7. marah

608 24 0
                                    

"maapin aku dong yangg-"

dika pusing, udah dua jam dia duduk di cafe ini tapi pacarnya belum ngomong sepatah katapun. kalau ghea bukan cewenya udah di tendang dika dari tadi, haduh ini kenapa semua org jadi nyebelin sih

"mau dibeliin apa supaya marahnya ilang?"

mata ghea berbinar, tapi dia mencoba biasa aja, wah ini kesempatan emas jangan disia siakan

ghea masih diam, tapi dalam otak kecilnya sedang memilih milih barang apa yang akan dibelinya dengan uang dika, -ah gobloknya cowo gue- batin ghea

sebenernya ghea udah bosen, hubungan dia sama dika tiga tahun berjalan monoton, hanya marahan, dika minta maaf, ngedate, abistu ngesex udah siklusnya sama, ya tapi dika terlalu menguntungkan buat keuangan ghea

selain itu wajah dika yang ganteng sama popularitasnya yang ga main2 bikin ghea jadi di notice banyak orang juga

alesan kenapa dia marah karena seminggu lebih dika ga ngasih kabar, itu membuat keuangan cewe itu menipis

ghea tau, dika bukan dari keluarga yang mampu, tapi uang jajan yang dikasih abangnya ga kecil, juga dika anaknya pinter balapan sama judi, tanpa uang bian pun dika masih bisa hidup

-oh-tidak, ghea harus menjaga ekspresinya, jangan sampai cwo nya curiga..

"kenapa kamu ngilang sampai seminggu lebih?"

ah pertanyaan ini, dika sudah menyiapkan jawabamnya dari jauh2 hari, karena tidak mungkin kan kalo dika jawabnya 'bool gue sakit, dientot guru gila' bisa2 cwe nya marah

"maaf yank, aku ga ngabarin kamu kalo seminggu ini aku nemenin abang ku ke luar kota-" cewe itu ngerotasi bola matanya males, apapun alesannya dika, sebenernya ghea ga perduli sama sekali

"waktu itu lagi buru2 banget, hape aku juga mati jadi gabisa hubungin kamu"

"kenapa ga beli aja, kan uangmu banyak.."

dika menghela nafas pelan, "cuma aku bawa ke konter, masih bisa di pake" yah dika rasa alesannya masuk akal

ghea menyeruput minuman nya sampai habis,  "yodah cepet beliin aku sepatu baru" katanya sambil berdiri

"jadi ayank udah ga marah?" dika senyum lebar, dia ingin melakukan banyak hal sama pacarnya, untuk mengusir bayangan gila pak saga yang mengagahinya beberapa hari terakhir

dan akhirnya sampai juga di mall terbesar di kota ini, ghea terlihat buru2 turun dari motor dika

"pelan2 yank" motor dika hampir oleng kesamping karena tindakan brutal ghea

"buruan ayok liat sepatunya"

"sabar lagi nyopot helm juga"

ghea tidak sabaran, cwe itu narik tangan pacarnya ke toko sepatu yang cukup terkenal, pegawai menyapa dengan senyuman paling menawan mereka, ini adalah toko langanan pasangan ini

"mba ambilin pesenan gue kemarin" suruh ghea pada salah satu pegawai di sana, perempuan berseragam navy tadi hanya mengangguk patuh lalu pergi

"dah ya ayang abis ini jangan marah2 terus"

"iya hihi, soalnya aku kesel kamunya ga bisa di hubungin" ghea mengumpat keras dalam hatinnya, tapi sudahnya yang terpenting sepatu impian sudah di dapatnya

tak lama kemudian pegawai berbaju navy sudah kembali dengan kotak berisi sepatu idaman ghea "ada yang bisa kami bantu lagi kak?"

"udah ini aja, minta sama dia duitnya" tunjuk ghea pada dika

"baik, totalnya jadi Rp. x.xxx.xx- kak"
tanpa waktu lama dika menyerahkan kartu dari dompetnya

Pasangan ini menghabiskan hari ini dengan pergi ke berbagai tempat romantis, tentu dengan cewe itu yang menguras dompet Dika.

ARSAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang