6. kamar mandi pojok

1.2K 28 0
                                    

ahhh-- plokk plokk --emhh uhh..

"enak ga? aahh"

"dika suka?! aahh--uhh ketat banget sayanghh"

"u-udahh lepasin gue"

guru gila, setelah beberapa hari lalu dika terang terangan mau ngebunuh dia, sekarang pak saga malah makin menjadi, ngga cuma di rumah dia merkosa dika, bahkan di sekolahpun iya

di tolilet yang menjadi tempat langganan dika menjalani hukumannya dari pak samul si guru BK

jaraknya yang agak jauh dari ruang kelas dan ruangnya agak besar sangat menguntungkan untuk melancarkan niat bejat guru ini, setelan seragam sekolah yang berantakan dengan celana dika yang entah kenana

entah apa sebab awalnya sampai2 dika bisa berakhir mengenaskan seperti ini, posisi yang menyakitkan, tapi si bajingan saga malah terlihat sangat menikmati

"errm fvck mentok banget sayangg" rancaunya ga jelas, pak saga frustasi--miliknya diremas kuat oleh lubang dika

puluhan bahkan ratusan kali dika memohon untuk berhenti tapi tidak diindahkan oleh guru bahasa jepang itu, malah semakin cepat mengerakkan pinggang dika

kocoakan di penis dika juga semakin tidak karuan temponya, pak saga menijit, memelintir dan meremas penis dika membuat anak itu menahan desahannya

"uhh ahh mmn"

rasanya aneh, penisnya dikocok bersamaan dengan lubangnya yang terisi penuh dengan penis besar pak saga

dika merasa nikmat tapi sakit lebih mendominasi

"eugh cium saga" dika memalingkan wajahnya, tapi lagi2 saga dengan mudah meraih rahangnya dan menyerang bibir pelum dika

ciuman sangat kasar, pak saga menghisap bibir muridnya ga sabaran, memainkan lidahnya di dalem mulut dika, dan gerakan di bawah juga makin cepat

"ahh ahh uhmm" mati matian dika menahan suara laknatnya tapi usaha nya gagal total karena gerakan pak saga semakin ga karuan,

"sst.. pelan2 desahnya nanti ada yang denger" wajah mereka sangat dekat, bahkan dika bisa nyium aroma daun mint dari mulut pak saga

"uh jangan diketatin sayang, sebentar lagi saga keluar"

"uhmm dika enak banget.."

"sayang dimentokin gini enak kan?"

"dika suka gak-ah"

"saga suka banget sayang, uhh ah ermm"

terlihat raut wajah pak saga frustasi, dika benar2 memajakan dirinya, bisa dika rasakan kalo penis besar itu semakin besar di dalan lubangnya, penisnya berkedut ingin mengeluarkan sperma pak saga yang mengetahui itu juga menpercepat gerakan tangannya

sampai akhirnya-

crottt/ "uhmm ahh"

"dika sayang.."

'BUGH

pukulan keras mendarat di pipi kiri pak saga, dika mengekuarkan penis pak saga dari lubangnya secara paksa, bahkan saat gurunya itu belum ejakulasi, dapat dika lihat penis pak saga berdiri tegak

"sakit sayang" lagi2 dengan ekspresi itu, persis seperti tembok tapi semua yang keluar dari mulutnya terdengar lembut, berbanding terbalik deh

"lo bener2 kaya binatang" kata dika penuh penekanan, sungguh dika ingin menyumpahi orang ini dengam kata paling buruk di dunia ini

"saga tau, tapi sebentar lagi saga keluar, dika bantu ya--" tolong ini membuatnya frustasi, puncaknya akan segera tiba tapi lubang kenikmatannya sudah hilang

"dengerin, gue punya hati dan harga diri, jangan jadiin gue kaya jalang karena gue bukan homo menjijikan kaya elo brengsek," apa perlu dika berteriak di sini? agar semua orang tau kelakuan bejat guru yang selama ini didambakan banyak cewe di sekolah ini, tapi mau ditaruh mana muka dika setelahnya? reputasinya sebagai cowo streight akan hancur juga

"tolongin saga.."

"kalo lo yang ditusuk, gue mau"

"dika jangan bercanda--"

"kalo gamau ya udah"

ah mumet

Arsaga terlihat menunduk kecewa, kemudian tangannya bergerak mengambil celana seragam dika yang tercantol di dekal wastafel

"ini dipakai, masih ada dua jam pelajaran lagi sebelum pulang"

dika mengambil celananya dengan kasar dan wajahnya berpaling, pak saga tersenyum kecil

dika meringis, padahal sudah banyak kali pak saga membobol pantatnya tapi rasanya tetap sakit, ah sialan

"apa masih sakit?saga anterin ke UKS aja ya.."

ternyata pak saga tau semuanya, dia menunduk biar bisa natap wajah dika dari dekat

"mau apa lagi lo?!" dika menjauhkan tubuhnya, dekat2 sama pak saga berbahaya

"saga tanya, dika sakit ga?" katanya serius, ayolah apa dika tidak bisa membedakan mana yang serius dan tidak

dika menghembuskan nafas kasar, wajahnya masih terlihat marah "gak!"

"kuat jalan ke kelas ga?"

"kenapa lo mau gendong gue?" tanya dika muak

"dika mau?" pak saga terkejut, matanya terlihat berbinar dan berharap tinggi

"ga sudi" seketika sorot mata cerah itu redup kembali

"apa mau makan dulu?"

"ANJING LO BISA DIEM GAK!!"

"saga minta maaf"

>>>

'kringggg

akhirnya seluruh pelajaran hari ini selesai juga, dika dan kedua temannya berjalan beriringan keluar kelas

"eh ntar malem jadi dugem ga?" remaja putih bermata coklat bertanya, yang hanya ditanggapi gelengan kepala oleh pemuda tinggi bernama dewa

"gue mau ngurusin anak dulu, terus kayanya mahar juga lagi ga minat tuh" kening lio mengkerut, dia ngga connatc sama omongan dewa barusan

"sejak kapan lu suka cewe lagi, kok anaknya udah lahir?"

"anak perusahaan maksudnya"

ghalio menyengir, lalu pandangannya mengarah ke dika yang melamun sepanjang jalan

"lu napa dah har, ngelamun terus dr tadi, kemasukan genderuwo mampus lu" oceh lio lagi, diantara mereka bertiga memang dia lah yang paling banyak bicara, sebenarnya dika juga- tapi kenapa anak ini banyak diemnya

dika sadar setelah tepukan di kepalanya oleh dewa, "apasih" terus dewa sedikit mengangkat bahunya tanda tidak perduli

"lo kenapa anjir jangan ngelamun gitu, noh liat cwe lu udah nungguin dari tadi" mata dika mengikuti arah telunjuk lio, dan bener aja cewe cantik idaman dika lagi ngobrol sama temen temannya

"oh-kalo gitu gue balik dulu" sebelum dia bener2 pergi, lio menahan dengan menarik tas dika

"ck apa lagi?" kesal dika

"malem nanti ke club mau ga?" ah itu lagi, bukannya tadi dewa udah jawab ya

"gatau, liat nanti"
setelah itu dika ninggalin dua kawan nya dan nyamperin pacarnya, Ghea

vote!

ARSAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang