu bahwa ini ada sedikit picisan NSFW ⚠️Warning cerita...