8. di hukum

967 26 5
                                    

"l-lepasinn pak ahh-"

Dika terus memberontak, ya benar nasip sial didapatkan lagi oleh anak malang itu, guru mesum itu bahkan tak punya belas kasihan pada anak muridnya yang saat ini mulai menangis

"P..Please lepasin pak.. ahh sakitt" Dika menyumpahi pak guru gila ini, dia yakin saat ini dirinya tak berbeda jauh daripada seekor anjing yang disiksa majikannya

Dengan sebuah borgol yang terpampang apik dilehernya, juga vibraror dengan tambahan ekor semakin membuatnya semakin mirip dengan hewan itu

"engghh" desahan itu membaut seseorang merasa Panas, pak saga

-dia menghisap rokoknya sambil tersenyum senang di atas sofa, dirinya sangat menikmati pergerakan eksotis muridnya yang menungging di bawah kakinya

Dika sangat menggoda dengan wajah penuh air mata seperti sekarang

"uhh-AHHHK" teriak Dika saat getaran dalam analnya menyentuh batas maksimum, seperti akan robek saat itu juga

"pak-hh please.. lepasin gue, ini-hh sak..itth banget"

Pak saga tersenyum tampan, segera dia hembuskan asap rokok yang tertahan dalam mulutnya

"sakit em?"
Tanya pak guru lembut, namun berbanding terbalik dengan ekspresi nya yang terlihat ingin melahap Dika

"Iyahh sakitt" lutut juga tangan Dika sudah total lemas, seperti tidak bisa lagi menopang tubuhnya

"Dika tau Dika salah kan?"
Anak itu mengangguk pelan, walau sebenarnya tidak tau dimana letak kesalahan yang dia lakukan, obsesi gurunya memang gila

"Jawab!" Bentaknya

Dika menangis tanpa suara, menjawab dengan lemah "iya, gue hiks.. minta maaf hiks"

Menyedihkan, Dika merasa seperti sampah sekarang. Dia tidak mampu membela dirinya sendiri

"Dengerin ini, saga ngga suka dika Deket atau disentuh orang lain selain saga, sekalipun itu pacar kamu"

Satu kata untuk orang ini, gila

Apa hak nya melarang Dika seperti itu?

"engghh-matiin ini nyaa ahh hiks sakitt"

"Jawab dulu yang tadi, sanggup ngga?"

"Iyah ahh enghh" Dika frustasi, cairan kental keluar untuk empat kalinya

"Jadi sakit apa enak?" Tanya nya sambil menaik turunkan alisnya, membuat Dika mengumpat pelan

"Bajingan-emhh" yang di akhiri dengan desahan tentu saja

Pak saga pun sama, barangnya sudah berdiri tegak sedari tadi. Tanpa pikir panjang, dia mencabut vibraror laknat itu dan Menganti nya dengan kejantanannya

"AAHHH-PAKH" benda panjang dan tebal mesuk dengan lancar di lubang dika, bagai jodoh, sekali penis pak saga menusuk bertabrakan dengan sweetspot Dika

"ahh sayang" ini yang saga mau, lubang muridnya inilah yang menjadikannya gila selama ini

'cup

"Emhh-"

Pak saga mencium bibir merah anak muridnya, yang diperlakukan seperti itu hanya diam tidak dapat menolak, lagi2 karena dika lemas, tidak sanggup

tusukan saga sangat brutal, posisi dogystyle membuat Dika tersiksa, sungguh ini lebih sakit daripada vibraror sialan itu

"ngghh u..udah pakh"

"Ahh sayang, gini enak? Dika suka?.."

'Plok..'plok..plok'

Gerakan cepatnya tidak membuat pak saga membiarkan bibir merah itu menganggur saja, di hisapnya bibir remaja manis itu penuh semangat

"eungghh"
Suara di kamar itu sudah tidak karuan, kecipak basah bercampur dengan desahan Dika membuat pak saga benar-benar gila

"Enak ngga?"

Dika menutup rapat mulutnya, menangis juga menahan desahannya

'plak 'plakk 'PLAK

"Eummh"
Karena kesal Dika tidak menjawab pertanyaan nya, pak saga menampar pipi pantat Dika dengan keras

"Dika ngga bisu, jawab!!"

Dika menangis lagi, dia merasa miris dengan dirinya sendiri

"Iyahh, ahhh uhmn"

Hingga tak terhitung sudah berapa lama mereka melakukan permainan intim itu. Saga seperti kesetanan, semakin mempercepat tusukannya pada lubang dika

"U-udah hiks.. sakit pakkh arghh"

Bahkan kata ampun dika sama sekali tidak mempan untuk pak saga

"AKHH" tubuh Dika menegang seketika, perutnya terasa seperti teremas kuat

Anak itu tergeletak lemas di atas sofa

"sayang.."

Pak guru itu memandang kaget wajah pucat Dika, setelah beberapa detik.. guru itu mencabut penisnya dan mengangkat bocah itu untuk dibaringkan di atas kasur

Dia harus menghentikan permainan ini sekalipun saga belum puas, dia merasa sesuatu yang buruk akan terjadi

"AKHH-SAKITT AAAKK hiks-" teriak Dika histeris, pak saga panik setelah menyadari kesalahannya yang mungkin membahayakan Dika nya

Salahkan saga yang menghukum anak itu terlalu kasar, bodoh

"Yang sakit dimana sayang?" Pak saga menahan nafasnya, begitu bodohnya sampai dia kehilangan kendali seperti ini

"Hikss.. perut gue sakit pak tolong aaak-" katanya lemah sebelum anak itu kehilangan kesadarannya

"Sayang, Dika..!" Dia mengumpati dirinya sendiri, karena terbutakan oleh cemburu dia membuat kesayangan tak berdaya seperti ini

>>

Beberapa jam berlalu, dokter sudah selesai memeriksa kondisi mengenaskan dika. Tapi anak itu belum membuka matanya, sampai pagi datang pak saga masih duduk di samping kesayangan nya yang terbaring lemah

"Kondisi ini cukup buruk, kalian hampir kehilangan janin dalam perutnya.. tapi sekarang sudah membaik, jika ini terjadi lagi saya bisa menjamin Anda benar-benar akan kehilangan anakmu mungkin Dika juga"

Kata dokter tadi.

Ya, dia akan memiliki bayi dengan murid kesayangan nya, satu hal yang bahkan tidak terlintas sedikitpun dipikirkan nya

Tak dapat dipungkiri bahwa ia merasa sangat senang dengan kabar ini.

Pak saga mengecup kening Dika dengan selembut mungkin. Sial dia hampir menangis saat dokter mengatakan kesayangan ini sedang mengandung anaknya, buah hati mereka

Tangan pak saga bergerak pelan di atas perut Dika yang masih rata, janin itu baru berumur 3minggu, tepat dimana dia pertama kali menginjakkan kakinya disini

"Jangan nyakitin papa ya sayang.." bisiknya tepat di atas pusar dika

Maka detik ini juga, Arsaga Wiratama berjanji akan melindungi Mahardika juga bayi mereka dengan nyawanya sendiri

Alur dipercepat

Tolong dibantu vote nya^^

ARSAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang