4. sisi lain

781 36 0
                                    

tangan saga bergerak lambat, terlihat ragu2 hingga akhirnya mendarat di atas kepala dika. tangan yang besar dan kekar itu mengelus rambut dika dengan lembut

apakah pak saga ini beneran gila? dika binggung

sepersekian detik setelahnya, mata dika melotot kaget, kepalanya terasa pusing dan dia rasa beberapa helai rambutnya tercabut

"aakh"

serta tulang leher belakangnya sakit. tanpa di duga sebelumnya, saga menarik kuat rambut dika sampai kepala bocah itu menengok atas meliat wajah si pelaku

jantung dika hampir berpindah tempat saat benda lembut dan kenyal milik Pak saga menyambar bibirnya dengan tiba2, mata dika terbelalak, jaraknya dengan guru ini sangat dekat, bahkan dika bisa dengan mudah menghitung bulu matanya pak saga

ini sudah diluar batas, dika mencoba menjauhkan tubuh pak saga dengan mendorongnya kuat tapi nggak nasih efek apa2, harga diri dika terluka, ini namanya pelecehan

sebaliknya, pak saga malah semakin ganas, melumat, menghisap bahkan mengigit bibir dika seperti singa yang mendapatkan mangsa, dika gabisa nafas, mati matian dika mendorong dada pak saga agar melepas pungutan bibir mereka

rasanya aneh, perut dika kaya ada kupu-kupunya. disisi lain dika juga ngerasa pusing, karena jambaken saga di kepalanya makin kenceng

ciuman saga kasar banget, ga kaya kalo dika ciuman sama girlfriendnya

cpak..cpakk

suara kecipak basah dan desahan dika menjadikan saga ingin lebih dari ini

dika mulai bernafas lega karena pak saga lepasin tautan bibir mereka, tapi jambakan di rambutnya malah makin kenceng

"bales ciuman saga" kata pak saga lembut, berbanding terbalik sama wajahnya yang serem dan keliatan mau bunuh dika

belum juga dikat ngeluarin sumpahnya pak saga kembali cium dika lagi tapi kali ini lebih brutal, lutut dika lemes dia nutup matanya nahan nangis, ga nyangka kalo guru bahasa jepang sebejat ini

keliatannya pak saga nikmatin banget bibir dika, sampai pukulan dika di dadanya ga kerasa apa2

"uhmgg" gigitan keras pak saga di bibir bawah dika sampai mengeluarkan darah, mungkin karena dika tidak membalas ciuman gurunya

tidak terbayang jika dika akan dicium lelaki seperti ini, sempat beberapa kali teman temannya menyumpahinya agar menjadi uke, tapi sungguh dika tidak menganggap itu serius

>>

"GILA!"

jika tadi dika masih bisa melawan, maka sekarang tidak pak saga benar2 tidak membiarkan dika dapat memberontak sedikitpun

tubuh besar dan kekar itu menindih sebagian tubuh dika yang sudah telanjang bulat, sedangkan si pelaku sedang asik mengendus area leher dika yang berkeringat dingin

kamarnya, pak saga merebahkan dika diranjang kamarnya, merasa jijik dan juga marah, unpatan dan nama2 binatang sudah terucap tapi pak saga belum juga menghentikan aksinya

"berhenti brengsek! gue bukan homo" sungguh dika sudah tidak bisa menahan rasa ingin muntahnya, tapi pak saga seolah menganggap semua yang keluar dari mulut dika adalah dukungan untuk nya

" kita langsung ke intinya aja saga udah ga tahan"
dalam sekali gerak pak saga dapat dengan mudah membalik tubuh dika menjadi tengkurap, mengatur sedemikian rupa hingga sampai di posisi muridnya menungging,

sial sial sial, dika ingin sekali menendang wajah gurunya tapi lututnya sangat lemas, tapi dika ngga akan ngebiarin saga ngebobol pantatnya, saat saga sibuk melepas pakaiannya, maka saat itupun dika mulai mengulikan tubuhnya ke lantai

"bruuk"
dika menyeret tubuhnya sendiri menghampiri pintu kamar mandi, karena pintu keluar terkunci dan entah dimana kuncinya

pantat dika merasakan dinginnya lantai, kakinya diseret dengan terburu buru

"dika mau kemana hm?"

"BANGSAT-jangan sebut nama gue!!"
ga suka aja, rasanya jijik waktu denger nama dia disebut cowo mesum ini

"mau main di kamar mandi?" pak saga dapat dengan mudah menangkap tubuh telanjang dika lalu langsung menusuk lubang bocah itu tanpa aba2

jlebb

"AAAKHH"

"L-LEPASH BAJINGANN"

Tubuh dika remuk, rasanya kaya kebelah jadi dua.. lubangnya perih, panas saat benda panjang dan berurat itu memaksa masuk

"s..sakit lepashh"

"uhh dika sempit ah" saga merem melek sendiri, sangat sempit dan hangat, lubang dika menjepit kejantanannya terlalu erat

disaat yang bersamaan, pak saga juga memaikan puntingnya yang ikut menegang, menghisap leher dika dengan kasar

tangan pak saga yang lainnya ikut andil dalam permainan panas ini, meremas penis dika lalu mengocoknya cepat

"ah ahh sialan"

seperti desahan dika adalah perintahnya agar lebih semangat, pak saga mempercepar gerakan pinggul dan kocokan tangannya

"-sakit bangsat l-lepasin gue" dika meremat kuat pundak pak saga, air matanya yang dia tahan akhirnya keluar juga, dika jijik, marah, sakit

"udah nanggung kalo dilepas ahh" jawab pak saga santai, kaya ga tau kalo mangsanya lagi kesakitan

"uhh jangan diketatin sayang, punya saga sakit"

dan yang tambang membuat dika tambah jijik adalah mulutnya yang malah menberi reaksi dari sentuhan saga dengan desahan kecil yang senada dengan gerakan brutal kejantanan saga

"u-udahh eem-aahh"

plok.. plokk..

"enak kan?," rasanya saga mau gila, dika terlalu enak buat saga

"ahh-gimana enak banget kan kaya gini?"
dika diem, suara mulut laknatnya udah ga kedengeran karena dia sumpel mulutnya sendiri pake bantal

"akhirnya dika tunduk juga sama saga, aahh"

"ohh shitt-ketat banget lubangnya"

dika benci denger nya, suara ocehan saga waktu nikmatin tubuhnya, hingga saat gerakan saga semakin cepat rasanya dika mau pingsan

kocokan pak saga semakin cepat seiring dengan tusukan dari penisnya, dika tidak tahan, dia akan segera keluar

"ahmm ahh ahh umhh"

"saga mau keluar, tunggu"

plok..plok..plokkk

"ahh g..gue-uhh"

"ahh dika..oh fvck"

crottt/ "arrghhh" ^^ "yeaahh"
mereka keluar bersama, keduanya sibuk mengatur nafas yang tersengkal sengkal,

ga terlintas dalam pikiran dika kalo dia bakal diperkosa sama sesama cowo kaya gini, dika nangis tanpa suara, dengan lelehan sperma yang mengalir dari lubangnya

"kita lanjut ya.."

"BANGSAT--!!"

'BUGH

"akh-sakit dika!"

cek ombak dulu..

ARSAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang