Nathan menangis menahan rasa perih dan panas yang dihasilkan oleh sengatan dari alat jahanam tersebut. "Aaaahh kenapa lu--luuuh berduaaa ngelakuin i--iniihhhh?? Kenapaaaa???" Mukanya menampilkan raut keputusasaan, berbanding terbalik dengan Silvia yang memasang mimik tenang, bahkan kelewat tenang seperti psikopat berdarah dingin.
"Karena elu udah bandel banget sama gua, jadi sekarang udah waktunya lu jadi boneka kesayangan gua." Ia mendekap erat badan Nathan yang bau air hujan dan keringat sesaat dilepas oleh Jodi. Pelukannya bukan mencerminkan kasih sayang seorang ibu pada anak tirinya, melainkan menggambarkan seorang nyonya pada babu juniornya.
"Nurut ya sama gua, biar hidup kamu tenang dan terkontrol," Ia mencengkram muka Nathan yang mengangguk pelan, seakan masih dipenuhi keraguan. "Coba sekarang gua mau lu ikutin apa yang dikatakan sama Jodi. Ayo,"
Nathan mencoba mencerna dengan benar, ia mendengar jelas apa yang disampaikan oleh Jody. "Maafka--kan...Na--Nathan, Ma--Maaah...Na--Nathaaan, Ja--Janjii bakal...bakaaaal...nurut sama Ma--mamah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy Jadi Waria Season 1-2
Teen FictionNathan adalah remaja slengean yang tengil namun memiliki paras yang rupawan, tak heran menjadi incaran para gadis-gadis di sekolahnya. Sepeninggalan sang Ayah, dirinya berseteru dengan Silvia, Ibu tirinya yang akan mengubah dirinya menjadi seorang W...