Dirga Putra Alfarizi
Seorang lelaki yang berusia 29 tahun, asli Sunda, hidup sebatang kara dengan kondisi kedua kaki yang cacat karena dikeroyok oleh mantan pacar dari istrinya.
Ujang Kusuma Hartono
Gendut, jelek, bau ketek, item, di usianya yang ke-30, dirinya masih saja menjomblo dan gila karena wanita yang ia cintai malah menikah dengan pria yang masih satu desa dengannya. Ia berniat mengubah Dirga menjadi Istrinya.
Hartono Wijaya Wicaksono
Perlente, memiliki dua istri, yang nantinya akan jatuh cinta pada Dirga versi perempuan, yang mana dirinya akan bersaing dengan Ujang, putranya sendiri untuk memperebutkan Dirga yang kini bernama Dina Cantika.
Linda Sri Asih
Istri Dirga, baik hati namun hidupnya hanya dihabiskan di dalam kamar karena dikurung oleh Ujang dan Hartono. Ia nantinya akan terpesona dengan kecantikan Suaminya.
Episode 1 & 2
Linda menguatkan tekadnya untuk pergi meninggalkan suaminya, "Aku gak bisa begini terus, udah seharusnya aku hidup dengan orang lain yang bisa buat aku bahagia dan berkecukupan."
Berulang kali perkataannya itu terucap darinya saat sang suami masih saja menagih penjelasan. Memangnya, semiskin dan sejelek apa suami dari Linda?
"Anak kita ada tiga, Lin. Kamu tega ninggalin mereka gitu aja? Siapa yang bakal nyusuin Galang? Nina dan Nino juga masih kecil banget buat kamu tinggal,," Dirga tak dapat menahan tangisnya, sampai membuat matanya sembab kemerahan. Dengan sekuat tenaga dirinya mencoba menghalang untuk membujuk Linda yang nekat merantau dan menikah bersama orang lain di negeri seberang.
"Itu urusan kamu, aku bakal ngirim duit buat mereka, bahkan buat kamu juga, suami aku yang baru kaya raya kok,," Linda mendorong Dirga hingga jatuh ke ranjang yang lusuh, dirinya dengan pakaian yang rapi bergegas keluar dari rumahnya yang masih di dekorasi oleh gubuk dan batang-batangan kayu jati. "Lin, tunggu,, aaaa--aaah..." Kedua kakinya sulit untuk mengejar kepergian sang istri karena kecelakaan yang dialaminya tahun lalu.
"Bisa kita pergi sekarang, nona? Sultan Kharim sudah menunggu di bandara." Dua bodyguard dengan setelan jas hitam mempersilakan Linda, yang memang terkenal akan kecantikannya di kampung ini untuk segera masuk ke dalam mobil Limosin, menarik perhatian banyak warga layaknya seorang selebritas. "Iya, saya siap untuk pergi. Kalau begitu saya masuk ya,," rambut lurus kecoklatan ya dikuncir panjang, pakaiannya sederhana namun menarik karena postur badan dan wajahnya yang sangat mendukung.
"Astagfirullah Alhadzim,, gimana nasib saya dan anak-anak saya nanti,," Dirga bersandar di dinding gubuk, sambil mengelap air matanya yang tak kunjung reda. Sementara para warga tak peduli, bubar setelah kepergian Linda yang menuju bandara di Jakarta. "Allahu Akbar,, belum lima menit tapi Galang udah nangis,, Gimana ini ya Allah." Dirga berbadan tegap, meski tidak tinggi dan masih jauh dari kata kekar. Putih bersih dengan rambut sehitam arang yang membuatnya masuk ke dalam golongan pemuda tampan.
Bentuk wajahnya mungil, dengan bibir kecil dan hidung yang mancung. Disempurnakan oleh matanya yang lentik dan sepasang alis tebal. "Duit gua cuma sisa segini,, gua harus nyari kerja ke mana ya? Kondisi kaki gua juga masih lemes,," sikapnya lembut, penyayang, membuatnya mudah dikagumi, tapi karena itulah dirinya menjadi target kebencian orang. Beberapa tahun lalu, Ujang, mantan pacar Linda yang anarkis dan merupakan anak juragan kebun teh, membawa temen-temennya untuk menghajar Dirga hingga kedua kakinya patah dan sulit untuk berjalan.
"Mama kamu pergi, ayah coba cariin susu ya buat kamu, sabar ya, Nak..." Galang masih berusia 7 bulan, namun sudah tidak mempunyai ibu, tapi bayi laki-laki tersebut beruntung, Karena mendapatkan ayah yang begitu penyayang bahkan tidak pernah marah. "Assalamualaikum,," Dengan jalan yang terpincang-pincang, dirinya yang hari ini genap berusia 29 tahun mendatangi rumah besar milik Hartono, juragan kebun teh yang terkenal kasar dan suka memperbudak rakyat jelata. Dia dengan Ujang, yang kini gila karena tidak mendapatkan Linda begitu membenci Dirga
"Oh ada duda yang ditinggal kabur sama istrinya, haha." Hartono tak ubahnya Hotman Paris ala Sunda, berbadan gemuk, dengan aksesoris emas yang melimpah di kedua tangannya, dan juga nada bicara yang menggelegar keras nan sombong bagai dewa. "I--Iya Pa--Pak. Sa--Saya... Mau menawarkan rumah saya,, barangkali bapak juragan mau membeli, saya butuh banget pa--pak." Dengan ketakutan yang tinggi, Dirga berbicara se sopan mungkin, tapi seperti yang sudah sudah, kekerasan kembali ia dapatkan pagi ini. "Astagfirullah Alhadzim pak, saya orang susah pa--pak, anak-anak saya butuh makan, saya mohon." Dirga diseret masuk ke dalam, namun dengan cara yang begitu brutal, rambutnya yang gondrong dijambak, lalu mukanya dicengkram bahkan ditampar.
Kenapa Dirga tidak melapor polisi?
Karena Hartono rela membayar mereka hanya untuk dapat menghajar Dirga sampai cacat. "Kenapa bapak masih dendam sama saya? Aaahh....uuugghh...saya sudah minta maaf bahkan sudah mencium kaki bapak dulu,, saya mohon pak, bantu sa--sayaa..." Mukanya babak belur, padahal sisa lebam yang kemarin belum sepenuhnya pulih. Hartono masih saja menaruh dendam padanya. "Karena elu udah buat anak kesayangan gua satu-satunya jadi gilaaa!! Lu udah ngerebut jodohnya anak guaaa!!"
Hartono menendang Dirga, lalu menyeretnya kembali dan membawanya masuk ke dalam kamar dimana ternyata ada Linda yang sedang dikurung dalam keadaan terikat diranjang. "Astagfirullah aladzim, sayang!! Ka--Kamu kenapa ada disini?? Ke--Kenapa bisa Ka--Kamu diiket..." Dirga kaget bukan main ketika Linda, wanita yang amat ia cintai bukan pergi ke Malaysia untuk menikah dengan pebisnis di negeri sana, melainkan menjadi boneka manusia yang bisa disiksa oleh Ujang yang kewarasannya mulai menggila.
"Istri Lo buat gue,, tapi gue mau Lo juga jadi istri gue,, istri...kedua...." Ujang berbadan gendut sama seperti bapaknya, berkulit hitam dengan muka yang sama sekali tidak menarik, darisitulah dirinya sulit mendapatkan pendamping. "Gue ga bakal ngelepasin loe, karena elooo udah buat gue jadi menderitaaa...." Ujang mengambil rantai, lalu melilitkannya di leher Dirga yang badannya sudah melemah penuh luka akibat penganiayaan dari Hartono. "Kalo dengan begini kamu bisa sembuh, papa akan melakukan apapun untuk bisa membuat Dirga menjadi istri keduamu, Nak."
Hartono mengusap usap kepala putranya, yang selama setahun ini selalu mengurung diri tidak mau keluar rumah. "Tapi Ujang gak bakalan ditangkep polisi kan? Ujang mau nyiksa mereka berdua sampe mampus!!! Ujang jadi seneng, hehehe." Hartono meyakinkan sang putra untuk tidak khawatir penyiksaan ini diketahui oleh pihak kepolisian.
"Gak akan ada yang berani nangkep kamu nak, papa janji sama kamu." Hartono memiliki dua istri muda, selepas kepergian Aida, istri pertamanya, ia menjadi kesepian dan napsunya semakin tinggi. "Ujang mau...ubah laki-laki badjingan ini jadi perempuan paaa....papa bisa kan? Bisa kan?!!!!" Bisa atau enggak Paaa??!!!" Hartono langsung mengangguk cepat, menyanggupi keinginan sang putra semata wayangnya. "Apapun bakal bisa papa wujudin, apalagi cuma ngubah si pembawa sial ini jadi wanita perek, itu mudah, Nak."
Pre-Order sekarang dapet harga yang lebih murah. 0895406159020
30 ribu,
Harga normal 50 ribu
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy Jadi Waria Season 1-2
Fiksi RemajaNathan adalah remaja slengean yang tengil namun memiliki paras yang rupawan, tak heran menjadi incaran para gadis-gadis di sekolahnya. Sepeninggalan sang Ayah, dirinya berseteru dengan Silvia, Ibu tirinya yang akan mengubah dirinya menjadi seorang W...